Bagi yang hobi mengkoleksi CD dan kerap ke Singapura, pasti mengenal salah satu toko musik terbesar di negara kota tersebut, HMV. Kabar duka datang dari toko tersebut, karena mereka akan menutup gerai terakhir mereka yang berada di daerah Marina Square pada tanggal 30 September mendatang.
Penutupan HMV semakin mengukuhkan indikasi jika penjualan album musik secara fisik semakin tergerus oleh trend digital yang semakin mewabah. Sebuah trend dimana orang-orang semakin meninggalkan CD fisik, karena dianggap tidak praktis dan memilih untuk mengunduh album atau lagu secara digital yang gampang didapatkan.
Penutupan HMV Singapura ini menyusul penutupan toko-toko musik besar lainnya, seperti Tower Records dan Sembawang Music Centre, yang ditutup di tahun 2006 dan 2009, sebagai akses penurunan tingkat pembelian CD oleh masyarakat.
HMV di Marina Square merupakan toko mereka yang masih bisa bertahan sebenarnya, menyusul penutupan outlet di CitiLink di tahun 2011 dan Somerset di tahun 2013. Untuk tetap bisa bertahan, di beberapa tahun terakhir ini HMV juga menjual books, T-shirts, video games dan DVD. Sayangnya, masa keemasannya sepertinya sudah berlalu dan HMV sulit untuk bertahan.
Padahal di era 90-an dan awal 2000-an, HMV termasuk salah satu lokasi hits untuk anak muda Singapura. Ia bukan hanya menjadi sebuah toko musik, namun juga tempat nongkrong, dan lokasi dimana para artis sering pula melakukan jumpa fans dan penandatanganan CD.
Menurut kabar, HMV Singapura, yang telah dibeli oleh perusahaan asal Hong Kong, AID Partners, akan kembali buka di waktu dekat. Hanya saja belum diketahui pasti kapan dan dimana lokasinya.
Haris
CreativeDisc Contributor