Album of the Day: Meghan Trainor - Thank You

Oleh: admincd - 23 May 2016

Released by: Sony Music Entertainment Indonesia

Setidaknya ada tiga tanda sukses yang telah Meghan Trainor lakukan dalam eksistensinya di dunia musik sejauh ini. Pertama, ia telah menyihir dunia untuk bertekuk lutut pada deklarasinya dalam hit 'All About That Bass', yang juga menandakan kesuksesan keduanya, yaitu citra PD akan fisiknya yang sintal yang mampu menjadi pujaan di antara para pesohor yang bertubuh ideal (baca: langsing). Atas pengakuan tersebut, ia diganjar dengan sebuah Grammy untuk kategori Best New Artist, yang layak dijadikan tanda sukses ketiga, sekaligus cherry on top of that beautiful beginning.

Dan sekarang perjalanan pun berlanjut dengan "Thank You", album studio kedua yang sudah mulai diperdagangkan sejak awal Mei 2016 ini. Sedikit info, Meghan lebih banyak melibatkan Ricky Reed dalam pengerjaan album ini. Ricky adalah salah satu jawara musik R&B yang pernah menggawangi hits Jason DeRulo 'Talk Dirty' dan 'Wiggle'. Sudah barang tentu, manuver pun terjadi dari segi musik di album ini. Dari doowop yang sangat kentara, Meghan bermain-main dengan R&B dan dancepop di album keduanya ini, tanpa sepenuhnya meninggalkan pesona retro seperti yang dulu ia kerjakan bersama Kevin Kadish.

Nah, 'NO' telah mengenalkan rasa baru dari Meghan ke publik sejak awal Maret lalu. Respon yang terlihat dari raihan posisi 3 di Billboard Hot 100 dapat diartikan sebagai antusiasme yang tinggi terhadap karya baru Meghan. Singkat kata, ia tetap diperhitungkan. I mean, lihat saja, 3 dari 4 single yang ia rilis dari album sebelumnya berhasil masuk ke jajaran 10 besar chart bergengsi di US tersebut, dengan salah satunya berhasil menjadi jawara. Belum lagi kenyataan bahwa beberapa nama pendatang baru wanita sebelum Meghan, yang berhasil menempatkan lagu debut mereka di puncak Billboard Hot 100 seperti Leona Lewis dan Carly Rae Jepsen, tampak kesulitan menemukan jalan untuk kembali ke puncak pasca kesuksesan masing-masing dengan 'Bleeding Love' dan 'Call Me Maybe'. But Meghan, she's still in the hot zone.

Beberapa track lain dalam album ini seperti 'Watch Me Do' dan single kedua, 'Me Too' masih bersandar pada pondasi musik yang tak jauh beda dengan 'NO'. Tak perlu susah-susah memang, karena linking factor-nya memang Ricky Reed. Sehingga untuk menemukan rasa "lain" dalam album ini, haruslah mencari rujukan produser yang berbeda; 'Champagne Problems' (tipikal club ready yang catchy dan menjanjikan) atau yang punya co-producer; 'Hopeless Romantic' (Meghan jelas menyetir lagu ini sehingga terdengar seperti sekuel 'Like I'm Gonna Lose You'), 'Kindly Calm Me Down' (that type of emotional song with kinda stripped music), dan 'Dance Like Yo Daddy' (murni merefleksikan lagu-lagu hit Meghan terdahulu; 'Bass', 'Lips Are Movin'', dan 'Dear Future Husband').

Seyogyanya sebuah album merupakan hasil seleksi ketat dari puluhan bahkan ratusan entry yang masuk. Tapi album ini gila. Ia tega memasukkan dua track yang (menurut saya) penting dalam memberi keistimewaan untuk album ini pada edisi deluxe-nya. Adalah duet Meghan dengan sang ibu, Kelli Trainor di lagu berjudul 'Mom'. Ayolah! Seberapa sering seorang artis rekaman dapat melakukan hal ini? Lagu 'Mom' jelas layak masuk dalam daftar album, bukannya extra tracks di edisi deluxe-nya. Selanjutnya, title track 'Thank You' pun diletakkan sebagai sesuatu yang "ekstra". Bayangkan betapa rancunya album ini kehilangan title track-nya di edisi standarnya. Tentu saja kita yang di Indonesia tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut, karena yang dirilis oleh Sony Music Indonesia adalah edisi deluxe lengkap dengan 15 track-nya. But still, it's an awkward thing to do.