Album of the Day: Avicii - Stories

Oleh: admincd - 27 Nov 2015

Released by: Universal Music Indonesia

Avicii sukses mengangkat namanya berkat album debutnya, “True”, di tahunn 2013 yang lalu. Ia pula yang mempopulerkan amalgamasi antara folk dan EDM dalam hits seperti ‘Wake Me Up’ atau ‘Hey Brother’. Dalam album tersebut tampak jelas jika Avicii ingin dirinya tidak ingin terjatuh dalam tipologi musisi EDM atau DJ yang mengandalkan lagu-lagu club anthem atau rave party belaka.

Kini, sebagai lanjutan “True”, ia menghadirkan “Stories”, yang tampaknya ingin melanjutkan semangat yang sama. Dibuka dengan ‘Waiting For Love’ yang jelas masih ingin mengusung perpaduan folk dan dance tadi. Hanya saja, entah mengapa kehilangan sesuatu yang “magical” sebagaimana dua single yang disebut di atas. ‘Waiting For Love’ catchy dan easy listening namun juga gampang dilupakan, karena cenderung monoton. Bukan awal yang baik.

Disusul dengan ‘Talk To Myself’ dimana Avicii sepertinya ingin memadukan antara synth-dance dengan tropical house yang tengah kekinian. Di tengah banjirnya lagu-lagu bercorak EDM yang kaya dengan eksplorasi, baik dari segi sound ataupun pemilihan notasi, lagu ini terdengar jenerik.

Mendengarkan ‘Touch Me’, ‘Ten More Days’, dan ‘For A Better Day’, yang adalah tiga track berikutnya , jelas ada upaya dari Avicii untuk menghadirkan pendekatan berbeda antara satu sama lain dengan musikalitas yang bergerak agak jauh dari koridor EDM.

Avicii seolah ingin menegaskan jika ia adalah seorang produser dan komposer yang handal dalam meramu berbagai genre, namun tetap dalam balutan pop. Mungkinkah ia ingin mengikuti jejak Max Martin, rekan sesama warga Swedia yang kini sukses sebagai seorang produser super? Bisa jadi.

Avicii punya modal untuk itu. Wawasan musiknya sepertinya luas. Skillnya dalam mengaransemen sebuah lagu juga cukup kompeten. Hanya saja, tidak seperti Martin, ia terdengar kurang berjiwa. Agak terlalu metodik dan steril. Terlalu rapi dan kurang unsur “fun”, sesuatu yang penting dalam lagu pop. Setidaknya demikian yang terdengar dari tiga track tadi.

Sebagai tambahan, ada ‘Pure Grinding’ adalah upayanya menghadirkan retro funk dengan hip-hop. Sementara reggae dipersembahkan melalui ‘Can’t Catch Me’. Pop dramatis yang agak mengingatkan akan fun. dihadirkan dalam ‘Somewhere In Stockholm’ . Sekali lagi harus ditekankan jika lagu-lagu ini tidak memiliki sesuatu yang “greget” di dalamnya. Hanya selintas dan kemudian berlalu tanpa kesan.

Meski begitu Avicii tidak hanya mengisi “Stories” dengan lagu-lagu pop konvensional melulu. Tetap ada track-track dance/house yang mengisinya . Sayangnya track seperti ‘Broken Arrows’ atau ‘Trouble’ justru mengulang formula folk-dance yang kini terasa membosankan. Justru menarik saat ia menghadirkan ‘True Believer’ (Chris Martin turut menulis lagunya) dan ‘Gonna Love Ya’ yang berbau soul dan tropical.

Jika ingin mencari sebuah album EDM yang berisi track-track yang akan terasa sangat pas saat diolah oleh controller seorang DJ untuk memeriahkan dance/rave party, maka jelas “Stories” adalah pilihan yang salah. “Stories” lebih cenderung bergerak dalam alur pop-dance yang memperlihatkan kemampuan Avicii sebagai komposer/produser. Materinya dikerjakan dengan cermat. Menarik. Menjual. Mengingatkan akan sebuah brosur promosi yang mengkilap, tapi artifisial.

Berkat album ini, ‘A Sky Full Of Stars’ kini terdengar seperti sebuah masterpiece

.


iTunes

Official Website

TRACKLIST

1."Waiting for Love" 3:50

2."Talk to Myself" 3:55

3."Touch Me" 3:06

4."Ten More Days" 4:05

5."For a Better Day 3:26

6."Broken Arrows" 3:52

7."True Believer" 4:48

8."City Lights" 6:28

9."Pure Grinding" 2:51

10."Sunset Jesus" 4:24

11."Can't Catch Me” 3:59

12."Somewhere in Stockholm" 3:22

13."Trouble" 2:52

14."Gonna Love Ya" 3:35

Haris

CreativeDisc Contributor

@oldeuboi

admincd
More from Creative Disc