Anugerah insan musik Amerika Serikat, Grammy Awards, tahun ini akan memasuki perhelatan ke-57nya. Diadakan pada tanggal 8 Februari 2015 mendatang, banyak musisi yang meraih nominasi dan pastinya akan membawa pulang Grammy. Dalam rangka menyambut Grammy Awards, mulai minggu ini CreativeDisc akan mengadakan kembali Road to Grammy yang mencoba memberi prediksi siapa saja yang akan memenangkan Grammy nantinya.
Episode 1 adalah R&B and Rap. Tiga awak CreativeDisc, Welly, Ai dan Haris, akan mencoba memberi analisa dan opini mereka tentang siapa saja pemenang di segmen ini. And here they goes:
Ai: I love "Love, Marriage & Divorce". Album yang konsepnya kuat, performernya tangguh, dan produksinya matang. Saya pasti lebih memilih ini dibanding album lain, meskipun dengan persaingan yang diberikan oleh "Give the People What They Want".
Welly: Toni Braxton & Babyface, dua sahabat erat ini punya kesamaan, cinta, menikah dan juga sudah bercerai, lalu bersama-sama membikin album duet yang solid. Saingan terdekatnya mungkin dari pendatang baru Aloe Blacc "Lift Your Spirit".
Haris: Dua nama paten seperti Toni Braxton dan Babyface bekerjasama? Pasti hasilnya bagus, seperti yang mereka hasilkan dalam "Love, Marriage & Divorce". Tapi, sepertinya "Black Radio 2" dari Robert Glasper Experiment yang juara kali ini.
Ai: Ini game antara Beyonce melawan Usher, dengan kemeriahan R. Kelly, Chris Brown, dan Ledisi di dalamnya. Jika panel juri masih berasa utang kepada Bey atas minimnya Grammy yang mereka hadiahkan untuk album "4", inilah saatnya untuk menebus utang tersebut.
Welly: Beyonce selalu identik dengan Grammy, dan sepertinya duet dengan suaminya ini bakal menambah pundi-pundi Grammy nya, tapi Ledisi bisa jadi kuda hitamnya.
Haris: "Drunk in Love" dari Beyoncé dan Jay Z. Aransemen yang dikerjakan dengan detil yang rapi. Semakin sempurna dengan vokal Beyonce yang membahana dalam membawakan lagunya. Ia melebur dengan solid dengan lagunya. Sementara Jay-Z cukup cukup pas menimpali meski porsinya terbatas.
Ai:Saya suka melihat nama Jhene Aiko nyempil di bagian ini. Dia seperti bintang baru yang bersinar terang. Tapi tetap tak cukup untuk mengalahkan pesona Beyonce, meskipun tatanan lagu 'Good Kisser' terasa lebih menggoda.
Welly: Usher atau Beyonce, keduanya calon terkuat untuk meraih Best R&B Song, walau secara penjualan, Drunk In Love lebih laku.
Haris: "Drunk in Love". Salah satu anthem RnB terbaik tahun lalu. Definitely!
Ai: Tiga besar dari daftar ini menampilkan album Common, Eminem, dan ScHoolboy Q. Keberhasilan Iggy Azalea secara komersil mungkin menempatkannya di posisi 4. I don't know about this, tapi tak ada salahnya memprediksi untuk Eminem.
Welly: Iggy Azalea semakin berkibar namanya, mendapat award dimana-mana, walau single-singlenya sukses, namun album ini kurang sukses secara komersil, tapi saya berharap dia bisa meraih award ini. Saingan terdekat dari langganan Grammy juga yaitu Eminem.
Haris: "Because the Internet" dari Childish Gambino bisa saja mencuri Grammy daripada nama-nama lain yang jauh lebih ngetop.
Ai: Sejak diperkenalkan di tahun 2002, kategori ini selalu dihantui oleh Kanye West dan Jay-Z. Will it change this year? Oh, God please let Eminem win this time!
Welly: Kolaborasi epik dari Eminem dan Rihanna sepertinya bisa dianugerahi Grammy untuk kategori ini. Semoga saja!
Haris: Jika menilik faktor populeritas, Eminem dan Rihanna bisa menyabet Grammy, tapi "Blak Majik" milik Common dan Jhené Aiko sepertinya memiliki aransemen yang lebih berkelas.
Jadi, siapa yang menjadi jawara versi kamu?
(Haris / CreativeDisc Contributor)