DJ kenamaan asal Denmark, Martin Jensen, baru-baru ini singgah ke Jakarta untuk tampil di sebuah acara yang digelar di Loewy.
Creative Disc berkesempatan bertemu dengan DJ yang dikenal luas lewat lagu-lagu seperti ‘All I Wanna Do’, ‘Solo Dance’ dan ’16 Steps’, untuk berbincang mengenai EP 'World', lagu yang merefleksikan sound khas Martin Jensen, serta apa yang sedang disiapkannya di tahun 2019 mendatang. Wawancara ini didukung oleh Universal Music Indonesia.
CD: Apa kabar?
Martin Jensen: Saya sangat baik, terima kasih.
CD: Ini bukan pertama kalinya kamu kemari. Seberapa jauh kamu mengenal negara ini?
Martin Jensen: I really love Indonesia. Juga Bali. Suhunya, kolam renangnya, orang-orangnya. Saya senang berada disini.
CD: Saat kamu remaja, apakah kamu memang bercita-cita menjadi seorang musisi?
Martin Jensen: Tidak. Saya selalu ingin menjadi seorang salesman, bukan seorang DJ. Mengontrol investasi dan sebagainya. Tapi ternyata saya lebih cocok untuk berada di bawah spotlight.
CD: Apa yang menjadi inspirasi untuk kesuksesanmu?
Martin Jensen: Sebagian besar passion saya diturunkan dari ayah saya, karena ayah saya adalah seorang pengusaha yang sukses. Dan apapun yang saya lakukan saat saya bekerja dengannya, tidak pernah cukup. Jadi saya harus membuktikan kepada diri saya bahwa saya bisa lebih dari itu, dan itu yang membuat saya jadi seperti saat ini.
CD: Apa yang menjadi ciri khas musikmu?
Martin Jensen: Tentunya suara piano, yang melengkapi melodi dan drop saya. Dan yang paling penting dari semua lagu-lagu saya adalah kamu bisa mengerti arti liriknya. Itu yang paling penting bagi saya.
CD: EP terbarumu “World”. Pendekatan apa yang kamu lakukan dalam EP tersebut dan pesan apa yang ingin kamu sampaikan melaluinya?
Martin Jensen: Saya ingin menunjukkan yang lebih melalui EP “World” ini, karena di beberapa tempat, orang-orang kaget jika saya memainkan musik yang lebih keras dibandingkan ‘Solo Dance’ dan ‘All I Wanna Do’, tapi tidak begitu mudah memainkan musik club di seluruh dunia, seperti musik tropical house. Dan saya sangat menggemari musik club seperti EDM. Karena itulah saya ingin menciptakan “World”, dan ternyata hasilnya menakjubkan.
CD: Mengenai lagumu yang berjudul ‘Si’, ceritakan sedikit mengenai latar belakang lagu ini. Dan apakah kamu menggunakan suara asli Cristiano Ronaldo di dalamnya?
Martin Jensen: Saya menggunakan suara asli Cristiano Ronaldo saat peluncuran lagunya melalui video di facebook, namun di rilisannya, seperti yang bisa kamu dengar di Spotify, saya tidak menggunakannya. Karena Cristiano Ronaldo kabarnya agak sedikit susah jika berkaitan dengan uang, jadi saya tidak ingin berurusan dengannya. Karena itu saya merekam ulang teriakannya dengan suara saya sendiri.
CD: Tentang ‘Solo Dance’, bisa ceritakan sedikit mengenai latar belakang lagunya, serta cerita menarik seputar vokal yang ada dalam lagu tersebut.
Martin Jensen: Namanya adalah Theresa Rex, dan dia baru saja merilis single baru. Awalnya ia tidak ingin dikenal, hanya anonimous saja. Memang sedikit aneh ceritanya, namun saya senang dengan lagunya, dan ia pun juga.
CD: Baru-baru ini kamu merilis ‘Somebody I’m Not’. Bisa ceritakan mengenai lagu tersebut, karena sepertinya musiknya bisa dikatakan sangat menggambarkan ciri khasmu?
Martin Jensen: Ya betul, itu sound ciri khas saya di lagu tersebut. Saya sebelumnya merilis lagu ’16 Steps’ yang menurut saya berbeda dengan jalur saya. Dan di lagu terbaru ini, ide-idenya sebenarnya sudah ada di pikiran saya dan saya merasa harus merilisnya karena saya sangat menyukai lagunya. Dan akhirnya melalui lagu ini, saya bisa merasakan sound Martin Jensen yang dulu, dan saya senang dengan keseluruhan produksinya. Liriknya pun memiliki arti yang sangat dalam, dan jika kamu menyimaknya dengan baik kamu akan mengerti bahwa ini adalah lagu sedih, namun dengan musik yang gembira.
CD: Selama ini kamu telah tampil di berbagai macam panggung di seluruh dunia. Yang mana yang menjadi favorit kamu?
Martin Jensen: Negara yang benar-benar mengambil hati saya tahun ini adalah Spanyol. Tapi saya selalu senang untuk tampil di Indonesia sejak pertama manggung di Sky Garden, SAGA, Omnia, dan X2, juga Loewy dimana saya akan tampil malam ini. Saya senang dengan engagement yang saya rasakan dari penonton terhadap penampilan saya. Hal tersebut yang saya ingin rasakan. Saat penonton menikmati konser saya, saya benar-benar tersanjung.
CD: Berbicara mengenai penonton di Asia. Apa perbedaannya dengan suasana penonton di Eropa ataupun Amerika?
Martin Jensen: Jika kamu melihat penonton di Thailand, Indonesia, Taiwan, Jepang dan Korea, penontonnya sangat ‘on’. Mereka benar-benar menikmati musiknya. Dibandingkan dengan Belanda, agak sedikit sulit, karena (melihat penampilan) DJ adalah hal yang biasa disana. Disini, kamu tidak bisa menyaksikan Marshmello atau Hardwell setiap hari Selasa. Sangat jarang DJ seperti saya bermain di kota ini. Jadi saat kami tampil disini, terasa sekali enerji dan cinta yang kami rasakan dari penonton, dan itu membuat kami bersemangat. Saya lebih memilih Asia daripada Eropa.
CD: Di channel Youtube-mu, kamu punya rangkaian video dengan judul ‘On Tour’. Apa yang ingin kamu sampaikan melalui video serial tersebut?
Martin Jensen: Melihat feedback yang positif dari para fans, ditambah dengan rasa hormat saya kepada mereka, saya ingin membagikan sebuah pengalaman baru untuk mereka, karena saya bisa mendapatkan kesempatan yang sangat langka yang tidak bisa dirasakan semua orang, banyak DJ di luar sana namun tidak banyak yang bisa melakukan tur keliling dunia seperti yang saya dan rekan-rekan lainnya rasakan. Saya ingin membagi pengalaman tersebut kepada para fans, kejadian-kejadian di balik layar, tidak hanya video-video pertunjukan saja. Saya ingin menunjukkan bahwa ada usaha-usaha yang dilakukan untuk membuat sebuah pertunjukkan, namun semuanya itu ditampilkan dengan cara yang fun agar orang-orang dapat menikmatinya.
CD: Pertanyaan terakhir, apa lagi yang sedang dipersiapkan oleh seorang Martin Jensen?
Martin Jensen: Saat ini saya sedang mempersiapkan banyak hal baru. Beberapa single yang akan keluar dalam waktu dekat. Kami juga sedang merancang program tur baru, dan sepertinya saya akan kembali ke Asia di tahun 2019. Dan tentunya juga menciptakan musik baru.