Ruel van Dijk, atau yang akrab disapa Ruel, sudah akrab dengan musik sejak usia dini. Ia bahkan menulis lagu pertamanya saat umur 12 tahun. Bermodalkan vokal serak-serak basah dan kemampuan menulis lirik yang jempolan, Ruel telah melanglang buana dengan beberapa hits yang ditelurkannya. Hingga kini, penyanyi asal Australia yang baru berumur 16 tahun ini telah merilis 6 buah single dan 1 buah EP yang mengorbitkan namanya sebagai salah satu komoditas musik terhangat dari negeri kangguru tersebut.
Atas dukungan Sony Music Indonesia, Creative Disc mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan Ruel sehari selepas aksi panggungnya di "Ruel - Ready Tour 2019" yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.
Simak wawancaranya berikut ini:
Creative Disc: Apa kabarmu?
Ruel: I'm great, thank you. Sedikit lelah, namun semuanya baik-baik saja.
Creative Disc: Ini kali pertamamu ke Jakarta?
Ruel: Sebenarnya saya beberapa kali datang ke Jakarta. Untuk liburan saat saya masih kecil. Karena jaraknya dekat dari Australia.
Creative Disc: Apa pendapatmu mengenai penampilanmu tadi malam?
Ruel: It was insane. Sangat mengagumkan. Penontonnya sangat responsif dan bernyanyi sangat keras.
Creative Disc: Bagi orang yang baru pertama kali tahu tentang dirimu, ceritakan sedikit mengenai latar belakangmu dan bagaimana kamu memulai karir bermusikmu?
Ruel: Saya mulai menulis lagu sejak umur 12 tahun. Tapi saya sudah mulai menyanyi sejak kecil. Ayah saya selalu memutar musik di rumah kami dan saya sangat menyukainya. Jadi saya rasa musik adalah sesuatu yang saya mau (lakukan) dari dulu.
Creative Disc: Di website-mu tertulis bahwa tipe suaramu (saat bernyanyi) tidak terdengar seperti suara anak remaja pada umumnya. Bagaimana kamu menyadari bahwa kamu punya suara seperti itu dan mulai bernyanyi?
Ruel: Saya punya suara yang husky. Bahkan saat saya masih kecil saya punya suara yang serak saat berbicara. Dan saat saya mulai bernyanyi saya terdengar seperti orang tua yang sedang bernyanyi.
Creative Disc: Sejak umur berapa kamu mulai menulis lagu?
Ruel: Saat saya berumur 12 tahun, saat itulah saya bertemu M-Phazes dan mulai mendalami proses menulis lagu. Dan saya juga bekerjasama dengan seseorang bernama Thief, dari dulu hingga kini, dan kami bekerjasama dalam menulis beberapa lagu, seperti 'Don't Tell Me', 'Golden Years' dan 'Dazed & Confused'.
Creative Disc: Bagaimana kamu mendeskripsikan jenis musikmu?
Ruel: Menurut saya soul. Soul-pop-R&B.
Creative Disc: Mengenai EP "Ready", kapan proses pembuatan EP tersebut bermula dan berapa banyak lagu yang ditulis untuk EP tersebut?
Ruel: Saya membuatnya selama 3 tahun. Kami telah membuat 2 buah EP yang siap diluncurkan. Namun, kami agak menahannya karena waktu itu saya masih belum merasa siap, baik untuk merilis lagu atau melakukan tur. Dan saat semuanya sudah siap, kami merilisnya dengan nama "Ready".
Creative Disc: Dan judulnya tidak terdapat dalam salah satu lagu yang ada di dalamnya ya?
Ruel: Iya betul. Judulnya diambil dari salah satu kalimat dalam lirik 'Don't Tell Me'.
Creative Disc: Mengenai lagu 'Don't Tell Me', ceritakan sedikit mengenai latar belakangnya dan proses pembuatannya?
Ruel: Lagu ini sebenarnya berdasarkan percakapan antara saya dengan saudara perempuan saya. Kami sedang berbicara mengenai bagaimana kami terlalu muda untuk menyukai seseorang. Saya bilang kepadanya bahwa saya sedang menyukai seorang gadis tapi saya merasa masih terlalu muda untuk itu. Dan memang mengecewakan sekali karena saya tidak bisa mengutarakan perasaan saya. Akhirnya saya menuangkannya dalam lirik lagu, kemudian memberitahunya pada ayah saya, dan juga kepada 'Thief'. Ia lalu membuat chord-nya, melodi dan musiknya. Sampai akhirnya lagu tersebut jadi dan responnya sangat bagus sehingga kami merilisnya.
Creative Disc: Dan saya ingat bahwa Sir Elton John memainkan lagu tersebut di acara radio BBC1?
Ruel: Ya benar sekali. Dan saya ingat waktu itu manajer saya memberitahu saat saya sedang berada di sekolah, dan sungguh mengagetkan. Dan beberapa hari kemudian ia mengabari bahwa Sir Elton John ingin bertemu dengan saya, dan akhirnya kami pun bertemu. That was really cool.
Creative Disc: Dari semua lagumu, mana yang paling favorit dan paling personal bagimu?
Ruel: Lagu yang paling favorit adalah 'Not Thinkin' Bout You', dan yang paling personal jelas 'Say'. Karena saat saya menulis 'Say' saya sedang mengalami masa-masa sulit, dan berpikir saya perlu menuangkannya dalam sebuah lagu. Karena bagi saya menulis lagu adalah semacam terapi. Saat saya melakukannya, saya bisa memahami masalah tersebut dari berbagai sudut pandang, terutama saat menulisnya bersama orang lain.
Creative Disc: Dan kamu baru-baru ini merilis versi terbaru dari lagu 'Say' bukan?
Ruel: Ya benar, saya baru merilis versi akustik-nya.
Creative Disc: Apa yang ada di playlist-mu saat ini?
Ruel: Di playlist saya banyak lagu dari Frank Ocean, Childish Gambino, Jorja Smith, Rex Orange County, Tyler the Creator. Saya suka Tyler the Creator. Siapa lagi ya? James Blake dan James Morrison.
Creative Disc: Kamu akan menjadi pembuka di tur Shawn Mendes nanti di Australia dan New Zealand. Bagaimana perasaanmu?
Ruel: Ya, sangat menyenangkan. Saya bertemu dengannya pertama kali bulan Agustus lalu di sebuah festival di Jepang. He was really cool. Dan saya senang bisa bermain bersamanya di Brisbane dan Auckland bulan Oktober mendatang.
Creative Disc: Apa lagi yang ada di dunia Ruel sepanjang tahun 2019?
Ruel: Banyak musik yang akan segera dirilis. Saya baru selesai menulis untuk EP berikutnya. Dan saya harap bisa segera dirilis. Saya baru saja mengumumkan jadwal tur Australia saya. Jadi akan sangat sibuk tahun ini. Saya sangat bersemangat untuk merilis musik baru.
Creative Disc: Dengar-dengar, 'Painkiller' akan menjadi single terbarumu berikutnya. Kapan perilisannya?
Ruel: (mengangkat bahu) Saya belum bisa bilang. Masih dipersiapkan.