Semua orang punya tujuan masing-masing dalam menghadiri gelaran We The Fest 2016 atau WTF16. Ada yang datang karena ingin melepas penat selama dua hari di Parkir Timur Senayan, ingin melihat dedek-dedek gemas nan imut yang memakai rok mini dan pakaian seksi lainnya atau sekedar melihat penampilan dari band idolanya. Apapun alasannya gelaran ketiga WTF16 sukses membuat penonton senang dan jauh lebih baik dari gelaran tahun lalu yang terkesan anti klimaks karena batalnya Passion Pit.
WTF tahun ini diselenggarakan selama dua hari dan Parkir Timur Senayan menjadi saksi gelaran yang disebut sebagai “the biggest summer festival in region”. Meski sebenarnya makna summer dalam WTF tahun ini tercoreng karena hujan deras yang mengguyur selama dua hari berturut-turut.
Hari pertama WTF menampilkan lineup yang kebanyakan berasal dari ranah hip hop entah itu artis viral seperti Rich Chigga yang terlihat canggung dan terengah-engah mengikuti tempo sampai peraih Grammy yaitu Macklemore & Ryan Lewis. Setelah melihat penampilan Rich Chigga yang awkward saya berpaling untuk menonton Sam Feldt di stage utama yang diberi nama WTF Stage. Sam Feldt membuai penontonnya dengan injeksi deep house dan tropical house selama lebih dari satu jam. Selanjutnya, duo electro nyentrik asal Kanada yang dipuja-puja oleh media luar seperti Pitchfork, NME dan Spin maju ke atas panggung ditengah derasnya hujan. Penampilan mereka memang terlihat nyentrik dan itu terbukti dari set mereka yang terlihat beda dengan penampil yang lain.
Berikutnya, personil 2NE1 yang sudah sering bekerjasama dengan musisi bule yaitu CL naik panggung. CL ditemani dengan seorang DJ dan dua dancer. Penampilan CL pada malam itu cukup memuaskan penonton terutama pecinta K-pop. CL membawakan repertoir pribadinya serta lagu-lagu dari 2NE1. Penampilan CL ditutup dengan lagu legendaris di dunia K-pop yaitu “I Am The Best”.
Setelah penampilan CL yang sebentar panggung utama WTF sudah siap untuk digoyang bersama duo hip-hop Macklemore & Ryan Lewis dan harus diakui bahwa penampilan mereka adalah penampilan terbaik selama gelaran WTF berlangsung.
Mereka membawakan lagu seperti “Wing$”, “Let’s Eat”, “Can’t Hold Us”, “Thrift Shop”, “Same Love” dan “Downtown”. Macklemore sebagai koordinator pesta mengkoordinir peserta pesta di Parkir Timur Senayan dengan sangat baik. Ia bisa tiba-tiba menjadi dramatis, bersemangat, melempar donut sepanjang 5 meter, memanjat tiang panggung, berkostum ala personil band glam rock atau crowd surfing dengan penonton, ia bisa melakukan semuanya dalam satu gelaran. Ia menyisipkan prolog sebelum memasuki lagu dan topiknya bisa apa saja entah ditahan di bandara karena mengaku saudara Brad Pitt (Brad Pitt Cousin’s), membawa anaknya dan mengucapkan kata pertamanya di Jakarta yaitu “Thrift Shop” (Thrift Shop), berbicara tentang enaknya kuliner di Indonesia (Let’s Eat) dan ketakutannya akan pemilihan presiden di Amerika Serikat sembari berkata “f**k Donald Trump” (Same Love). Meskipun beberapa kata Macklemore diragukan kebenarannya tetapi ia mampu membuat bridging dan punchline yang pas sebelum memulai lagunya.
Macklemore juga memboyong banyak tamu ke dalam penampilannya malam itu seperi rapper XP dalam beberapa lagu dan puncaknya adalah vokalis Foxy Shazam yaitu Eric Nally dalam lagu penutup yaitu “Downtown”. Mereka juga memaksimalkan LED backdrop dengan menayangkan mini movie sebelum masuk ke lagu “And We Danced” dan mengundang Rich Chigga dan satu orang penonton untuk dance battle dalam “Dance Off”. Sebuah showmanship yang sangat maksimal dan membuat orang tidak merasa rugi dengan membayar tiket mahal.
Special Thanks to Ismaya Live