Album of the Day: The Vamps - Wake Up

Oleh: admincd - 15 Jan 2016

Released by: Universal Music Indonesia

Ekspektasi: album studio kedua The Vamps, "Wake Up" harus mampu melampaui prestasi album perdananya dulu.

Realiti: perjalanan masih jauh.

Ditinjau dari segi popularitas, nama The Vamps memang salah satu frontrunner di dunia per-band-an masa kini. Mereka memberikan persaingan yang ketat dalam kompetisi dengan band nomor wahid lainnya, 5 Seconds of Summer. Nilai jual mereka adalah musik pop rock yang bercampur apik dengan folk. Diilhami juga oleh jiwa muda para personelnya, musik yang mereka ciptakan sangat bisa berterima di telinga penikmat musik pop, rock, ataupun tradisional folk. Lebarnya pasar seharusnya menjadi landasan pacu yang mulus menuju sukses lanjutan The Vamps. Tapi mereka tergelincir di penerbangan keduanya ini.

Here's why. Tuduhan pertama adalah mereka terlalu cepat dewasa di album kedua ini. Dalam "Meet The Vamps" dulu, mereka masih mempunyai kualitas kekanakan yang memercikkan antusiasme dalam musik mereka. Sementara disini, ada kesan kalau musik mereka overproduced. Titik beratnya berada di sana, bukan di imej The Vamps sebagai band anak muda. Alhasil, lagu-lagu uptempo yang diharapkan bisa mengkreasikan gegap gempita yang urakan gagal memenuhi takdirnya. 'Rest Your Love', 'Be With You', dan 'Runaway' terdengar sangat jinak, padahal semestinya mereka terkesan garang. Kesan overproduced itu bisa jadi muncul akibat keterlibatan beberapa nama besar yang ikut menggubah lagu untuk band. Wayne Hector hadir dalam 'Volcano' (menampilkan rap oleh Silento), Claude Kelly dan James Blunt ikut serta dalam 'I Found a Girl', dan Ed Drewett yang terlibat di 'Cheater'.

Alasan selanjutnya adalah genre pop terlalu centris, menekan proporsi rock di musik mereka. Seolah ini adalah hal yang buruk. Tidak juga, karena 'Million Words', 'Windmills', dan 'Half Way There' kaya akan sound pop yang catchy dan tinggi kualitas komersilnya. Hanya saja, mereka butuh diimbangi dengan sound rock yang murni, sehingga album tidak akan jatuh pada label monoton. Porsi folk-nya sih masih belum berkurang, masih membayang-bayangi sound dalam album ini. Tapi, perkenalan kepada aspek antemik merupakan cerita baru di album ini. Dimulai dari 'Wake Up' yang sudah pekat aroma antemiknya, di album ini masih ada nomor-nomor lain yang berasa serupa. 'Burn', 'Runaway', dan juga 'Written Off'.

Jatuh-jatuhnya, "Wake Up" memang sebuah album pop. Tapi agak keterlaluan kalau masih ada yang memanggil The Vamps sebagai boyband. Mereka band, tanpa embel-embel boy. Dan ada dua track yang menurut saya sangat stand out di album ini yang bisa diandalkan. 'Worry' yang penuh emosi dan 'Peace of Mind' yang playful. Lagu dengan dua dimensi berbeda ini menyemburkan angin segar dalam album kedua The Vamps.