Exclusive Interview With Natalie Imbruglia : Antusias Sekaligus Menegangkan Untuk Kembali Ke Dunia Musik

Oleh: rendy-salendu - 07 Sep 2015

Beberapa waktu lalu CreativeDisc berkesempatan untuk mewawancarai penyanyi asal Australia, Natalie Imbruglia, yang kembali ke dunia musik dengan album barunya, "Male". Simak wawancaranya berikut ini:

CreativeDisc (CD): Hai, Natalie.

Natalie Imbruglia (NI): Hi there, how’re you doing?

CD: I’m fine, and how are you?

NI: I’m good..

CD: Dimana kamu saat ini?

NI: Saya ada di London.

CD: Baiklah, mari kita mulai wawancaranya. “Male” adalah album pertamamu dalam 6 tahun.  Apakah kamu senang untuk kembali (ke dunia musik)?

NI: I’m very excited to be back.. Sangat menyenangkan masih bisa diterima dengan hangat oleh penonton  dimana saya sempat mengikuti beberapa festival dan sangat menikmati tampil secara live. Saya merasa sangat bersyukur masih bisa menyanyi dan disambut lagi.

CD: Album terakhirmu dirilis tahun 2009, dan sejak itu kamu sedikit menjauh dari skena musik dunia. Dan selama itu industri musik mengalami perubahan. Apakah kesempatan kembali ke dunia musik sempat menjadi ketakutan sendiri bagimu?

NI: Apakah menakutkan? Tentunya, menegangkan setelah 6 tahun (untuk kembali lagi). Waktu yang sangat lama untuk istirahat dari musik. Tapi, sebagai seniman (artist) sangat penting untuk tidak memaksakan kreativitas. Dan saya sempat tidak merasa cocok dengan (konsep) musik yang ditawarkan oleh beberapa label rekaman pada waktu itu. Jadi saya berada di waktu dimana industri tersebut tidak cocok lagi. Jadi saya harus keluar, istirahat, dan meluangkan waktu saya untuk hal lainnya yang saya senangi. Saya sempat menjadi juri di X-Factor, yang cukup membuat rehat saya dari musik menyenangkan, namun saya belum siap untuk menulis lagu lagi. Sehingga saya terbang ke Los Angeles untuk belajar akting. Dan saya sangat menikmatinya, serta saya belajar banyak (tentang akting). Saya pikir hal tersebut turut memberikan kontribusi terhadap performa saya sebagai penyanyi dan penulis lagu. Dan saya tidak berpikir (kegiatan) itu buang-buang waktu. Dan saya juga sempat melakukan debut akting di teater, which is a good fun..

CD: Saat rehat begitu lama dari dunia musik, apakah sempat ada fase “menemukan kembali posisi di dunia pop” yang kamu lakukan?

NI: Sebenarnya bukan mencari kembali keberadaan saya di dunia musik pop, namun lebih kepada menyadarkan diri saya sebagai seniman sejati dan membuat album yang saya inginkan. Juga bekerja dengan label rekaman yang tidak berusaha mengubah apa yang saya kerjakan dan mencocokkannya dengan industri musik saat ini, namun yang benar-benar mendukung saya sebagai seorang seniman. Dan saya rasa ini cara yang terbaik, dan itu bekerja dengan baik. Bagi saya yang paling penting adalah bukan untuk menyesuaikan diri, namun berusaha menjadi diri sendiri. Dan membuat album yang berbasiskan vokal, tanpa sound elektronik, tidak berusaha kekinian, namun berusaha jujur dan sesuai dengan keinginan diri saya, membuat album untuk fans yang setia bersama saya. I think we did that, I’m really happy with how it turned out..

CD: Hal apa yang membuat kamu merasa bahwa ini adalah saatnya untuk kembali?

NI: Sejujurnya, saya punya seorang eksekutif musik yang sekarang jadi salah satu manajer saya, yang pernah saya temui di suatu kafe dan menguliahi saya untuk kembali ke dunia musik dan berkata “kamu harus menyanyi lagi”. Dan saya menjawabnya bahwa saya sedang fokus dengan dunia akting saat itu. Namun ia sangat mendukung saya dan pantang menyerah, pada akhirnya membawa saya ke New York untuk bertemu dengan eksekutif musik. Saya rasa itu merupakan kombinasi antara waktu rehat yang cukup dan kesempatan bertemu dengan orang-orang yang mendukung saya sebagai seniman, dan juga rasa aman untuk kembali ke industri rekaman bersama manajemen dan label rekaman yang mendukung saya. Jadi, jika semuanya berada di jalur yang tepat, maka keputusan pun akan sangat mudah dibuat.

CD: Sekarang mari bicarakan album terbarumu. Bisa ceritakan sedikit mengenai “Male”?

NI: Pada dasarnya, seperti yang saya bilang tadi, saya ingin membuat sebuah album yang alami (organik), berbasis vokal tanpa bunyi-bunyian elektronik, a very classic production. Dan saat saya mencari lagu-lagu yang cocok, pada awalnya akan berisi (lagu-lagu) milik penyanyi pria dan wanita, namun saya merasa akan lebih menyenangkan jika meng-cover lagu-lagu milik penyanyi pria saja, sebagian juga karena beberapa orang mengatakan bahwa (karya) penyanyi wanita terlalu susah untuk dinyanyikan ulang, dan saya juga tidak ingin (nantinya) menimbulkan perbandingan (comparison), seperti bagaimana kamu dapat menandingi vokal seorang Bonnie Raitt, terlalu sukar untuk dilakukan. Jadi, saat saya memilih lagu dari para penyanyi pria, saya ingin membuat interpretasi saya sendiri, dan saya ingin membuatnya seperti baru dan tidak menimbulkan perbandingan (terhadap karya aslinya). Jadi untuk saya, lebih mudah mendaur ulang lagu dari (penyanyi) pria.

CD: Jadi bagaimana proses pemilihan lagu-lagu tersebut hingga membentuk sebuah album?

NI: Beberapa lagu favorit saya dari para penyanyi pria, ternyata tidak cocok dengan suara saya. Saya punya beberapa penyanyi pria favorit, yang mungkin susah untuk ditiru, namun saya harus objektif. Saya harus sadar akan kemampuan saya, kelebihan yang saya miliki, and what songs you can do justice to and which one you shouldn’t touch.. Dan hal-hal itulah yang memberikan kemudahan dalam memilih lagu yang cocok. Dan saat kamu memutuskan album tersebut harus introspektif dan storytelling, disitulah saya menemukan beberapa (lagu dari) artis yang saya suka tidak cocok dengan emosi (yang ingin dibangun) di album itu. So that made it a lot easier.. Dan album itu......... Billy Mann, yang tinggal di Amerika, menyarankan artis seperti Zac Brown Band yang belum pernah saya dengan. Dan saya pikir, tidak ada aturan tentang siapa artis yang lagunya harus masuk di album ini, saya bisa memilih artis manapun yang memiliki lagu yang saya suka saat itu. Jadi album tersebut merupakan kombinasi new and old (sound).

CD: Jadi lagu mana yang paling susah di cover?

NI: Saya rasa “Only Love Can Break Your Heart” yang paling susah saat direkam, karena meskipun saya merekamnya dengan cepat namun saya harus menyanyi dengan cepat karena pemain bass nya.. (sambil tertawa) is so beautiful.. Dan dia selalu tidak tepat, so it was hard to keep time.. Jadi itu salah satu lagu yang paling susah. And I would say “Friday I’m In Love” probably was the most fun..

https://www.youtube.com/embed/nkBxRHvdvXM

CD: Jadi “Friday I’m In Love” adalah lagu favoritmu (di album tersebut)?

NI: They’re all my favorite.. Saya sangat menikmati “Friday I’m In Love” dan “Instant Crush”, namun seiring berjalannya waktu, beberapa lagu lain muncul menjadi favorit saat kamu menampilkannya live di panggung. Untuk saat ini, kedua lagu tersebut adalah lagu favorit saat saya manggung.

CD: Apa single selanjutnya setelah “Instant Crush”?

NI: I don’t know yet..

CD: You don’t know yet?

NI: Nope..

CD: Apakah album ini menyemangatimu untuk merekam album baru dengan materi orisinil?

NI: Hati saya berkata, kembali ke studio dan bernyanyi akan menginspirasi saya untuk menulis lagu, dan itu benar. Menurut saya terhubung dengan lirik lagu milik orang lain dan menyelam ke dalam cerita lagu tersebut membuat saya ingin mengekspresikan diri saya lagi, dan itu sangat menyenangkan. Dan saya sudah menulis sekitar 8 buah lagu sejauh ini, dan saya masih menunggu waktu yang tepat untuk dapat kembali ke studio dan merekam album baru.

CD: Jika kita melihat ke katalog albummu terdahulu, lagu apa yang paling menjadi favoritmu untuk dinyanyikan?

NI: Uhmmm... I really love doing all of them, to be honest with you. Saya masih senang membawakan “Smoke”, lagu yang bagus.

CD: Kamu sempat menyebutkan bahwa di masa rehat kamu bermusik, kamu aktif main film dan teater. Apakah akting adalah hal yang memang ingin kamu lakukan? Apakah kamu merasa kembali ke jaman saat kamu tampil di Neighbours?

NI: I didn’t feel like Neighbours, karena saya baru belajar dengan Ivana Chubbuck, jadi saya memiliki kemampuan baru dalam berakting (terutama untuk teater), I felt like a new beginning, really....Dan saya sangat menikmati teater, that I would like to do more theater.

CD: Jadi, apakah kami akan melihatmu berakting (dalam waktu dekat)?

NI: Tidak untuk saat ini, namun di masa datang saya terbuka akan kemungkinan untuk berakting, but for now music is my priority..

CD: Ada rencana tur untuk mendukung album barumu, terutama di Asia?

NI: Saya belum ada rencana untuk Asia, namun saat ini saya ada rencana tur di UK saat Natal bersama Simply Red, which is a good thing.. Dan juga akan ada beberapa hal yang sudah disiapkan untuk bulan November, yang akan diumumkan secepatnya. So yeah, I’m very excited..

CD: Pertanyaan terakhir, apakah ada yang mau kamu sampaikan untuk para fans di Indonesia?

NI: Saya sangat berterimakasih atas dukungan dan kesabarannya selama saya rehat dari industri musik. Dan saya harap kalian menikmati album “Male”, dan saya harap juga bisa berkunjung ke Indonesia sesegera mungkin.

CD: Baiklah, terima kasih banyak atas waktunya. Sungguh menyenangkan bisa bercengkerama denganmu.

NI: Sama-sama. Terima kasih sudah menyempatkan waktumu. I appreciate it..

Rendy Salendu

CreativeDisc Contributor

@@RendyNdoo

rendy-salendu
More from Creative Disc