naya
Dari sekian banyak band baru yang muncul selama beberapa tahun terakhir, Kodaline menjadi salah satu yang menarik perhatian terbesar. Album debut dari band asal Irlandia tersebut terjual lebih dari 1 juta kopi di seluruh dunia 2 tahun terakhir. Sedangkan album berikutnya pun mendapatkan kesuksesan yang tak jauh berbeda. Kali ini, group tersebut bersiap untuk merilis album ketiga pada 2018 nanti.
Namun sebelumnya, Kodaline lebih dulu meluncurkan album EP terbaru, "I Wouldn't Be". Album tersebut dirilis pada 13 Oktober kemarin bersamaan dengan perilisan musik video, Ready To Change. Selain Ready To Change, masih ada 3 track lain dalam mini EP album ini.
Tak banyak perbedaan dari segi genre dan musikalitas antara album EP kali ini dengan sederet album lai dari Kodaline. Musik yang diusung masih terdengar natural dengan melodi yang menenangkan. Begitupun mengenai tema, yang masih berkisah tentang cinta dan segala hal disekitarnya.
Pada salah satu wawancara dengan Clash Music, Kodaline mengungkap proses pembuatan masing-masing track dari album tersebut. Track I Wouldn't Be misalnya, dibuat saat mereka merindukan rumah masing-masing. Proses penciptaan lagu tersebut singkat, hanya 10 menit dan dilakukan di kamar mandi. Tak heran bila lagu dengan genre akapela tersebut juga begitu sederhana dengan iringan alat musik tradisional Irlandia, Uillean Pipes dari Mike McGodrick.
