Setelah sukses tampil di We The Fest 2018, kini Miguel Jontel Pimentel a.k.a Miguel, berhasil menggelar konser tunggal pertamanya di Jakarta. Dipromotori oleh One Step Forward, “Miguel Live on Stage” bertempat di The Pallas, SCBD pada 7 Oktober 2019.
Tepat pukul 21.30 WIB, -bergaya kasual dengan kaos dan celana panjang kargo hitam lengkap dengan penutup wajah bertabuh berlian-, penyanyi R&B asal US tersebut naik ke atas panggung membuka penampilannya dengan penuh energi. Hingga di lagu kedua, ‘Banana Clip’, ia pun melepas penutup wajahnya tersebut dan disambut meriah penonton.
Minimalis, tidak terlalu banyak ornamen yang dihadirkan di panggung. Hanya Miguel, satu orang gitaris (tanpa personil band lain karena sebagian besar musiknya menggunakan recorded tracks), serta LED yang bermain dengan visual abstrak yang sedikit banyak mirip dengan screen saver default dari Windows. Tidak ada yang bisa memanjakan mata selain aksi panggung sang bintang sendiri. Sudah jelas, ini konser intimate yang ‘baru dan fresh, sehingga semua bisa mendapatkan pengalaman terbaik, dan pastinya juga have fun’ menurut sang promotor. What else can we expect?
Gerak tubuh, olah vokal nan seksi serta koleksi lagu Miguel tentunya yang menjadi bintang di keseluruhan penampilannya malam itu. Rangkaian hits yang membawa namanya ke blantika musik dunia pun sudah barang tentu menjadi menu andalan setlist-nya. ‘Simple Things’, ‘How Many Drinks’, ‘Do You’, ‘Come Through & Chill’ bertindak sebagai appetizers, sedangkan ‘Coffee’, ‘Sure Thing’ dan ‘Waves’ tentunya menjadi hidangan utama yang menyebabkan seraknya pita suara dan pegal linu akibat sing-along dan goyang masal akut di sepanjang konser.
Di sela-sela penampilannya, Miguel tak lupa menyampaikan rasa syukurnya terhadap banyak hal, mulai dari fansnya hingga keluarganya yang telah menyertai sepanjang karirnya. “… terutama kepada Nenek saya, tanpanya mungkin saya tidak bisa keliling dunia dan berada di Indonesia saat ini,” ungkapnya sebelum melantukan ‘Adorn’, salah satu lagu yang paling ditunggu-tunggu malam itu.
Keakrabannya dengan penonton ditunjukkan dengan beberapa kali menghampiri bibir panggung agar penggemarnya bisa merekam dan mengambil fotonya dengan lebih jelas. Mendekati akhir lagu ‘Pinneaple Skies’, Miguel pun naik ke barrier yang membatasi panggung dan penonton langsung, yang sontak menyebabkan jeritan kaum hawa yang berhasil menggerayangi tubuh sang superstar.
Tidak hanya itu, Miguel pun tak segan-segan untuk turun ke area penonton dan berpindah meja bar yang berseberangan dengan panggungnya, sambil melantunkan ‘Sky Walker’ yang menjadi lagu penutup rangkaian konsernya.
Jumlah penonton yang hadir lebih sedikit jika dibandingkan dengan konser artis-artis internasional terdahulu yang digelar di venue yang sama. Bisa diakui, nama Miguel di kalangan penikmat musik Indonesia saat ini tidak ‘setenar’ 6-7 tahun lalu saat “Kaleidoscope Dream” yang memuat ‘Adorn’ dirilis (atau bahkan sekitar 10 tahun lalu saat ia muncul dengan ‘Sure Thing’ lewat album “All I Want Is You”), dan mungkin saja jumlah penonton akan berlipat ganda jika konsernya disini digelar pada masa itu. Namun, terlepas dari minimnya promosi, Miguel mampu menggaet hardcore fans lokal yang punya cara sendiri untuk bersenang-senang sambil dibuai dengan alunan hits dari vokalis peraih Grammy Awards tersebut.
Foto: Andi Bestari