CreativeDisc Interview King Princess: Sensasi Pop Baru Yang Berbeda

Oleh: rendy-salendu - 22 Jan 2019

Mikaela Straus atau yang lebih dikenal dengan King Princess, memang baru sekitar setahun lebih muncul di skena musik dunia dengan merilis single pertamanya yang berjudul '1950'.

Namun, lagu pertamanya tersebut langsung menarik perhatian penikmat musik dunia, terutama Harry Styles yang sempat nge-tweet lirik dari lagu tersebut. Dan di bulan Juni 2018, ia merilis EP pertamanya yang berjudul "Make My Bed'.

CreativeDisc mendapatkan kesempatan video interview dengan King Princess oleh Sony Music Entertainment Indonesia. Simak keseruan bincang-bincang bersama King Princess berikut ini:

CD: Siapa sebenarnya “King Princess”?

KP: Saya adalah King Princess. (sambil tertawa) Saya memilih nama itu karena saya merasa nama tersebut mewakili diri saya. Secara gender maupun tingkah laku.

CD: Apakah kamu mengingat kapan nama tersebut muncul?

KP: Ya, saya sedang berada di studio dan berumur 14 tahun saat itu, saat itu saya sedang bersama dengan seorang teman dan kami bercanda bahwa saat itu saya bersikap seperti putri raja.

CD: Dalam hal apa nama tersebut mewakili dirimu?

KP: Mewakili dikotomi saya sebagai seorang manusia biasa namun juga golongan ‘queer’, bahwa saya bisa jadi keduanya. Dan sebutan tersebut juga bisa menggambarkan bahwa saya bisa disebut sebagai maskulin dan feminim sekaligus. Dan saya rasa itulah cara saya memandang dunia ini.

CD: Harry Styles pernah nge-tweet mengenai “I love it when we play 1950”. Apa arti kalimat tersebut?

KP: Kalimat tersebut adalah sebuah metafora mengenai bagaimana seorang ‘queer’ menjadi tertutup di publik, dan saya juga menggunakan kalimat tersebut untuk menggambarkan sebuah hubungan jarak jauh yang dingin. Lebih kepada sebuah ironi atau lelucon yang berarti keadaan dimana kita mengasingkan diri bersama seseorang saat berada di keramaian / kondisi umum. “Tahun 1950” memang merupakan periode paling kelam di sepanjang sejarah. Namun saya ingin membuat kesan lucu, manis dan romantis, dibandingkan sedih dan menakutkan, karena sejarah yang sangat mengerikan bagi para golongan ‘queer’ jaman dahulu, dan cara kami untuk melewatinya dan tidak memikirkannya kembali adalah dengan lelucon dan tertawa, membawa terang dari kegelapan. Itulah artinya buat saya.

CD: Dimana kamu berada saat ia (Harry Styles) nge-tweet kalimat tersebut?

KP: Saya sedang berada dalam kamar, dan kaget dengan tweet tersebut.

CD: Lagu apa yang saat ini jadi Top 5 di playlist-mu?

KP: Saya lihat dulu. (sambil membuka hp-nya) Baiklah, ini list nya. Nomor 1, ‘Thank U, Next’ oleh Ariana Grande. The b***h did it. Sangat gila. Saya sangat menyukai lagu ‘Whatever Comes To Mind’ oleh More & More. Saya sering mendengarkannya saat ini. Saya juga sedang mendengarkan lagu Nelly Furtado berjudul ‘Showtime’. Dan juga saya sedang mendengarkan Robert Glass Experiment dan Jill Scott yang berjudul ‘Calls’, it’s such a classic at this point, menurut saya lagu tersebut sangat indah. Memang hanya empat lagu, tapi itu lagu yang sedang saya dengarkan belakangan ini.

CD: Kapan tur Asia akan berlangsung, dan apakah kamu akan tampil di Indonesia?

KP: Tentu saja jika kalian menginginkannya, beritahu kepada saya. Tentu saja saya ingin segera kesana. Saat ada tawaran, saya pasti akan mengunjungi kalian.

CD: Bagi anak-anak yang “berbeda”, apakah ada yang bisa kamu sampaikan?

KP: Tentu saja. Saya menyampaikan kepada semua orang dimana saja, bahwa dimanapun kamu tinggal, seburuk apapun kehidupan sosialmu, terutama jika kamu gay, kamu harus ingat bahwa berbeda itu adalah anugerah, itu adalah cara kamu melihat dunia yang berbeda dari orang biasanya, dan memang agak susah untuk mengerti hal tersebut, namun percayalah bahwa itu adalah anugerah.

Simak video interview selengkapnya disini:

Teks: Rendy Salendu

Video edit: Dundhee Yuwono

Special Thanks to : Sony Music Entertainment Indonesia

rendy-salendu
More from Creative Disc