Album of the Day: Charlene Soraia - Love Is the Law (Deluxe Edition)

Oleh: admincd - 11 Sep 2015

Tahun 2012 lalu, mungkin kita hanya mengenal Charlene Soraia sebagai penyanyi yang berhasil menyulap lagu rock 90an-nya The Calling, 'Wherever You Will Go', menjadi begitu soulful dengan logat British-nya yang kental. Namun kini nama Charlene Soraia kembali menjulang atas single di tahun 2014-nya, 'Caged', yang berhasil duduk di Playlist B di BBC Radio 1 selama sebulan dan berhasil menembus Top 5 di Singer/Songwriter Singles Chart di UK iTunes. Menyusul hal tersebut, kini Soraia siap untuk mempersembahkan album ke duanya, "Love Is the Law".

Berbeda dari album debutnya "Moonchild" (2011) yang begitu autobiographical, album barunya kali ini lebih berbau tentang cinta. Soraia seolah ingin bermain dengan lirik-lirik yang lebih emosional. Lalu apa yang disuguhkan Soraia di dalamnya?

Sebelum kita membahas lebih lanjut, Soraia sebenarnya penyanyi dan gitaris ber-genre alternative-folk. Ia telah menampilkan originalitasnya tersebut dalam album pertamanya. Sayangnya kurang sukses di pasaran yang mengharapkan lagu-lagunya agar lebih berbau balada piano seperti 'Wherever You Will Go'.

Imej Soraia yang dikenal sebagai pelantun 'Wherever You Will Go' yang emosional itu pun membuat ia harus bisa mengakali karya-karya selanjutnya agar tetap bisa eksis tanpa membuang ciri khasnya. Maka tampilah 'Ghost' yang bermelodi acoustic lembut dan berlirik lirih sebagai single pertama dari album "Love Is the Law". Di track tersebut, Soraia bekerja sama dengan penyanyi dan penulis lagu yang pada saat itu juga merupakan kekasihnya, Jon Allen. 'Ghost' adalah sebuah deskripsi bagaimana kamu masih ingin mengungkapkan perasaan kamu kepada mantan kekasihmu, tetapi dia malah merasa terganggu dan tidak menganggap keberadaanmu.

'The Space Between Us' yang juga ditulis bersama Allen menceritakan tentang jarak dan kecanggungan yang dialami setelah berpisah dengan seseorang. Namun track ini disuguhkan dengan lebih up beat.

Kembali ia mencoba membuat track piano ballad seperti hit single-nya dahulu. Dengan haunting vocal-nya, dalam track 'Love Is the Law' Soraia berkolaborasi bersama penulis lagu Video Games milik Lana Del Rey, yaitu Justin Parker. "When I wrote the lyrics, all I could think about is how everything important in life is built on love." Ungkap Soraia.

Tidak hanya lagu-lagu berlirik pedih, Soraia juga menampilkan 'Standing Stone' dan 'I'll Be There' yang lebih optimistic. Dua lagu tersebut menceritakan tentang you’ll still be there for someone even when bad things happen to them. 'Standing Stone' ditampilkan dengan sangat lembut dan ada sedikit sentuhan biola dan cello. Berlawanan dengan 'I'll Be There' yang terdengar lebih bersemangat dan diberi latar electronic drum yang mengundang pendengar untuk sedikit bergoyang, sama halnya seperti yang Soraia lakukan pada ‘Alibi’.

Sentuhan kekinian pun Soraia berikan pada ‘Caged’ yang memiliki beat yang konsisten dan disandingkan dengan lirik yang sangat gelap. "Caged menggambarkan tentang suatu hubungan yang tidak sehat dimana salah satu dari mereka bersikap sangat over-protective, dan pasangannya pun berusaha keluar dari 'penjara' kekasihnya tersebut." Jelas Soraia. Penulis lagu terkenal asal Inggris, Jim Eliot, turun tangan dalam memproduksi lagu ini dan juga di beberapa track dalam album “Love Is the Law”.

Progressive chords pun Soraia pamerkan dalam 'The Beast'. Lagu yang beraliran alternative kental tersebut mendeskripsikan tentang seseorang yang dikhianati oleh teman dekat yang dicintainya.

Album yang perilisannya sempat ditunda selama hampir setahun ini, dimanfaatkan Soraia untuk memamerkan kemampuan whistle vocal-nya di beberapa track. Seperti pada 'Change' yang bernuansa alternative dan 'Hold Me' yang terdengar sedikit pop rock tetapi keduanya tetap emosional. Talentanya ini tidak terlalu ia tonjolkan seperti pada album pertamanya.

Soraia benar-benar menjulang dalam track-track yang mengharuskan dirinya memberikan penampilan yang kuat dengan emosi. Contohnya ‘Halo’ dan ‘Jekkyll & Hyde’ yang jelas meminta dirinya untuk lebih menunjukan kemampuan vocalnya. Hal tersebut membawanya seperti sedang bernyanyi di sebuah band rock yang Soraia naungi dahulu.

Tentunya yang tidak boleh dilewatkan adalah ‘Without Your Love’, sebuah lagu pop-soul yang dibawakan Soraia dengan liukan-liukan vocalnya yang selalu ia lakukan di akhir verse lagu-lagunya. Track ini sederhana tetapi sempurna dengan balutan penjiwaan yang kuat.

“Love Is the Law” diisi oleh nomor-nomor yang berlirik emosional, terlepas apakah dihadirkan dalam nuansa soul ballad atau pun alternative kental. Di sini juga terlihat adanya pergulatan dimana Soraia ingin memperlihatkan jati diri alternative-nya dengan tuntutan gaya balada soulful yang membesarkan namanya. Namun album ini tetap terdengar solid dan pastinya kaya sehingga tidak bosan untuk didengarkan.

Secara umum, ini adalah album yang mengesankan dengan banyak track yang mengesankan pula. Ada kekurangan tetapi “Love Is the Law” adalah langkah yang sangat baik bagi Charlene Soraia untuk kembali eksis di dunia musik di Inggris.


iTunes

Official Website

TRACKLIST

1. I’ll Be There 3:49

2. Caged 3:32

3. Innocent 3:32

4. Treasure 3:15

5. Love Is the Law 3:26

6. Ghost 3:58

7. Jekkyll & Hyde 3:21

8. Halo 3:15

9. Change 4:45

10. Without Your Love 3:28

11. The Space Between Us 3:23

12. Alibi 4:08

13. The Beast 3:38

14. Hold Me 4:02

15. Broken 3:15

16. Standing Stone 4:02

17. Wherever You Will Go 3:18

Teks Oleh: Panji S. Hutomo

admincd
More from Creative Disc