Classics: Jessica Simpson - Irresistible

Oleh: admincd - 18 May 2015

Tak ada kabar yang lebih menggembirakan bagi para fans Jessica Simpson selain mendengar bahwa idola mereka akan kembali bermusik. Saya salah satunya, begitu gembira mengetahui kalau Jess setidaknya memikirkan musik. Keluarga dan bisnis memang begitu menyita waktunya, tapi setidaknya ia tidak lantas menelantarkan musik. Untuk menyemarakkan ihwal kembalinya Jess bermusik, sekaligus nostalgia ke salah satu era terpenting dalam karirnya, classics menampilkan "Irresistible".

Dirilis pada Mei 2001, album ini merupakan sebuah revolusi musik dan gaya bagi Jess. Album ini mengumbar keseksian, menampik imej girl next door yang sebelumnya terbentuk dari debut album "Sweet Kisses". Selain itu, ia juga mulai bermain dengan bubblegum pop, setara musik para peer; Britney, Christina, dan Mandy. Dua single andalan dari album ini, 'Irresistible' dan 'A Little Bit' berkata demikian. Meskipun pemisah antara Jess dengan ketiga rekannya tersebut adalah influens R&B terdengar lebih kental. Maklum, Darkchild dam Cory Rooney banyak berperan di dalam album ini.

Album ini akhirnya memang hanyut dalam arus dancepop yang kencang di eranya. Separuh album berisi lagu-lagu model yang sama, yang bisa dibawakan dengan koreografi kompak antara penyanyi utama dengan para penari latar. 'What's It Gonna Be', 'Imagination', 'I Never', dan yang ter-edgy di antara semuanya, 'Hot Like Fire'. Jika hendak melakukan uji komersil terhadapnya, maka "Irresistible" akan lolos uji. Album ini menjulang ke Top 10 album chart di Amerika, posisi yang belum sempat dicicipi oleh album perdananya. Dalam skala internasional pun, nama Jess kian berkibar, menandakan penerimaan terhadap musiknya sudah tidak lagi sebatas domestik.

Sisi lain dari album ini masih tak melupakan vokal, jualan utama yang Jess berikan di debutnya. Beberapa nomor balada yang demanding; both vocally and emotionally tak kalah kuat mewarnai album dalam porosnya masing-masing. Nick Lachey, yang saat itu masih menjadi kekasih Jess, menyerahkan lagu cinta berjudul 'Forever in Your Eyes' dan 'To Fall in Love Again' guna menyempilkan nilai personal untuk album; rekan selabel Marc Anthony tampil dalam duet 'There You Were' untuk menambah poin kolaboratif, juga Walter Afanasieff dan Billy Mann yang bahu-membahu mengkreasikan 'When You Told Me You Loved Me' sebagai salah satu warisan lagu cinta dari sang calon Diva.

Masih ada satu lagu ballad yang benar-benar menuntut untuk dinyanyikan dengan vokal habis-habisan. Judulnya 'For Your Love', datang dari duo Louis Biancaniello dan Sam Watters yang juga menulis 'I Wanna Love You Forever'. Sentuhan magis mereka terasa, sekuat warna musik khas yang mereka punya. One of my favorite. Album ini ditutup dengan gelaran musik gospel 'His Eye is on the Sparrow' yang tak kalah prima. Di balik choir yang begitu kencang dan menyemangati, Jess tak kalah larut dalam arahan musik yang semakin lama semakin cepat.

Ini adalah album terakhir dimana Jess menyerahkan segala aspek produksi kepada label. Setelah ini, Jess banyak terlibat di balik layar. Menyanyikan lagunya sendiri, menentukan arah dan tujuan album, serta bagaimana cara penyajiannya hingga menjadi sebuah karya yang personal.


Official Website

TRACKLIST

1. "Irresistible" 3:13

2. "A Little Bit" 3:47

3. "Forever in Your Eyes" 3:38

4. "There You Were" (with Marc Anthony) 4:25

5. "What's It Gonna Be" 4:41

6. "When You Told Me You Loved Me" 3:48

7. "Hot Like Fire" 4:17

8. "Imagination" 4:25

9. "To Fall in Love Again" 4:57

10. "For Your Love" 4:20

11. "I Never" 4:34

12. "His Eye Is on the Sparrow" 4:37

Ai Hasibuan

CreativeDisc Contributor

@hasibuanai11

admincd
More from Creative Disc