lauretha
Masih dari Fort Canning Park Singapura, Creativedisc tetap hadir dan meliput keriaan Neon Lights Festival 2019. Cuaca Singapura yang diselingi dengan hujan ringan siang hari di awal pembukaan gate venue masih tetap membuat festival antusias tetap hadir dengan outfit yang sesuai dengan tema festival ini, musim panas di akhir tahun di musim pancaroba. Banyak yang hadir dengan memakai warna terang dan beragam. Kami segera meringsek ke Main Stage, sedang tampil dipanggung adalah Cosmo’s Midnight duo kembar asal Sydney yang membawakan musik elektronik dengan chill. Dilanjut dengan Gus Dapperton yang sempat batal tampil di Indonesia, dia membawakan beberapa karya musiknya seperti Coax & Botany, Moodna, Once with Grace, Prune, You Talk Funny, Sockboy dan Eyes for Ellis. Setelah Gus Dapperton menyelesaikan setlist nya, BADBADNOTGOOD asal Canada juga tampil dengan set instrumentalnya yakni And That, Too, Kaleidoscope, Speaking Gently, Lavender, CS60.
Sedangkan di stage bandstand, kami tidak mau ketinggalan aksi Clean Bandit DJ Set juga membuat crowd memanas. Luke Patterson membawa satu additional vokalis menyanyikan beberapa hits Clean Bandit seperti Solo, Symphony, Rather Be, Mama, dan beberapa lagu remix.
Setelah berdansa sejenak dengan Clean Bandit kami kembali menantikan kehadiran tampilan beberapa line up utama hari kedua Neon Lights. Halsey yang batal tampil di hari kedua memang membawa kesedihan bagi penonton yang sudah menantikannya, system refund tiket juga telah diumumkan, dan pihak promotor mengganti line up dengan Hot Dub Tub Machine dan G Flip.
Tepat pukul 19.00 waktu setempat, Aurora penyanyi asal Norwegia yang memiliki suara magis bak peri hutan tampil dengan tampilan yang sangat quirky. Berbalut kostum pale green tulle set, Aurora disambut sangat hangat oleh para fans. Ini bukanlah tampilan pertamanya di Singapura. Ia Nampak sangat bahagia bisa hadir kembali di Singapura. Membuka deretan setlist dengan lagu-lagu yang bernafaskan nature awareness/ kepedulian terhadap semesta, sebut saja Churchyard, Warrior, All Is Soft, Inside, The River, Forgotten Love, Murder Song (5, 4, 3, 2, 1), It Happened Quiet, Runaway, Animal, Apple Tree, A Different Kind of Human, I Went Too Far. Namun, ditengah penampilannya sebuah insiden terkait dengan technical problem sempat membuat suasana sangat awkward, listrik padam ditengah lagu Running with The Wolves. Penonton, tetap memberikan energi positif untuk Aurora melanjutkan penampilannya dengan acapella di bagian chorus dengan lantang. Terlihat Aurora sangat terharu dengan cinta yang diberikan oleh audiens, dan tak lama kemudian panggung kembali aktif dan Aurora menyelesaikan setlist dengan lagu The Seed dan Queendom sangat memukau.
Lepas Aurora tampil, Nick Murphy fka Chet Faker pun sudah dinantikan aksi panggungnya. Sayang beribu sayang, baru saja tampil selama 15 menit namun hambatan yang sama dengan Aurora hadir kembali yang membuat Nicky Murphy harus cabut dan tak bisa kembali meneruskan penampilannya. Penonton bereaksi dengan kesalnya. Apa daya, Nick Murphy sudah tidak bisa melanjutkan karena belum mendapatkan solusi malam itu.
Lalu, satu line up terakhir malam itu G Flip yang sedang cukup dibicarakan kawan milenial tampil menggantikan Halsey. Meski tidak bisa disamakan pamor antara Halsey yang berhalangan karena harus hadir di American Music Awards 2019. G Flip, tampil dengan memperkenalkan diri kepada penonton dengan sangat humble, “My name is G Flip, in case you don’t know I am.”. G Flip membawakan beberapa single nya yakni About You, Lover, Drink Too Much, Bring Me Home, I Am Not Afraid dan membawakan cover version JET – Are You Gonna Be My Girl?. Sekitar 22.30 Silent Disco di bandstand juga mendapatkan hati para audiens.
Menutup malam yang penuh dengan keriaan dan “beberapa drama”, overall Neon Lights 2019 tetap ingin memberikan yang terbaik baik yang datang dan menyempatkan waktunya untuk berada di salah satu festival musik terkini yang satu ini.
Teks: Lauretha Sudjono
Foto Aurora: W1snu.com
Foto Nick Murphy & BADBADNOTGOOD: Ardy Perdana
