Album of the Day: Jason Mraz - Know.

Oleh: admincd - 18 Aug 2018

Atlantic Records

Di dekade 2000-an, Jason Mraz tercatat sebagai solois pria yang high-profile. Tiga album pertamanya merupakan salah satu karya pop terkemuka yang sayang untuk dilewatkan. Puncaknya mungkin adalah album rilisan 2018, "We Sing. We Dance. We Steal Things.", yang fenomenal. Mungkin karena itu Jason memilih untuk tidak terlalu "ngoyo" di era 2010-an, sehingga menghadirkan album-album yang bisa dikatakan tidak terlalu ambisius dan cenderung laidback. Tidak ada lagi fluktuasi emosional menggebu atau ketukan melodi dan ritme yang "radio friendly".

Album "Love Is a Four Letter Word" (2012) dan "Yes!" (2014) bisa menjadi contoh. Dalam dua album ini Jason sepertinya ingin mengeksplorasi wilayah lain, utamanya pop yang lebih konvensional, sehingga nyaris mengeliminir nuansa folk-rock yang kental di tiga album pertamanya (yang kemudian dicoba diemulasi oleh Ed Sheeran dalam nyaris setiap albumnya). Tapi pop Jason Mraz tetap saja bukan pop yang terlalu mainstream, sehingga bolehlah dikatakan jika karya-karyanya di era ini cenderung lebih tersegmentasi.

Trend tersebut masih dilanjutkan dalam "Know.", yang merupakan album keenam dari pria yang kini berusia 41 tahun ini. Hanya saja, ada catatan menarik, karena kita bisa jelas bisa merasakan kembali akar folk-rock Jason di dalamnya. Tidak hanya itu, ia juga memasukkan elemen Americana dan country pula di dalamnya, sehingga agak mengingatkan pendekatan nyaris setipe yang dibawakan John Mayer di beberapa album terakhirnya.

Yang menyenangkan saat mendengar album-album Jason Mraz adalah semangat protivisme yang kental mewarnai. "Know." bukan pengecualian. Mulai dari lirik lagu yang diusung oleh 'Have It All' atau 'Better With You' yang pastinya mengembalikan kenangan akan musikalitas Jason di awal karirnya.

Memang, meski mengingatkan akan warna musik lama Jason, hanya saja jangan terlalu berharap Jason bernyanyi secara energik seperti 'Geek In The Pink' atau 'Wordlplay'. Meski tetap ada repetan ala singtalk yang dibawakan Jason dalam 'Unlonely' misalnya, tapi secara utuh "Know." memang relatif melantun secara lebih tenang.

Lagu-lagu yang disajikan "Know." menjamin pendengarnya akan larut dalam harmonisasi melodi manis dan vokal renyah Jason. Lagu-lagu yang akan membuat kita terlena oleh manisnya kehidupan ini. Tentu saja romansa tetap disajikan Jason, seperti kolaborasi cantiknya bersama Meghan Trainor dalam 'More Than Friends'. Mendengar lagu ini, kita malah berharap Meghan untuk menyanyikan pop-kreatif berbumbu folk seperti ini saja ketimbang "memaksakan" diri menjadi penembang bubble-gum pop seperti yang sedang dilakukanya saat ini.

Mendengarkan 'No Plans', 'Making It Up' atau 'Love Is Still the Answer', membuat kita percaya lagi akan romansa dan indahnya cinta. Inilah memang kekuatan seorang Jason Mraz semenjak dulu. Ia memang brilian dalam mengajak pendengarnya larut dalam emosi dan perasaan yang dibawakan saat menyanyikan lagunya. Utamanya balada akustik di mana gitar menjadi mitra bernyanyi.

Mungkin menjadi masalah adalah album tidak terlalu menawarkan dinamika yang lebar, dengan satu lagu dan lagu lain cenderung berada di wilayah aman. Tidak ada sisi edgy, getir atau bahkan energi meledak-ledak. Semua tenang menghanyutkan, meski bertempo lebih cepat.

Tapi, secara konsep, justru hal tersebut menjadi kekuatan "Know.". Secara warna ia seragam dan dieksekusi secara rapi sehingga tidak terdengar belang-belang, meski sebenarnya diinfusi dengan berbagai genre. Dipilihnya pop-folk-soft-rock sebagai benang merah, membuat lajur "Know." menjadi mulus sempurna. Hasilnya sebuah album yang sangat menyenangkan untuk disimak. Bahkan secara berulang seusai kita mendengarkannya secara keseluruhan.

Mungkin "Know." menjadi album kesekian Jason Mraz di era 2010-an ini yang tidak akan menonjol dibandingkan barisan album lain yang dengan mencolok meminta atensi pendengarnya. Tapi jika ingin mendengar album dengan lagu-lagu tenang dan kaya kotemplasi dan dibalur dengan lirik-lirik dewasa penuh makna, maka "Know." jelas sayang untuk dilewatkan.