Mengenang Masa Lalu Bersama Kodaline

Oleh: luthfi - 07 Mar 2019
Mengenang Masa Lalu Bersama Kodaline

Bagi sebagian orang di Indonesia lagu dari kuartet asal Irlandia yang menamakan dirinya Kodaline merupakan soundtrack kehidupan mereka entah ketika mereka sedang jatuh cinta, patah hati, mengalami keputusasaan dalam hidupnya atau mungkin sudah menemukan tambatan hatinya selamanya. Wajar saja jika kedatangan ketiga Kodaline ke Indonesia yang dipromotori oleh Gudlive x Teras Konser sudah ditunggu oleh para penggemarnya yang ingin berdendang bersama mereka sambil mengenang masa-masa indah yang dilalui dengan lagu Kodaline sebagai latarnya.

Penonton di Indonesia memang sangat menyukai Kodaline dan terbukti dengan padatnya penonton di Istora GBK Senayan pada 1 Maret 2019 kemarin. Pada pukul 20:17 Kodaline muncul dan menggebrak dengan lagu upbeat “Follow Your Fire”, “Brand New Day” dan penutupnya adalah “Ready” yang dimainkan dengan memainkan banyak riff gitar untuk memanaskan penonton. Petikan gitar yang sendu pun membuka lagu “Honest” sekaligus memulai sesi yang lebih tenang bersama mereka. Sambil bermain keyboard, sang vokalis Steve memainkan “Brother” ditemani penonton yang menyanyikan bagian reff lagu ini secara serempak. “Head Held High” membuat penonton sedikit bergoyang sebelum mereka terlena dengan buaian akustik dari salah satu lagu romantis berjudul “The One”. “Lagu ini kami buat untuk teman kami yang baru menikah”, ucap Steve sebelum memainkan gitarnya sambil diiringi dengan lampu senter dari HP penonton untuk menambah keromantisan.

Setelah “Angel” dibawakan, “I Wouldn’t Be” membuat penonton merinding dengan gaya akapela yang dibawakan. Perpaduan vokal akapela dan lagu yang romantis seolah menambah kekhusyukan dari lagu ini.

“SATU, DUA, TIGA”, teriak Steve sebelum memainkan “One Day” yang mempunyai nuansa Coldplay yang cukup kental. Salah satu lagu yang mereka buat bersama Kygo yaitu “Raging” turut dibawakan oleh mereka. “Love Will Set You Free” dibawakan terakhir dan sesudahnya confetti bertebaran dan mereka pamit undur diri sebentar.

Penonton yang seolah tidak sabar untuk melihat mereka kembali menyanyikan dua lagu pamungkas mereka yaitu “All I Want” dan “High Hopes” secara bergantian. Karaoke berjamaah tersebut mengiringi band yang terdiri dari Steve Garrigan, Mark Prendergast, Vincent May, dan Jason Boland untuk kembali ke panggung dan membawakan lagu “All I Want”.

Seperti yang sudah diprediksi, “All I Want” sukses membuat penonton bernyanyi secara berjamaah dari awal sampai akhir lagu. Kodaline juga turut mengundang alumnus dari Indonesian Idol yaitu Abdul untuk menyanyikan lagu ini di atas panggung. Pada akhirnya konser ditutup dengan lagu pamungkas mereka yaitu “High Hopes” yang berhasil membuat penonton bernyanyi lebih keras lagi terutama di bagian lirik “high hopes, it takes me back to where we started” seolah sudah menyatu ke dalam lini kehidupan para penontonnya. Confetti kedua kembali diturunkan dan membuat para penonton histeris menyanyikan reff dari lagu ini. Penonton pun seolah masih terbuai dengan lirik-lirik syahdu dari Kodaline setelah konser usai dan beberapa orang masih menyanyikan beberapa penggalan lagu dari mereka setelah lepas dari tempat acara.

Kodaline memang tidak membawakan banyak gimmick ke penontonnya dan penontonnya memaklumi hal tersebut. Penonton tahu bahwa mereka ingin menyaksikan Kodaline untuk mengenang masa indah dan struggling mereka dan hal itu dibuktikan dengan reaksi penonton yang ikut bernyanyi bersama Kodaline secara serempak. Pada konser solonya di Indonesia, Kodaline berhasil mengembalikan kenangan penontonnya dan membuat malam tersebut menjadi romantis dan everlasting bagi siapapun yang menontonnya.

Photo by: Budi Susanto

luthfi