Album of the Day: James Bay - Electric Light

Oleh: rendy-tsu - 04 Jun 2018
Album of the Day: James Bay - Electric Light

Virgin EMI

Mungkin Anda sama seperti saya, terkejut ketika mendengar materi baru James Bay, bukan hanya karena musiknya yang berubah, tapi juga karena karena penampilannya. Ya, seiring dengan dirilis albumnya yang kedua, “Electric Light”, musisi berumur 27 tahun ini bertransformasi seraya menanggalkan ciri khas yang selama ini melekat pada diri seorang James Bay; topi dan rambut panjangnya.

Meski begitu, James Bay tetaplah James Bay, ia tetap penyanyi dan pencita lagu yang menciptakan lagu “Hold Back The River’ yang telah menjadi lagu wajib di resepsi pernikahan hingga sekarang. Topi vedora dan rambut gondrong adalah simbol visual yang melekat pada memorinya ketika ia remaja; saat ketika James Bay sedang meniti karir dengan “ngamen” di Brighton. Saat itu, ia masih “pemain gitar berjins longgar” yang belum terkenal. Kini? James Bay, seorang musisi dengan masa depan cerah yang telah meraih tiga nominasi Grammy tahun 2016 – Best New Artist, Best Rock Song, serta Best Rock Album untuk debut albumnya yang fenomenal, “Chaos and The Calm”. Tidak heran jika ia berkeinginan untuk merubah citra dirinya.

“Jika saya harus menggambarkan album pertama saya secara visual, itu mungkin adalah nyala api, sementara album baru ini adalah tentang evolusi sonik dan artisik yang sesungguhnya bagi saya”, pernyataan James Bay mengenai album barunya, “Electric Light”.

Dengan merubah penampilannya, James seolah ingin mengatakan bahwa ada unsur terpenting dari musik adalah manusia sebagai pencipta musik itu sendiri, bukan simbol-simbol atau atribut yang melekat padanya. Ia berintensi untuk mengubahnya sendiri. Hal ini berlaku pada tema “Electric Light” secara keseluruhan, yang meskipun terdengar lebih beragam ketimbang pendahulunya, memiliki benang merah mengenai eksplorasi dari interaksi manusia satu sama lain. Disini, James Bay mencoba untuk menggali pasang surut, cobaan, dan kesengsaraan manusia yang terpisah oleh batas ruang dan jarak.

Saat memproduksi ‘Electric Light, James Bay dibantu Paul Epworth yang namanya tidak asing lagi karena sering bekerja sama dengan musisi sekelas Adele hingga Coldplay. Paul Epworth ditambah kegilaan James Bay, tidak heran dari segi musik Electric Light bertransformasi layaknya album gado-gado eksentrik lintas genre. Tidak lupa kredit juga harus diberikan kepada Prince, David Bowie, Michael Jackson, Lorde, hingga album breakthough milik Frank Ocean "Channel Orange" dan Blondie "Parallel Lines’ yang menjadi referensi James Bay selama memproduksi album ini.

Isinya mulai dari ‘Wild Love’, R&B yang seolah lahir karena James Bay terlalu sering mendengarkan Kanye West dan menonton serial Netlfix Stranger Things. Ada juga ‘Pink Lemonade’, garage rock hasil tiruan lumayan dari debut album The Stroke ‘Is This It’ (2001). Atau harapan pada ‘Us’ yang berlirik cheesy (“Tell me now ‘cause I believe in something / I believe in us”), tapi tidak pernah gagal dalam menggaet hati kaum hawa.

Diluar dari lagu-lagu lainnya dalam Electric Light, lagu terakhir berjudul ‘Slide’ menarik perhatian saya. Lagu ini hanya berisikan piano, suara James Bay, backing vocal, tanpa ada instrumen lainnya. Memang awalnya aneh mendengar James tanpa gitar Epiphone Century merahnya. Anehnya lagi, tedengar enak-enak saja.

Berharaplah bahwa ia tidak meninggalkan gitarnya di album ketiga.

Tracklist:

1."Intro"

2."Wasted on Each Other"

3."Pink Lemonade"

4."Wild Love"

5."Us"

6."In My Head"

7."Interlude"

8."Just for Tonight"

9."Wanderlust"

10."I Found You"

11."Sugar Drunk High"

12."Stand Up"

13."Fade Out"

14."Slide"

rendy-tsu