Exclusive Interview with Joseph Vincent: Indonesia Memberi Semangat Baru Saat Saya Putus Asa

Oleh: rendy-salendu - 19 Mar 2019

Joseph Vincent Ecarnacion, pemuda asal US keturunan Filipina yang lebih dikenal dengan Joseph Vincent, merupakan Youtuber yang dikenal dengan bakat menyanyinya yang telah dikembangkannya sejak umur 15 tahun. Sejak mendapat gitar sebagai hadiah ulang tahunnya, ia memutuskan untuk meniti karir di dunia musik, dimulai dengan tampil di café dan kedai kopi lokal di Los Angeles tempatnya bertumbuh, hingga merilis puluhan lagu cover lewat channel Youtube yang kini tela mencapai lebih dari 1 juta subscriber dengan lebih dari 300 video yang telah diunggahnya.

Namun siapa sangka, kesuksesannya di Youtube ternyata diawali dari sang ayah yang mengenalkan kanal video tersebut padanya sekitar 10 tahun lalu. Dan kini, Joseph Vincent telah merilis beberapa lagu cover seperti ‘Can’t Take My Eyes Off You’, ‘When You Say Nothing At All’, ‘I Want It That Way’, ‘I’m Yours’, hingga Disney Medley yang telah ditonton jutaan kali. Ia turut merilis karya orisinilnya, seperti ‘S.A.D’ dan ‘Lay You Down’, termasuk album “Blue Skies” yang dirilis pada tahun 2012, untuk mengukukuhkan jati dirinya sebagai seorang musisi.

Simak perbincangan seru Creative Disc bersama Joseph Vincent berikut ini.

Creative Disc: Bagaimana kabarmu?

Joseph Vincent: Baik.. Hanya sedikit lelah, sekitar 30 jam perjalanan dari Los Angeles.

Creative Disc: Jam berapa kamu tiba disini?

Joseph Vincent: Jam 4 pagi tadi.

Creative Disc: Dan ini bukan pertama kalinya kamu datang ke Jakarta, bukan?

Joseph Vincent: Benar sekali.

Creative Disc: Berapa lama kamu mempersiapkan konser kali ini?

Joseph Vincent: Saya rasa kami menyewa tempat ini baru beberapa bulan lalu. Sangat last minute. Dan saya berpikir, wah kita akan ke Jakarta lagi. Saya sangat senang berada disini. Dan saya sangat ingin untuk bisa mengunjungi Bali juga.

Creative Disc: Bagi orang yang baru pertama kali tahu tentang dirimu, ceritakan sedikit mengenai latar belakangmu dan bagaimana kamu memulai karir bermusikmu?

Joseph Vincent: Saya berasal dari California Selatan, Los Angeles lebih tepatnya. Saya penyanyi sekaligus penulis lagu, dan saya tumbuh dengan musik dari Jack Johnson, Jason Mraz dan Bruno Mars. Dan musik saya sedikit banyak terinspirasi dari mereka. Saya mendengarkan lagu-lagu hip-hop, rock, serta beragam jenis musik lainnya yang saya transformasikan ke musik akustik yang saya mainkan. Semua yang ada muncul di otak saya, saya tuangkan lewat musik akustik.

Creative Disc: Bagaimana kamu mendeskripsikan jenis musikmu?

Joseph Vincent: Menurut saya, akustik pop atau penanyi dan penulis lagu pop. Itu deskripsi terbaik untuk musik saya. Bisa disebut juga sing-along experience.

Creative Disc: Apa kamu memang bercita-cita jadi musisi sejak kecil?

Joseph Vincent: Saya baru bisa main gitar dan mengerti tentang musik sekitar umur 15 tahun. Saya selalu ingin bekerja dengan hewan, dan juga sempat ingin jadi pemain basket, hanya saja tinggi saya kurang memadai, dan saya juga tidak bisa main basket. (sambil tertawa)

Creative Disc: Jadi kapan kamu memutuskan untuk memulai karir dalam bermusik?

Joseph Vincent: Saat sekolah menengah, lebih tepatnya. Orang tua saya menghadiahkan gitar pada saat saya berumur 15 tahun, dan 2 tahun kemudian saya merasa ingin jadi seorang musisi. Saya mulai main di beberapa pentas, klub dan open mics. Meskipun tidak banyak yang memperhatikan saya bermain, namun saya senang berada di panggung, ini yang saya mau.

Creative Disc: Apakah Youtube menjadi alat utamamu untuk menunjukkan kemampuan bermusikmu?

Joseph Vincent: Sebelumnya saya sering tampil di klub dan café. Di Los Angeles, café disana sering mengadakan pertunjukkan musik dan saya langsung mendaftar untuk menjadi penampilnya. Meskipun tema pertunjukkannya adalah metal ataupun rock, tapi saya tetap tampil bermodalkan nekat dengan gitar akustik saya. Suatu saat, ayah saya mengenalkan saya pada Youtube sekitar tahun 2008. Saat itu saya menghabiskan waktu dengan berfokus pada kuliah saya, sedangkan ayah saya banyak waktu luang sehingga ia mempunyai waktu untuk browsing..

Creative Disc: Apakah ayahmu punya channel Youtube?

Joseph Vincent: Saya rasa ia punya saat itu.. Aku tidak tahu.. (sambil tertawa)

Creative Disc: Album terakhirmu, “Blue Skies” dirilis tahun 2012. Bagaimana proses pembuatan album tersebut?

Joseph Vincent: Saya diundang ke acara The Ellen Show tahun 2010, dan setelah itu saya dikontrak oleh sebuah tim manajemen bernama Catch Adventures, oleh Carl Choi. Dan saya sempat bersama mereka 3 tahun, kami mengadakan banyak konser bersama, salah satunya saat saya ke Jakarta pertama kalinya. Dan juga sempat membuat album saya pertama. Namun kami telah berpisah dengan baik, dan saya mulai banyak merilis single dan cover sendiri, karena saya merasa saat ini hal tersebut (lagu cover) yang sedang trend. Dulu, saat masih awam, saya berpikir bahwa saya tidak ingin dikenal sebagai penyanyi yang hanya membawakan lagu-lagu cover saja. Tapi semakin kemari saya merasa bahwa kamu bisa melakukan keduanya, jika kamu mengesampingkan egomu dan berfokus untuk menikmati semuanya dan membuat orang lain senang, maka kamu bisa melakukannya. Karena jika kamu berpikir terlalu ribet, akan sangat menyusahkanmu nantinya.

Creative Disc: Apakah saat ini kamu sedang mempersiapkan album terbaru dengan karya-karya orisinil?

Joseph Vincent: Ya, tentu. Saya tetap merilis karya-karya saya lewat single lepasan. Setiap saya menghasilkan sebuah lagu, saya langsung membuat videonya dan melepasnya online. Saya berusaha membuatnya dengan cepat. Intinya mengerjakan semuanya secara bertahap dan senang hati.

Creative Disc: Menurutmu, mana yang lebih menantang, menciptakan lagu orisinil atau menentukan lagu mana yang hendak di-cover?

Joseph Vincent: Saya rasa saat masuk ke proses produksi sebuah lagu. Saat saya memproduksi lagu saya ‘Float’, sangat sulit. Menulis lagu memang susah, tapi saat kamu masuk ke proses produksinya, jauh lebih sulit lagi, sangat menantang. Itulah yang menyebabkan pembuatan album menjadi agak lama.

Creative Disc: Jadi belum ada tanggal pasti untuk perilisannya?

Joseph Vincent: Belum ada. Tapi saya tetap akan merilis karya-karya baru.

Creative Disc: Apakah ada artis atau rekan Youtuber yang ingin kamu ajak kerjasama?

Joseph Vincent: Apa kamu tahu Youtuber remaja pria asal Australia yang suka pakai bandana, bertato dan berkacamata yang juga meng-cover lagu-lagu? Saya lupa namanya.. Baiklah, lupakan.. (sambil tertawa) Leroy Sanchez, saya sangat senang jika bisa bekerjasama dengan dia. Saya baru bekerjasama dengan AJ Rafael setelah mengenalnya selama 10 tahun. Dan yang sering saya katakan pada banyak orang, Jason Mraz adalah kolaborasi impian saya.

Creative Disc: Apalagi yang sedang terjadi di dunia Joseph Vincent saat ini?

Joseph Vincent: Saya belum lama ini menikah. Dan saat ini yang saya lakukan adalah menikmati hidup, berusaha lepas sejenak dari hingar-bingar pekerjaan, dan berusaha menjadi lebih positif.

Creative Disc: Apa yang ada di playlist-mu saat ini?

Joseph Vincent: Pertanyaan yang bagus. Hmm, musik reggae. Saya sedang mendengarkan Rebelution, grup musik dengan musik ala California Selatan. Juga Sublime..

Creative Disc: Apakah genre tersebut jadi bahan rilisanmu mendatang?

Joseph Vincent: Selalu terselip nuansa reggae di setiap musik saya. Tapi, siapa tahu ke depannya.

Creative Disc: Dari semua lagu yang pernah kamu cover, lagu mana yang terasa paling personal untukmu?

Joseph Vincent: Pertanyaan yang bagus juga.. Kamu membuat saya berpikir keras. (sambil tertawa) Yang terbersit di pikiran saya adalah ‘Can’t Take My Eyes Off You”. Saya merilis cover-nya sekitar 2 tahun lalu, dan tahun lalu saat saya cek jumlah views-nya sangat tinggi. Dan setelah ditelusuri, banyak penonton dari Jakarta dan Bandung. Lagu tersebut benar-benar membuat saya tercengang. Dan sejujurnya, saya merasa berhutang dengan Indonesia. Saya sempat merasa kehilangan arah, namun kalian memberi energi baru bagi saya.

Creative Disc: Kamu harus sering datang kemari.

Joseph Vincent: I would love to. Saya ingin tinggal lebih lama lagi disini, karena saya menghabiskan 30 jam untuk datang kemari dan harus segera pulang besok.

rendy-salendu
More from Creative Disc