Album of the Day: Rich Brian - Amen

Oleh: admincd - 10 Mar 2018

88rising

Sungguh sebuah perjalanan yang luar biasa untuk remaja asal Jakarta, Indonesia, Brian Imanuel. Bermula dengan moniker kontroversial, Rich Chigga, dan lagu faux-hip-hop viral, 'Dat $tick' (2016), yang bahkan sukses menyabet sertifikasi Gold RIAA. Kini, di usia 18, ia melepas moniker tadi dan memilih "nama panggung" lebih serius, Rich Brian, dan menghadirkan album debutnya, "Amen".

Meski mungkin awalnya hanya diniatkan sebagai sebuah proyek "fun", Rich Brian semakin memantapkan kemampuan dirinya dalam nge-rap. Sebelum "Amen" hadir ia sudah merilis beberapa single, dengan beberapa di antaranya mengajak nama-nama besar di wilayah hip-hop, seperti Keith Ape dan XXXTentacion dalam 'Gospel'. "Amen" pun memmiliki Offset dari Migos untuk membatunya, meski beberapa nama pendukung lain adalah musisi yang juga tengah merambah karir pula seperti dirinya, sehingga keseriusan Rich Brian dalam bermusik tidak usah diragukan lagi. Tidak heran jika "Amen" sungguh sebuah awal menjanjikan.

"Amen" diisi dengan track-track yang cenderung atmosferik ketimbang menggebu-gebu atau bernuansa dance untuk memanaskan lantai klub. Pilihan menarik untuk musisi muda seperti dirinya. Indikasi nuansa moody sudah dihadirkan Rich Brian dalam track pembuka berdurasi singkat, 'Amen'. Meski lebih condong sebagai prelude, tapi Rich Brian seolah menjanjikan jika album ini nantinya akan memiliki aura setipe ini.

Track-track berikut menetapi janji tersebut. Mulai dari 'Cold' dan 'Occupied' konsisten dengan tone moody dan atmosferik. Sedangkan hingga 'Introvert' yang menggandeng rekan selabelnya, Joji, terdengar lebih laidback dengan pop menjadi infusi melodi. Sementara kolaborasi Rich Brian bersama Offset, 'Attention' kembali ke pendekatan atmosferik tadi. Pilihan menarik karena meski mengingatkan akan mumble-rap yang tengah nge-trend, tapi Rich Brian lebih memilih untuk menghadirkan pendekatan up-beat.

Track-track up-beat (versi Rich Brian) setipe bisa ditemui dalam 'Chaos'. Jika mau dance yang lebih konvensional, Rich Brian menghadirkannya dalam track seru 'Kitty' yang jelas mengusung trap dengan atraktif. Hanya saja, dengan beberapa pengecualian track-track tadi, mayoritas tone yang memenuhi ruang "Amen" adalah track-track moody dan atmosferik tadi.

Meski begitu Rich Brian patut dipuji karena tiap track bisa tetap terdengar berbeda, meski memiliki kemiripan antara satu dengan yang lain. Oleh karenanya "Amen" tidak terdengar monoton. Apalagi beat dan melodi setiap track dalam "Amen" dikomposisikan dengan pilihan relatif sederhana sehingga gamang dicerna. Bahkan untuk non-penggemar hip-hop sekalipun.

Mungkin kendala terletak dalam teknik rap Rich Brian itu sendiri. Dengan vokal berat dan dalam Rich Brian ia mengalami keterbatasan dalam jangkauan vokal, sehingga monotonisme album justru dihadirkan oleh dirinya sendiri. Untuk segi tema ia pun bergulat antara mau konyol seperti 'Kitty' atau kontemplatif seperti 'Cold'. Meski demikian, track-track ini direfleksikan Rich Brian secara genial dan dihadirkan dengan kejujuran.

Dimaklumi kekurangan "Amen" yang masih kentara. Bukan karena ini merupakan album debut, namun juga karena Rich Brian sebagai musisi hip-hop masih dalam masa perkembangan. Ia masih perlu banyak waktu untuk menemukan "suaranya" yang lebih bulat atau solid. Namun begitu, sebagai sebuah album milik seorang "newbie" dengan latar hip-hop minimalis, "Amen" jelas adalah sebuah album yang memukau.