Bertahun-tahun menulis lagu untuk artis lain atau berkolaborasi dengan beberapa dari mereka, perlahan tapi pasti telah menorehkan nama Bebe Rexha sebagai salah satu artis "pendatang baru" yang menjanjikan. Maka tentunya sudah waktunya bagi penyanyi berusia 28 tahun yang bernama asli Bleta Rexha ini memiliki albumnya sendiri.
Dimulai dengan EP "I Don't Wanna Grow Up" di tahun 2015 yang kurang bergaung, Bebe menyusulnya dengan dua EP yang saling berkesinambungan, "All Your Fault: Pt. 1" dan "All Your Fault: Pt. 2" yang dirilis di tahun 2017 lalu. 'Meant to Be', kolaborasi Bebe bersama grup country Florida Georgia Line, yang berasal dari "All Your Fault: Pt. 2" ternyata sukses besar. Bahkan menembus #2 di Billboard Hot 100 (meski saat tulisan ini diturunkan telah melorot ke posisi #11). Oleh karena itu tidak heran lagu disertakan sebagai salah satu materi di album debut yang akhirnya dirilis juga oleh Bebe, "Expectations".
Lagu pop-country tersebut memang sebuah single top 40 yang catchy, sehingga tidak heran menuai sukses. Tapi secara konsep sebenarnya tidak begitu pas dengan barisan track lain yang diusung Bebe dalam "Expectations". Track-track yang terkandung dalam album umumnya adalah track bernuansa pop-electronic berbalut hip-hop atau dance dengan kesan yang edgy, bahkan gelap. Tapi mau dibilang apa lagi, 'Meant To Be' jelas adalah prestasi membanggakan bagi Bebe sehingga harus "tercatat" di debutnya ini.
Secara tematis "Expectations" sebenarnya cukup berani untuk seorang penampil pop. Ada track yang berbicara tentang kegelisahan ('I'm A Mess', 'Sad') atau reflektif seperti track pembuka, 'Ferrari'. Tapi Bebe juga seorang penulis lagu-lagu hits, sehingga mau tidak mau "kebiasaan" menyelipkan hook atau formula pop catchy yang kerap diterapkanya dalam sesi penulisan lagu juga kuat tersampir dalam banyak track "Expectations".
Inilah yang membuat "Expectations" terdengar seperti koleksi lagu top 40 penyanyi lain yang dinyanyikan oleh seorang Bebe Rexha. Mirip album "This Is Acting" milik Sia. Hanya saja, jika Sia mengakui lagu-lagu dalam album tersebut memang ditulis dengan diniatkan untuk penyanyi lain, maka lagu-lagu dalam "Expectations" jelas memang ditujukan untuk dinyanyikan Bebe.
Maka kita bisa menyimak 'Mine' yang terdengar seperti lagu Migos. Bahkan Quavo, salah satu personelnya, diajak Bebe berkolaborasi dalam track '2 Souls On Fire'. Trend Latin pun disertakan Bebe dengan menyertakan 'Shining Star'. Tropical? Ada 'Knees'. Sementara bop disajikan dalam 'I'm A Mess' yang terdengar seperti lagu yang biasa dibawakan Selena Gomez saat ini.
Tidak adanya karakterisasi yang jelas menjadi masalah utama "Expectations". Setiap lagu pastilah menyenangkan didengar karena dikerjakan dengan sangat mencermati komposisi apa yang bisa menarik perhatian pendengar dalam seketika. Seketika pula kita terhibur, meski sayangnya setelah ia usai tidak memiliki impresi lebih agar bisa dikenang lebih lama. Ibarat permen karet, habis manis maka hilang pula pesonanya.
Akhirnya "Expectations" terasa seperti hit-and-miss. Padahal dengan track pembuka seperti 'Ferrari', Bebe menjanjikan ini sebagai album bernas, yang sayangnya janji tersebut tidak pernah benar-benar ditepati. Hasilnya "Expectations" adalah album yang gampang terlupakan. Semoga saja di lain kesempatan Bebe menemukan "suara"-nya sendiri yang layak untuk dikenang dalam waktu yang panjang.
1."Ferrari" 3:32
2."I'm a Mess"3:15
3."2 Souls on Fire" (featuring Quavo)2:50
4."Shining Star"3:06
5."Knees"3:26
6."I Got You" 3:11
7."Self Control"2:54
8."Sad"3:05
9."Mine"2:51
10."Steady" (featuring Tory Lanez)3:14
11."Don't Get Any Closer"2:48
12."Grace"3:16
13."Pillow" 3:36
14."Meant to Be" (featuring Florida Georgia Line)2:43