CreativeDisc Interview With Waterparks: Album Fandom untuk Stan Parx

Oleh: ivy-agrina - 02 Nov 2019

Waterparks, band pop-punk asal Houston, Amerika Serikat ini baru saja merilis album ketiga mereka, Fandom, beberapa minggu yang lalu. Band ini beranggotakan; Awsten Knight, Otto Wood, dan Geoff Wigington. Di tengah kesibukan mereka mempromosikan album "Fandom" dan persiapan mereka untuk tur Fandom bulan November nanti, CreativeDisc mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Awsten Knight, sang vokalis dan frontman.

Sebelum merilis album "Fandom", Waterparks sempat merilis beberapa single: Turbulent, Watch What Happens Next, dan juga Dream Boy (yang tune-nya terdengar sangat catchy dan cenderung terdengar lebih pop dibanding lagu-lagu mereka sebelumnya).

Ketika kami tanya, apakah Awsten merasa dirinya adalah seorang Dream Boy?

"Hanya Otto satu-satunya dream boy yang aku tahu..”, canda Awsten.

Kami penasaran, kenapa Waterparks memilih kata “Fandom” untuk judul album ke-tiga mereka ini. Kira-kira mereka sendiri termasuk dalam fandom apa saja ya?

“Stan Loona. Stan BTS. Stan Day6. Stan De’Wayne. Stan Chapel. Stan IDKHow. Stan Parx (sebutan untuk Waterparks). Stan your friends.

Awsten memiliki kepribadian yang sangat unik dan nyentrik dan bahkan terkesan agak sedikit nyeleneh. Teman-temannya di Waterparks-pun kadang pusing dan pasrah melihat kelakuan Awsten baik di panggung maupun di luar panggung. Agak sulit mendapatkan jawaban serius dari dirinya. Ketika kami bertanya gimana proses kreatif dari penulisan lagu hingga rekaman? Lagi-lagi Awsten bercanda, “Semua proses dilakukan oleh aku yang datang dari masa depan. Aku datang bolak-balik setiap 6 bulan sekali dan memberi instruksi untuk pembuatan album berikutnya”.

Selain sebagai frontman, Awsten juga berperan sebagai director untuk beberapa video klip mereka, diantaranya: Watch What Happens Next dan We Need To Talk. Dalam video "We Need To Talk", Awsten berubah menjadi zombie. Misalnya ada zombie apocalypse, kira-kira siapa yang bakal survive? Awsten, Geoff atau Otto?

“Kalau aku mungkin bakal langsung mati karena aku seorang diva dan aku nggak peduli. Mungkin Geoff yang akan survive paling lama karena dia gigih dan dia memiliki taktik untuk bertahan dan dia penuh dengan pengetahuan dasar untuk bertahan.”

Dalam salah satu lagu mereka yang berjudul “Turbulent”, ada lirik menarik yang menyebut nama-nama personel band pendahulu mereka yaitu Fall Out Boy. Kenapa bisa kepikiran untuk menulis lirik “You had your own Pete Wentz and Patrick combined”?

“Saat itu aku lagi kecewa dan proses menulis lirik itu terjadi begitu saja.”

Awsten terkenal sering menggonta-ganti warna rambutnya, dan seringkali pergantian warna dilakukan setiap kali mereka merilis album baru. Sepanjang era album sebelumnya, Entertainment, rambut Awsten berwarna ungu, sedangkan di era Fandom ini, dia mencat rambutnya menjadi hijau terang.

Kenapa warna hijau untuk album ini?

“Aku nggak bisa ngasih schedule rambut aku, guys..”, candanya.

Bulan November hingga akhir Desember nanti, Waterparks akan tur keliling Amerika Serikat. Kemudian di akhir Januari hingga pertengahan Februari tahun depan, mereka akan tur keliling Eropa.

Kira-kira, kapan ya mereka akan mampir ke Indonesia? Apakah ada rencana untuk perform disini?

“Kalau rencana pasti ada. Desak saja terus booking manajer kami via online, kalau kamu berhasil, besok pun kita akan kesana.”

Duh, jadi nggak sabar! Semoga saja one day Waterparks bisa perform disini ya!

Thank you for the interview, Hopeless Records, and Awsten Knight from Waterparks.

ivy-agrina
More from Creative Disc