Album of the Day: Roxette - Good Karma

Oleh: admincd - 04 Aug 2016

Babak baru untuk musik Roxette telah dimulai. Setelah merayakan 30 tahun karir, duo asal Swedia ini kembali menelurkan album studio dengan judul "Good Karma" yang secara magis terdengar layaknya rekaman yang mereka produksi di tahun 90-an dulu. Sulit dipercaya memang, tapi title track 'Good Karma' berkata demikian. Senyawa lagu ini diformulasikan dalam gemerlapnya retro rock di masa itu. Dengan demikian, beberapa aspek teknis masa kini tidak mengancam kemurnian sound dan atmosfer yang dihasilkan. Single andalan dari album ini, 'It Just Happens' pun terdengar demikian familiarnya, sampai-sampai nyaris tak ditemukan "penuaan" di musik, ataupun keroposnya kreativitas duo Per dan Marie disini.

Sentuhan moderisme terjadi beberapa di beberapa track. Semua datang akibat pengaruh musik elektornika yang sangat kental membaur dalam 'This One' juga 'You Make It Sound so Simple'. Roxette memang lebih disukai dengan karya-karya balada seperti 'It Must Have Been Love' atau 'Listen to Your Heart', tapi jangan lupakan kalau mereka juga pemain ulung dalam urusan musik up tempo. 'Joyride', 'Dangerous', dan 'Dressed for Success' merupakan sedikit contoh dari kepiawaian Roxette dalam menggabungkan pop balada dan rock sebagai citra musik mereka. Dalam album ini, 'This One' dan 'You Make It Sound so Simple' menjadi perwujudan nyata citra tersebut.

Per sebagai co-producer album, bersama tim yang membawakan "Travelling" dan "Charm School", yakni Christoffer Lundquist dan Clarence Öfwerman membuka cakrawala musik yang lebih luas untuk album ini. Sudah mendengarkan 'Some Other Summer' yang juga pekat warna elektronikanya? Lagu yang sudah tergolong sebuah dance track ini boleh dibilang yang paling jauh melompat dari genre rock. Kita tau bahwa rock merupakan elemen penting dalam musik Roxette, dan dengan satu track ini, mereka telah memberlakukan aksi out of the comfort zone.

Saat mendengarkan sebuah album studio, selalu ada kecenderungan untuk menyukai satu atau dua track yang selanjutnya diharapkan untuk dirilis sebagai single lepas agar terbuka kesempatan bagi lagu tersebut untuk disukai oleh lebih banyak orang. Nah, untuk album ini, saya menunjuk 'From a Distance' dan 'Why Don't You Bring Me Flowers?'. Alasan sederhananya sih, 'From a Distance' memiliki nilai komersil yang cukup tinggi karena musiknya terkomposisi dengan daya catchy-ness. Sementara alasan untuk 'Why Don't You Bring Me Flowers' terletak pada emosi yang terkandung padanya.

"Good Karma" dibandingkan dengan sembilan album studio Roxette sebelumnya dapat dipastikan kalah sebagai penelur hit. Konsumsi lagu-lagu Roxette memang melemah, dari album "Charm School" hingga kini. Tapi ini sama sekali tidak mengindikasikan Roxette juga melemah di segi kualitas. Album ini dengan sebelas track-nya bukan sekedar jaminan konsistensi, tapi juga jaminan kreativitas. Dari 'Why Don'tcha?' hingga 'April Clouds' terdengar begitu memuaskan. Roxette masih hidup, dan masih megang!!!