Popular 10: Boy/Girl-group

Oleh: admincd - 07 May 2016

Keberhasilan musik K-Pop membangun pasarnya di blantika musik pop dunia juga berarti menaikkan martabat musik orang Asia di mata dunia. Ini berkaca di era pop 90-an (dan sebelumnya), serta British Invasion di era 60-an yang menaikkan peringkat musik dari daratan Eropa di blantika musik dunia. Ketiga era kejayaan ini memiliki formasi penampil yang berbeda-beda sebagai kunci sukses pergerakannya; K-pop dibanjiri dengan girlband dan boyband yang berpersonel belasan hingga puluhan, Swedish Popular Music digawangi oleh grup pop campuran cewek dan cowok, sementara British Invasion digawangi oleh band-band yang beraliran Britpop.

Now's the right time to play some pop, reflecting on the success of Swedish Popular Music, yang merambah ke Eropa hingga akhirnya mendunia. Diawali dengan kehadiran ABBA di tahun 70-an, fenomena Steps di 90-an, hingga kesuksesan A*Teens di 2000-an. This is CreativeDisc Popular 10: Boy/Girl-group!

ABBA (70's - 80's)

Bermula dari ajang Eurovision Song Contest di tahun 1974, dimana ABBA berhasil memenangkannya dengan lagu berjudul 'Waterloo', nama grup ini pun kemudian mendunia. Berkat single ini, nama mereka bukan hanya dikenal, tapi juga diperhitungkan. Penerimaan pasar terhadap musik pop yang mereka kreasikan sangatlah baik, sehingga dalam dua dekade mereka berkarir, sudah banyak yang ABBA berikan kepada dunia musik. Prestasi kerja mereka termasuk penjualan rekaman di atas angka 500 juta kopi, termasuk album kompilasi "ABBA Gold" yang dirilis di tahun 1992 yang terjual lebih dari 28 juta kopi, puluhan hits dengan 18 di antara berhasil menjadi no.1 di Eropa, Amerika, Asia, dan Australia, dan beragam penghargaan musik bergengsi dunia. Yang tampak lebih nyata lagi adalah musik mereka terus menginspirasi. Ragam saduran diciptakan dari karya-karya mereka, seperti pementasan dan film, hingga pembentukan grup musik yang bercermin dari formasi yang Agnetha Fältskog, Björn Ulvaeus, Benny Andersson, dan Anni-Frid Lyngstad ciptakan ini.


Ace of Base (90's - 2010's)

Yang tak kalah iconic dari ABBA adalah Ace of Base. Grup yang beranggotakan Ulf "Buddha" Ekberg dan tiga saudaranya Jonas "Joker" Berggren, Malin "Linn" Berggren dan Jenny Berggren ini juga berasal dari Swedia. Rangkaian musik yang mereka ciptakan sangat mudah dikenali dari corak beat dan melodi lagu yang ubercatchy dan super easy listening. Dengan penjualan rekaman lebih dari 45 juta kopi, Ace of Base berada di urutan 3 sebagai grup musik terlaris dari Swedia, di bawah ABBA dan Roxette. 'All That She Wants', 'The Sign', dan juga 'Don't Turn Around' merupakan hit besar mereka di era 90-an. Di tahun 2010, saat Linn dan Jenny mundur dari formasi grup, Ulf dan Jonas memboyong dua vokalis baru untuk menggantikan tempat dua saudari mereka tersebut; Julia Williamson dan Clara Hagman. Bersama mereka merilis album "The Golden Ratio" di tahun 2010 dengan single andala 'All for You'.


Aqua(90's - 2010's)

Dua vokalis dan dua instrumentalis, ini adalah faktor kesamaan antara ABBA, Ace of Base, dan Aqua. Bedanya, Aqua berasal dari Denmark, dan salah satu vokalisnya adalah pria. Saat meluncurkan 'Barbie Girl' di tahun 1997, Aqua tak hanya dipandang sebelah mata sebagai grup musik "ecek-ecek", tapi mereka juga menuai kontroversi setelah perusahaan pencipta boneka barbie melakukan tuntutan ke perusahaan rekaman mereka. Tapi tuntutan itu tak mampu menahan popularitas single ini sebagai salah satu lagu paling berpengaruh di era 90-an. "Keseriusan" musik mereka dapat dirasakan lewat single ballad 'Turn Back Time' yang masih dalam album yang sama, "Aquarium" yang juga dipakai untuk soundtrack film Gwyneth Paltrow, "Sliding Doors". Sempat hiatus setelah menelurkan album kedua di tahun 2000, Aqua kembali bereuni di tahun 2011 untuk album ketiga mereka berjudul "Megalomania".


Steps (90's - 2000's)

Dari Denmark kita bergerak ke UK, dimana lima muda-mudi Inggris Claire Richards, Faye Tozer, Lisa Scott-Lee, Ian "H" Watkins, dan Lee Latchford-Evans membentuk Steps di tahun 1997. Dari tahun 1998 hingga 2000, mereka berhasil merilis tiga buah album dengan lusinan hits; '5,6,7,8', 'Last Thing on My Mind', 'One for Sorrow', 'Tragedy', 'Better Best Forgotten', 'After the Love Has Gone', 'Say You'll Be Mine', 'Deeper Shade of Blue', 'Stomp', 'Here and Now', 'It's the Way You Make Me Feel', 'The Words are Not Enough', dan masih banyak lagi. Setelah merilis album kompilasi di tahun 2001, Steps menyatakan hiatus dan kembali bergabung di tahun 2012 untuk merilis album terbaru. Di tanggal 25 Maret 2016, telah dirilis kompilasi "The Collection" dari Steps, sebagai album kompilasi ke-7 grup pop ini.


Fun Factory (90's)

Pasti masih ingat sekali dengan lagu-lagu bubblegumpop seperti 'I Wanna B With You' atau 'Celebration' di tahun 90-an dulu. Ini merupakan hit dari grup pop asal Jerman yang bernama Fun Factory. Nama ini juga sangat tidak asing bagi penggemar musik pop dunia, karena mereka pernah ditampilkan di single Backstreet Boys yang berjudul 'Get Down'. Rekaman mereka yang dirilis di tahun 1994 dan 1995 sebenarnya bukanlah dengan member asli saat pembentukan di tahun 1992. Balca Tozun adalah vokalis wanita untuk grup ini saat dibentuk di awal, namun kemudian digantikan oleh Marie-Annett Mey untuk rekaman. Balca tetap berkontribusi untuk grup sebagai penyedia vokal latar, namun saat Fun Factory bereuni di tahun 2009, ia kembali menjadi vokalis utama grup ini.


Liberty X (2000's - 2010's)

L to the I to the B to the E to the R to the T Y. Inilah Liberty X, grup vokal asal UK yang terdiri dari tiga cewek; Michelle Heaton, Jessica Taylor, Kelli Young dan dua cowok; Tony Lundon dan Kevin Simm. Mereka muncul di tahun 2001 dan berkarir selama kurang lebih 5 tahun. Setelah merilis album "X" di tahun 2003 yang dinilai sebagai titik kemunduran grup, kelima personel Liberty X memutuskan untuk hengkang dari industri rekaman. Hal ini juga diakibatkan oleh kiblat musik dunia yang sudah beralih dari pop ke warna lain, yaitu black music. Di tahun 2013, mereka kembali bereuni dalam perhelatan musik akbar di UK yang bernama "The Big Reunion". Ini merupakan acara dimana para pesohor pop UK mendapatkan hidup kedua dalam dunia populer.


S Club 7 (90's - 2010's)

Sukses Simon Fuller dalam menata karir dan citra Spice Girls sebagai salah satu mahakaryanya, membuat ia ingin menciptakan brand lain yang akan memberi pengaruh dan dampak besar dalam orbit musik pop dunia. Dia datang dengan ide S Club 7, penggabungan 7 anak muda UK yang terdiri dari 4 cewek dan 5 cowok. Yup, 7. Enggak tanggung memang banyaknya, tapi ketujuh kepala ini bisa disatukan, setidaknya untuk tiga album studio mereka, sebelum akhirnya Paul Cattermole keluar dari formasi di album keempat mereka, "Seeing Double", yang sekaligus dibuatkan film dengan judul yang sama. Kejeniusan Simon sekali lagi terbukti dengan kesuksesan grup ini dalam skala nationwide. Mereka menginspirasi munculnya grup dengan personel yang lebih belia, S Club Juniors. Kini, S Club 7 telah tergabung kembali dengan kelengkapan personel mereka. Terima kasih kepada acara BBC Children In Need.


A*Teens (90's - 2000's)

Awalnya, grup ini dibentuk sebagai tribute untuk grup legendaris ABBA. A*Teens adalah singkatan untuk ABBA Teens. Album pertama mereka, "The ABBA Generation" dirilis di tahun 1998. Kuartet ini tentu saja menyanyikan ulang lagu-lagu legendaris grup ABBA. Setelah melihat animo masyarakat yang sangat responsif terhadap keberadaan mereka, produser pun menciptakan jalur untuk mereka sendiri sebagai generasi baru popstar. A*Teens, terdiri dari Marie Serneholt, Amit Sebastian Paul, Dhani Lennevald, dan Sara Lumholdt. Dalam rentang masa karir kurang lebih 5 tahun, mereka berhasil merilis 4 album studio, dengan koleksi hits antara lain 'Halfway Around the World', 'Can't Help Falling in Love', 'Floorfiller', 'Upside Down', dan 'Sugar Rush'.


Hear'Say (2000's)

Nama Hear'Say memang tak sebanding dengan nama-nama besar di atas. Karir mereka pun yang tersingkat di antara daftar nama sejauh ini. Namun, setelah dibentuk melalui acara televisi "Popstars" di tahun 2001, grup ini berhasil mencetak 4 lagu Top 10 di UK, termasuk 2 di antara menjadi no.1; 'Pure and Simple' dan 'The Way to Your Love'. Dalam karir singkat kuintet ini, Danny Foster, Myleene Klass, Kym Marsh, Suzanne Shaw, dan Noel Sullivan berhasil merilis dua album studio di bawah label Polydor.


Vengaboys (90's - 2000's)

We've come to the end of this list, dimana tempat yang sangat pantas untuk diberikan kepada the ultimate guilty pleasure, Vengaboys. Grup pop asal Belanda ini terdiri dari empat personel, dua cewek dan dua cowok. Salah satu cewek, Kim Sasabone didapuk sebagai vokalis utama, dan tiga member lainnya sebagai vokalis latar dan juga penari latar. Di tahun 1999 mereka merilis "The Party Album", dan sempat menjadi saingan berat bagi Aqua di stasiun radio. Namun untuk televisi, penayangan video musik untuk Vengaboys terbatas, karena konten dewasa yang kerap disajikan dalam video musik mereka. Di tahun 2014 mereka merilis album yang sungguh tidak terprediksi, "Xmas Party Album". Mereka menyanyikan hits-hits mereka terdahulu seperti 'Boom, Booom, Boom, Boom', 'We Like to Party', 'Kiss', 'We're Going to Ibiza', dan 'Uncle John from jamaica' dengan aransemen yang berbeda.


Demikianlah 10 grup pop yang terdiri dari cowok dan cewek yang memberi pengaruh besar dalam skena musik pop 90-an hingga awal 2000-an. Masih ada beberapa nama lain yang sempat masuk dalam pertimbangan saat mengompilasi daftar ini, seperti ATC (A Touch of Class) yang mendunia dengan lagu mereka 'Around the World', Daze yang mencatut popularitas permainan di zamannya, Tamagotchi dalam lagu mereka 'Together Forever', C+C Music Factory yang menyerukan 'Everybody Dance Now', juga tak ketinggalan 2 Unlimited dan Boyz n Girlz United. Good old days, good old memories. And may this list give you some good times as well.

admincd
More from Creative Disc