Album of the Day: Drake - Scorpion

Oleh: admincd - 26 Jul 2018

Young Money

Sebenarnya apa rahasia Drake sehingga bisa meraih sukses besar seperti ini? Bagi "haters", musik Drake tidak ada variasinya dan "begitu-begitu" saja, nyaris tanpa perbedaan signifikan antara satu dengan yang lain. Tapi mungkin selayaknya Taylor Swift, nama Drake itu sendiri sudah menjadi jaminan bagi para fans yang jumlahnya tentu saja sangat masif. Oleh karena itu, apapun yang dihadirkannya akan senantiasa disantap dengan lahap. Begitu juga dengan "Scorpion", album baru pria asal Kanada bernama lengkap Aubrey Drake Graham ini.

"Scorpion" adalah sebuah album "epik", dalam artian jumlah track yang memenuhi dirinya. Dibagi menjadi dua bagian, A dan B, materi "Scorpion" sangat gemuk, yaitu 25 buah lagu. Ada kesengajaan dalam pembagian menjadi dua sisi, di mana sisi A adalah untuk Drake versi hip-hop dan sisi B untuk Drake versi R&B. Dikotomi ini sepertinya diperlukan untuk mengingatkan jika Drake adalah seorang artis yang versatil dan tidak terikat pada satu genre saja.

Secara tematik "Scorpion" merupakan susulan langsung dari album Drake sebelumnya, "Views" (2016). Oleh karena itu Drake kini menggali lebih dalam sisi pahit dalam upanya mencari kedalaman dalam kehidupan yang fana ini.

Mari kita masuki sisi A terlebih dahulu. Jika menilik mega hit 'God's Plan' dan juga single top 10 lain, 'I'm Upset' yang disertakan dalam bagian ini, maka sejujurnya secara musikalitas sudah bisa mendapat gambaran apa dan bagaimana gaya hip-hop yang diusung Drake. Melankolis, mid-tempo, moody, edgy, trap-centrist. Sedangkan secara lirik cenderung terlalu self-centered kalau tidak mau disebut narsistik.

"I fell back a hundred times when I don’t get the credit," keluh Drake dalam track pembuka, 'Survival', sebuah track yang kaya synth dan dibekali bassline tebal. Curahan hati terus berlanjut dalam track-track berikutnya, seperti 'Emotionless' yang melakukan sampling lagu Mariah Carey.

Dalam durasi 41 menitan dan 12 track, sejujurnya sisi A "Scorpion" ini terasa melelahkan untuk didengar, karena setiap track terdengar nyaris mirip satu sama lain. Kegelisahan diri bisa menjadi sumber inspirasi dari karya seni, namun kalau berlebihan bisa, sebagaimana yang dikutip langsung dari Drake, boleh jadi akan "exhausted and drained /I can’t even pretend.".

Variasi menarik justru bisa didapat dari sisi B album, di mana Drake meminggirkan persona rappernya dan mengambil jaket penyanyi. Pilihan sound dan musikalitasnya lebih kayak warna, meski dibuka dengan track murung seperti 'Peak' sebagai pembuka.

Ada kesenduan tersendiri dalam cara bernyanyi Drake, sehingga meski sisi self-centered dan narsistik tadi masih melekat, namun tidak terasa terlalu menjengkelkan sebagaimana sisi A. Semua termaafkan, karena kita pernah bahagia oleh nyanyian Drake, mungkin seperti itu.

Sisi B pun jauh lebih variatif dalam menyajikan pilihan tracknya. Mulai dari pop-catchy yang sepertinya terinspirasi dari gerakan alt-pop, sebagaimana yang terdapat dalam 'Summer Games'. Tentu saja 'Nice For What' yang memikay adalah andalan utama sisi ini sebagaimana 'In My Feelings' yang wara-wiri di tangga lagu.

Di bagian ini kita tidak bisa tidak melewatkan "kolaborasi" Drake bersama Michael Jackson dalam 'Don't Matter To Me'. Vokal MJ pada lagu diambil dari sesi rekaman antara dirinya dan Paul Anka di tahun 1983 lalu dan belum pernah dirilis sebelumnya. Vokal lembut MJ terasa pas dengan detak melankolis lagu pop-R&B manis ini.

Dengan durasi yang lebih panjang sedikit, 48 menit, sisi B ini malah terdengar lebih renyah dan gampang dicerna, meski tetap menderita repetisi secara sound ataupun aspek tematis sebagaimana sisi A. Ini menjadi kekurangan tersendiri, karena cenderung menafikan narasi yang disampaikan oleh Drake.

Sebagai musisi yang jarang mengungkap sisi pribadinya, Drake memanfaatkan album sebagai sarana untuk mengungkap (sedikit) sisi kehidupannya. Dari "Scorpion" lah kita akhirnya bisa mengkonfirmasi keberadaan anak yang telah dimiliki Drake. Hanya saja, kemurungan yang seolah berlarat-larat membuat "Scorpion" terasa melelahkan sehingga pendengar nyaris tidak peduli lagi dengan apa yang ingin disampaikannya (kecuali kalian fans berat Drake, tentu saja).

Agak disayangkan, karena sebenarnya "Scorpion" memiliki beberapa track bernas dan mencolok perhatian. Namun mereka tertimbun oleh beberapa track monoton. Bisa jadi "Scorpion" akan terdengar lebih solid jika Drake memangkas lebih dari separuh tracknya dan memadatkan dalam satu sisi saja. Tidak perlu A atau B segala.

"Single father, I hate when I hear it," ungkap Drake dalam track penutup 'March 14'. "I used to challenge my parents on every album/Now I’m embarrassed to tell ’em I ended up as a co-parent," sebuah track pengakuan yang terdengar jujur dari seorang artis yang menilik track-track sebelumnya malah cenderung narsistik. Benturan ini yang membuat "Scorpion", terlepas dari betapa epiknya dia (secara materi), adalah sebuah hit-and-miss.

Official Website


TRACKLIST

Side A

1."Survival" 2:16

2."Nonstop" 3:58

3."Elevate" 3:04

4."Emotionless"5:02

5."God's Plan" 3:19

6."I'm Upset" 3:34

7."8 Out of 10"3:15

8."Mob Ties" 3:25

9."Can't Take a Joke"2:43

10."Sandra's Rose"3:36

11."Talk Up" (featuring Jay-Z)3:15

12."Is There More" 3:46

Side B

1."Peak"3:26

2."Summer Games"4:07

3."Jaded"4:22

4."Nice for What"3:30

5."Finesse"3:02

6."Ratchet Happy Birthday"3:27

7."That's How You Feel"2:37

8."Blue Tint"2:42

9."In My Feelings"3:37

10."Don't Matter to Me" (featuring Michael Jackson) 4:05

11."After Dark" (featuring Static Major and Ty Dolla Sign)4:49

12."Final Fantasy"3:39

13."March 14" 5:09

admincd
More from Creative Disc