Awal Pekan Yang Tak Terlupakan Bersama Stereophonics di Singapura

Oleh: ardy-perdana - 19 May 2018

Seperti kebanyakan kelompok musik yang besar sekitar tahun 1990-an dengan berbagai pengalaman panggung dan bermusik yang luas membuat mereka semakin stabil dan dewasa berkarir di industri musik global. Lalu seiring dengan semakin banyak grup musik baru yang semakin berwarna, mmebuat sebagian kecil mengalami pasang surut dan terkadang lolos dari perhatian media tak menjadikan mereka kendor untuk mengeluarkan karya segar yang akan selalu mendapat tempat dihati penggemarnya.

Salah satunya Stereophonics, band yang konsisten bermusik sejak tahun 1992 telah merilis puluhan album studio dan mencetak banyak lagu hit membuat Stereophonics -band yang berasal dari Cynon Valey, distrik suburban penghasil batu bara ini- mampu menjadi salah satu band rock terbaik Wales, Inggris Raya. Bersanding dengan Manic Street Preachers dan Super Fury Animals.

20 tahun setelah album debut Word Gets Around yang dirilis pada tahun 1997, Stereophonics merilis album kesepuluhnya yang bertajuk Scream Above the Sounds via Parlophone records pada pertengahan tahun lalu, terdapat 11 track yang memuat beberapa lagu hit diantaranya Caught by the wind, Geronimo, All In One Night.

Lazimnya band yang baru merilis album, Stereophonics pun melangsungkan tur untuk mempromosikan album baru-nya ke banyak negara, salah satunya Singapura. Stereophonics dijadwalkan tampil pada tanggal 8 Mei 2018. Konser tur kali ini diprakasai oleh LAMC Productions, promotor konser asal Singapura yang telah berpengalaman menghelat ratusan konser nama-nama besar seperti Morrissey, Guns n’ Roses dan Weezer.

Zepp@Bigbox dipilih menjadi tempat konser Stereophonics Malam itu, Waralaba Venue konser asal Jepang yang diklaim mampu menampung sampai empat ribu orang ini terletak di sebuah mall di bilangan Jurong East, berjarak 14 kilometer dari pusat kota SIngapura.

Tiba di venue sekitar pukul enam petang belum terlihat antrian penonton sama sekali, mengingat konser ini jatuh pada hari Senin, mungkin sebagian orang masih berkutat dengan pekerjaannya. Toh konser pun baru akan dimulai 2 jam kedepan, seperti yang diinfokan akun resmi instagram LAMC Productions.

Memasuki bagian dalam tempat konser, terdapat booth makanan khas india di sebelah kiri dan bar minuman di lorong depan. Panggung yang megah menyambut. tak ada led screen yang terpasang, sebagai gantinya terpampang artwork album Scream above the Sounds ukuran besar menghiasi bagian latar panggung.

Berangsur-angsur penonton memadati area konser, sebagian merapat ke bibir panggung sebagian lagi bersantai di sisi sambil menikmati minuman yang tersisa. Tampak jelas mayoritas audiens berusia kisaran 30 tahun keatas yang mungkin melewati masa remaja dengan lagu-lagu dari Stereophonics.

Tepat pukul 8 malam, aksi yang ditunggu pun tampil, Stereophonics menghajar panggung dengan Caught by the Wind yang merupakan single dari album terbaru mereka Scream Above The Sounds. Menyambung dengan 2 lagu dari album Keep the Village Alive yaitu C’est La Vie dan I Wanna Get Lost With You. Tanpa jeda, Stereophonics menggeber dengan Superman dari album Language, Sex, Violence, Other? yang dirilis pada tahun 2005 dengan sampul album yang otentik.

>Hello Singapore! Sapa sang frontman Kelly Jones singkat, Kelly tampak kasual, berbalut kemeja abu lengan panjang dengan gitar Gibson hollowbody andalannya. Diapit oleh Adam Zindani pada bagian ritem gitar dan vokal latar serta Richard Jones menjaga ritme pada bass gitar dan vokal latar. Sedikit kebelakang, dengan riser panggung yang cukup tinggi, Jamie Morrisson bertugas menjaga tempo dengan drum setnya. Tak lupa Tony Kirkham personil tambahan tur pada seksi kibor dan sampling.

“Next Song Geronimo, from our new record..” seloroh Kelly lugas. Lagu dengan tempo sedang penuh dengan isian gitar bersahutan. Seperti membagi tugas, Kelly dan Adam menyapa penonton di sisinya masing-masing sembari asik memainkan bagian melodi utama pada lagu tersebut, membuat penonton bagian depan -yang mayoritas wanita- berteriak histeris. Masih dari album terbaru, set berlanjut dengan single All In One Night. Konser yang sangat memanjakan penonton dengan tata cahaya spektakuler dan tata suara yang jernih.

Panggung gelap, Kelly pun berganti gitar akustik, perlahan menyanyikan bagian chorus dari lagu yang sepertinya tak asing di ingatan. “Maybe tomorrow.. I’ll find my way home.. “ langsung disambut koor massal penonton. Ya! Salah satu lagu yang ditunggu pun dimainkan, Maybe Tomorrow single hit yang diambil dari album ke 4, You Gotta Go There To Comeback ini juga terdapat pada kompilasi lagu tema untuk film drama layar lebar Wicker Park. Lagu yang berhasil mengeskalasi Stereophonics pada tangga lagu Inggris Raya serta mencuri perhatian khalayak yang lebih luas.

Tata cahaya kembali gelap, terlihat bayangan kru panggung sibuk mempersiapkan set selanjutnya. Set yang menampilkan Jamie dibalik cocktail drum unit membuatnya lebih kedepan sejajar dengan personil lain. Dan terlihat ada tambahan piano klasik diantara posisi Kelly dan Adam, yang dimainkan oleh salah satu kru mereka.

Baru saja intro piano Handbags and Gladrags dimulai, penonton langsung menyahut dengan lantang. Tata lampu yang temaram membuat suasana semakin syahdu. Lagu milik penyanyi blues asal inggris Chris Farlowe ini, didaur ulang oleh Stereophonics dan termasuk pada album ketiga mereka Just Enough Education To Perform. Lagu tersebut juga dipopulerkan oleh Rod Stewart penyanyi rock ballad asal Inggris.

Dikebanyakan perhelatan konser dewasa ini, hampir semua audiens berusaha mengabadikan aksi panggung dengan gawainya, terkadang menggangu audiens lain. Berbeda dengan konser Sterophonics, sangat sedikit audiens yang berusaha merekam momen malam itu. Semuanya larut menikmati setiap lagu dan bernyanyi bersama. Sungguh pemandangan yang tak biasa.

Dari total 24 lagu yang Kelly Jones cs bawakan malam itu, paling banyak diambil dari album terbaru Scream Above The Sounds serta album ke-sembilan Keep The Village Alive. 2 lagu dari album Graffiti On the Train. Nomor-nomor klasik dari album pertama Words Get Around juga tak luput dimainkan menjelang akhir set. Seperti single hit Local Boy in The Photograph, Traffic dan A thousand Trees membuat penonton larut dalam nostalgia.

Local Boy in The Photograph menutup penampilan Stereophonics, namun audiens merasa belum puas, walaupun sudah 20 lagu lebih dibawakan. “one more song..one more song.. on more song.. penonton bersorak kompak.

Tak perlu menunggu lama, para personil Stereophonics pun kembali ke panggung. Tanpa basa-basi mereka menghentak sesi encore dengan single hit The Bartender and The Thief dari album kedua Performance and Cocktails. Lagu tempo cepat dengan warna crunch distorsi yang meraung, membuat penonton berjingkrak girang.

Thank you Singapore! So happy to be here! This is The last song.. Kelly memancing koor massal dengan bagian chorus diringi dengan petikan gitar. Dakota, nomor yang sangat ditunggu pun dimainkan, audiens bernyanyi bersama sepanjang lagu. Menjadi pamungkas yang manis dan tak akan terlupakan.

SETLIST STEREOPHONICS LIVE IN SINGAPORE 8 MEI 2018

1.Caught by the Wind

2.C’est La Vie

3.I Wanna Get Lost With You

4.Superman

5.Geronimo

6.All in One Night

7.Mr Writer

8.Maybe Tomorrow

9.I Wouldn’t Believe Your Radio

10.Handbags and Gladrags

11.Step On My Old Size Nines

12.Mr and Mrs Smith

13.Have a Nice Day

14.Indian Summer

15.Billy Davey’s Daughter (Solo Acoustic)

16.Taken a Tumble

17.Graffiti on the Train

18.Sunny

19.Just Looking

20.Traffic

21.A Thousand Trees

22.Local Boy in The Photograph

Encore

23.The Bartender and The Thief

24.Dakota

Teks: Ardy Perdana

Photo: Aloysius Lim for LAMC productions

ardy-perdana
More from Creative Disc