Album of the Day: Good Charlotte - Youth Authority

Oleh: admincd - 28 Sep 2016

Di dekade 2000-an, pop-punk merupakan salah satu subgenre yang memiliki kilau cukup gemilang. Gelombang band, dan juga solois, pengusungnya begitu berlimpah, meski hanya beberapa nama saja melekat dan memberi impresi kuat, hingga masa kini. Dan salah satunya mungkin adalah band bentukan kakak-beradik kembar Joel dan Benji Madden, Good Charlotte. Selama satu dasawarsa, mereka senantiasa menghadirkan album demi album dengan persistensi, mulai debut "Good Charlotte" (2000) hingga album terakhir sebelum memutuskan hiatus, "Cardiology" (2010). Sebuah keputusan yang cukup dimengerti, mengingat pop-punk mulai kehilangan pamornya, band juga mungkin sudah menemui monotonitas.

Tapi jiwa rock Good Charlotte tampaknya tidak benar-benar padam, karena di penghujung tahun lalu kakak beradik Madden bersama dengan Paul Thomas, Billy Martin dan Dean Butterworth, kembali membangun Good Charlotte dan kemudian disusul dengan lahirnya sebuah album baru berjudul "Young Authority".

Tahun ini juga menandakan kembalinya Blink-182, yang album comeback mereka, "California", sukses mengantarkan album #1 mereka di Billboard 200. Good Charlotte merilis "Youth Authority" dalam waktu berdekatan, namun rupanya tidak menyamai prestasi album sebelumnya. Tapi tak mengapa, karena bagaimanapun "Youth Authority" adalah sebuah album yang cukup sukses dalam mengembalikan kejayaan Good Charlotte. Secara musikalitas tentu saja.

Namun "Youth Authority" tidak melulu soal kenangan atau nostalgia. Tetap ada upaya dari Good Charlotte untuk mengeksplorasi musik mereka. Setidaknya ada progresi untuk itu. Dimengerti kesulitan band-band pengusung pop-punk seperti Good Charlotte untuk tetap setia pada genre yang kini terdengar ketinggalan zaman dan mencoba untuk keluar dari ranah tersebut tanpa benar-benar kehilangan identitas. Pergumulan tersebut jelas terasa dalam "Youth Authority".

Ada saatnya mereka menyajikan sentimen masa lalu dalam balutan rock cadas seperti yang terangkum melalui track-track seperti 'Life Changes', 'Makeshift Love', Keep Swingin', 'Reason to Stay', 'The Outfield', atau 'War' dan 'Moving On'. Oke. Praktis nyaris di setiap lagu dalam "Youth Authority" dengan tema-tema yang tak jarang masih mengangkat kehidupan usia remaja.

Hanya saja Good Charlotte punya perbedaan dengan sesama musisi sejenisnya. Saat mereka mengelaborasi sisi pop alih-alih punk, band tidak ingin tanggung-tanggung dan benar-benar menekan sisi pop cerah, ceria, dan bubbly. Dengan demikian Good Charlotte bisa punya alasan untuk tidak terdengar terlalu "usang" dalam "Youth Authority".

Mungkin '40 oz. Dream', yang merupakan perpaduan pas antara pop dan punk masih terdengar lawas, tapi mengapa tidak menyimak 'Life Can't Get Much Better' di mana Good Charlotte mencoba menyentuh tangan mereka pada arena rock yang kali ini tengah menemukan panggungnya lagi sebagai pilihan trendy untuk banyak band pengusung rock. Sedang pop yang lebih konvensional dihadirkan Good Charlotte dalam 'Stray Dogs', yang jika hilangkan riff gitarnya akan menjadi sebuah pop manis. Bebunyian synth tak pernah menjadi pantangan bagi Good Charlotte dan track ini kembali menyediakan.

Menarik juga bagaiman Good Charlotte mencoba untuk tampil folky dalam track 'Cars Full Of People'. Pendekatan lagu memang klise dan band cenderung mengikuti formula oleh band-band pengusung genre ini, namun Good Charlotte membuktikan mereka juga bisa dan kredibel pula untuk itu.

Baiklah. "Youth Authority" mungkin tidak menawarkan sesuatu yang baru. Saat skena rock kini cenderung lebih kompleks dan berani memadu-padankan genre, usungan Good Charlotte masih relatif konvensional. Pergumulan karakter musik hanya terjadi di permukaan, karena rupa dan bentukan Good Charlotte secara musikal masih sama. Bukanlah ajang comeback berkesan. Mereka masih ingin dikenang berkat pendekatan yang membesarkan nama mereka, pop-punk. Jika itu tujuannya, mudah disebut jika "Youth Authority" adalah album yang memuaskan.