Martin Garrix, Alan Walker, Han Solo Dan Banyak Lagi Meriahkan Invasion Lost In Wonderland

Oleh: rendy-tsu - 29 Sep 2017

Jakarta - Selain Djakarta Warehouse Project, masyarakat Jakarta yang menggemari Electro Dance Music (EDM) juga dihibur dengan festival musik Invasion yang tidak kalah meriah. Pada perhelatan sebelumnya, event ini sempat memboyong DJ-DJ dunia seperti Steve Angello dan Markus Szhulz. Tahun ini, Euphorics Events, selaku penyelenggara Invasion 2017 kembali mengusung festival bertema 'Lost in Wonderland' yang digelar pada tanggal 22 September lalu dengan Alan Walker, Han Solo hingga Martin Garrix sebagai penampil utama.

"Tema 'Lost in Wonderland' ini kami pilih karena kami ingin memberikan pengalaman electric dance festival yang lebih seru lagi, mempunyai makna yang menyenangkan dengan tata panggung dan arena petualangan, lengkap dengan konsep festival bergaya seni fantasi surealisme (Surrealism & Bizarre adventure style)," jelas Dany Setiawan, founder Euphorics Events pada rilis pers.

Betul saja, saat tim Creativedisc mengantri masuk ke Invasion yang digelar di Hall B3 & C3, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, para pengunjung langsung disuguhkan dengan miniatur bianglala bertuliskan ‘Invasion’. Tema 'Lost in Wonderland' juga dipresentasikan dengan baik pada dua stage dan booth-booth yang tersedia di area festival, rasanya seperti datang ke taman bermain!

Creativedisc tiba pukul 8 malam, Droeloe sudah berada di DJ Set untuk memanaskan suasana, namun belum banyak pengunjung yang merapat ke dekat panggung pada saat itu. Meski penampilan Droeloe bisa dibilang sangat baik, terlihat jelas bahwa sebagian besar pengunjung yang sudah hadir disana menantikan performance Alan Walker yang dijadwalkan untuk bermain setelahnya. Suasana mulai terlihat ramai setelah huruf AW tertampang di screen dan intro 'Faded' sebagai penanda aksi Alan Walker dimulai. Tidak hanya hits-hitsnya seperti ‘Alone’ dan ‘Sing Me To Sleep’, Alan Walker juga sempat membuat heboh Hall C JIExpo karena me-remix lagu Coldplay 'Hymne For The Weekend' dan 'Shape of You' milik Ed Sheeran.

Setelah Alan Walker, DJ set lalu diberikan kepada Party Favor dan San Holo untuk unjuk gigi. Party Favor sempat menggabungkan riff gitar lagu hardrock klasik 'Sweet Child O' Mind'-nya Gun N' Roses, dan 'Mr Bridgeside' punya The Killers dengan music trap miliknya. San Holo yang bertugas setelah Party Favor juga tidak kalah menariknya. DJ yang baru saja merilis single bertama James Vincent McMorror ini bahkan sempat bermain gitar diatas DJ set pada sela-sela performance, gokil!

Baru setelah itu, panggung akhirnya diberikan kepada Martin Garrix sebagai penampil utama pada pagelaran Invasion tahun ini. Banyak para pengunjung yang sudah tiba sejak pukul 5 sore tadi untuk melihat langsung penampilan 'The World's No. 1 DJ' ini, jadi tidak heran, jika suasana malah bertambah ‘panas’, bahkan ketika jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi.

“Apa kabar Indonesia,” salam Martin dengan bahasa Indonesia diatas panggung Euphoric Grounds, malam itu. Penantian panjang tidak sia-sia, DJ asal Belanda ini tidak henti-hentinya memuaskan para pengunjung dengan musiknya dari awal hingga selesai tanpa jeda. Musiknya begitu membius, mulai dari ‘Scared To Be Lonely’, ‘There For You’, ‘In The Name of Love’ atau singlenya yang terbaru ‘Pizza’, semua berhasil menyihir pengunjung disana untuk histeris, melompat dan bergoyang. Martin berulang kali menengok ke arah kamera untuk menggambarkan wajahnya yang tersenyum lebar dan menirukan lambang “love” dengan jari tangannya. Tak ayal lagi, Martin Garrix adalah rajanya malam itu.

Di panggung utama, masih ada Andrew Rayel yang didapuk untuk menutup Invasion 2017. Meski beberapa pengunjung langsung bergegas pulang setelah menonton Martin Garrix, hal ini tidak mengurangi kehebohan musik trance yang dihadirkan Andrew Rayel. Malam semakin panjang serta meriah, seiring set list yang dimainkan. Dan semua tersenyum ceria saat pulang kerumah (atau hotel)-nya masing-masing.

Teks dan photo oleh Rendy Tsu

rendy-tsu
More from Creative Disc