Lana Del Rey baru-baru ini mendapat kritikan tajam karena memutuskan untuk tetap melangsungkan konsernya di Israel. Kritikan utamanya datang dari kalangan pro-Palestina.
Sang ikon didorong untuk membatalkan pertunjukkanya di Meteor Festival yang akan berlangsung bulan depan oleh organisasi bernama Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel (PACBI) yang sebelumnya juga sudah melakukan hal yang sama untuk mencegah konser Israel dari Nick Cave & The Bad Seeds, Lorde atau Radiohead.
Meski begitu, rupanya Lana tetap berniat untuk datang ke Israel, karena menurutnya konser tersebut bukanlah bersifat politis atau sebuah “pernyataan politik” atau bentuk dukungan kepada pemerintah Israel. Untuk menanggapi hal ini, Lana sudah mempublikasikan pernyataanya di media sosial:
— Lana Del Rey (@LanaDelRey) August 19, 2018
— Lana Del Rey (@LanaDelRey) August 19, 2018
Dalam pernyataanya Lana menyebutkan jika terkadang seorang musisi tidak setuju dengan kebijakan politik sebuah negara yang akan dikunjunginya, bahkan kadang merasa tidak aman, tapi sang musisi memiliki kewajiban untuk mendedikasikan diri dalam bentuk konser kepada para fans. Di manapun mereka berada.
Keputusan Lana untuk tetap tampil di Israel ini utamanya karena ingin mengobati kekecawaan para fans akibat pembatalan yang dilakukannya di tahun 2014 lalu dan diniatkan sebagai pertunjukkan debutnya di negara tersebut.
UPDATE
Selepas kritikan yang diterimanya karena menerima ajakan konser di Israel, kini Lana Del Rey meyakinkan para pengkritik kalau ia berjanji akan juga mengunjungi Palestina.
Hal ini juga diungkap Lana melalui sebuah pernyataan yang dilepasnya juga di akun media sosialnya:
Dalam pernyataannya tersebut Lana mengungkap jika dirinya akan tetap tampil di Israel. Meski begitu, ia memahami polemik terjadi, utamanya dorongan untuk mendukung Palestina. Ia meyakinkan jika nantinya akan juga mengunjungi Palestina dan sangat berharap bisa bertemu dengan abak-anak baik dai kawasan Palestina dan Israel. Ia hanya ingin kedamaian baik untuk Israel maupun Palestina.
Related posts
Popular Posts
-
10 Label Rekaman Indonesia yang Mendominasi Industri Musik Saat Ini posted on February 19, 2021
-
10 Video Musik Bertema LGBTQ Yang Paling Berkesan posted on September 22, 2017
-
Richard Marx Rilis ‘One Day Longer’ Untuk Album “Songwriter” posted on August 16, 2022
-
Selena Gomez Menang Aktris Terbaik di Hollywood Critics Association TV Awards 2022 posted on August 16, 2022
-
CreativeDisc Interview With Johnny Orlando: Tidak Sabar Rilis Album Debut & Hint Kolaborasi dengan Artis Indonesia posted on August 16, 2022