Hari kedua We The Fest, kami juga melirik ada yang unik bahwa pihak penyelenggara memasukkan line up dengan genre metal seperti Seringai untuk tampil perdana di event ini. Arian sang vokalis pun memberikan bumbuan candaanya terhadap penyelenggara WTF “Saya cukup terkejut mengetahui kami diajak tampil di WTF terus terang, semoga WTF tidak mengundang band-band metal lagi untuk tampil di WTF, alias biar Seringai terus yang main”, seraya tertawa. Stereotipe tentang WTF yang hanya membawa line up tertentu dengan genre terbatas benar-benar tidak terbukti dengan adanya multi genre performers di tiap harinya.
Andien, ya kami mendapat kesempatan melihat penampilan seorang Andien yang sangat terharu bisa tampil di We The Fest 2018 dan berharap musiknya bisa diterima oleh segenap pengunjung WTF2018. Andien seorang musisi / aktifis / ibu, membawakan deretan lagu andalannya seperti Milikmu Selalu, Warna-Warna, Gemilang, hingga Sahabat Setia, Aku Disini Untukmu (Dewa 19) dan banyak lainnya.
Efek Rumah Kaca, sebagai penampil di stage utama pada sore di hari kedua WTF2018 juga memberikan kisah tersendiri. Tepat pukul 18.20 WIB, ERK tampil dengan karya-karyanya yang kritis dan penuh dengan pesan. Meski tak sempat melakukan soundcheck dan membuat tampilan mereka sedikit terkendala di awal setlist mereka,namun bukan ERK namanya jika mereka tidak bisa membakar semangat untuk meneriakkan keadilan di Indonesia. Lagu yang mengundang pengunjung untuk menyanyikan serentak seperti Sebelah Mata, Di Udara, Desember, Pasar Bisa Diciptakan, dan Putih pun tak lepas dalam daftar lagu hari itu.
The Sam Willows, grup kuartet kebanggaan Singapura juga menghibur pengunjung WTF 2018 dengan musik-musiknya yang menggugah mood dan harmonisasi musik plus vokal yang merdu. Narelle, Ben, Sandra dan Jonathan tampil prima diatas panggung This Stage is Bananas. Meski Sandra sedang mengalami keterbatasan bergerak karena salah satu kakinya mengalami kecelakaan dan harus dibalut dengan gips, tetap saja wanita cantik berambut warna pink peach ini tetap memukau fansnya. Lagu dialbum terbaru IKBW (I Know But Where) pun tak luput dibawakan malam itu, Keep Me Jealous, Papa Money, Robot dan juga single terdahulu Take Heart dan For Love.
Barasuara, band yang namanya progresif terus melambung di belantika musik nasional, tampil di panggung utama WTF. Dengan mengenakan kemeja batik, sang vokalis mengungkapkan rasa terima kasihnya atas apresiasi penikmat musik di Indonesia dengan mengundang Barasuara ke panggung WTF. Menurutnya, hal ini sangat membanggakan bahwa musisi Indonesia bisa menjadi headliner utama di festival musik internasional di negara sendiri. Penampilan Barasuara sukses menghentak area outdoor JIExpo dengan lagu ‘Masa Mesias’ dan ‘Seribu Racun’ sebagai pembuka. Bahkan penonton begitu lantang menyanyikan lagu Indonesia Raya yang mereka pimpin untuk menutup penampilannya. Tak ketinggalan juga ada penampilan penyanyi asal Korea Selatan, Eric Nam yang kita tulis secara khusus disini.
HONNE, kiranya menjadi daya tarik utama penonton di WTF hari ke-dua karena terbilang sangat-sangat padat. Penonton berusia belasan tahun terlihat lebih banyak jumlahnya malam itu. Lagu-lagu HONNE memang easy listening. Dari sejak lagu pertama yang dibawakan yaitu ‘Forget Me Not’, penonton tak henti-hentinya sing along bersama HONEE. Saking excitednya, HONNE mengucapkan kata-kata dalam bahasa Indonesia. “I learned something, it’s.. AKOO CINTA…”, lalu ia berhenti seperti kebingungan dan penonton pun membalasnya sambil berteriak “KAMUUU”. Penampilan HONNE ditutup dengan lagu ‘Day 1’ dan ‘Warm On The Cold Night’ yang dibawakan dengan sangat atraktif.
Penampilan berikutnya adalah LORDE, adik-adik abege berganti posisi dengan generasi 2000an yang pernah mengalami masa-masa Lorde berada di puncak dengan lagu “Royals”. Area penonton di WTF stage dipadati penonton yang tak sabar menyaksikan penampilan penyanyi asal Selandia Baru ini. Mengenakan jumpsuit berwarna pink terang, LORDE yang saat itu mencepol rambutnya langsung menggebrak panggung dengan lagu “Sober” dan “Homemade Dynamite”. Lorde tampil tidak sendiri, tapi ditemani oleh dancer-dancer berpakaian putih. Ia pun sangat atraktif di atas panggung dan menyapa penonton dengan sangat bersemangat. “Aku tidak menyangka akan banyak sekali orang yang datang ke festival ini” ungkapnya.
Sebanyak 16 lagu Lorde bawakan tanpa jeda, namun ia tetap berinteraksi dengan penonton dengan mengajak sing-along. Salah satu lagu legendaris, ”Royals” malam itu seolah menghipnotis seluruh penonton di WTF. Iya, di seluruh WTF. Karena rasanya semua penonton dari stage lain pun langsung tersedot ke area WTF stage untuk menyaksikan dan berjoget bersama di lagu “Royals”. Lorde mengaku di Jakarta sangat panas, tapi ia ingin kembali ke sini secepatnya. Dari ekspresi yang ia tunjukan, Lorde terlihat sangat senang tampil di Jakarta untuk pertama kalinya ini sejak namanya melambung beberapa tahun lalu. Malam itu, Lorde menutup penampilannya dengan lagu “Green Light”.
Teks by: Jeni, Retha & Gilang
Photo by: Budi Susanto & Fraudy