CreativeDisc Exclusive Interview with Bruno Major: Sempat Alami Writer’s Block Selama Setahun

Oleh: rendy-salendu - 18 Mar 2020

Setelah bertandang ke Jakarta untuk menggelar show pertamanya di Jakarta tahun 2018 lalu, Bruno Major kembali menyapa penggemarnya di Jakarta lewat gelaran Java Jazz Festival 2020.

Beberapa jam sebelum jadwal penampilannya di hari pertama Java Jazz, Bruno Major menyempatkan diri untuk berbincang seputar kesibukan apa yang ia jalani selama ini, inspirasi dari karya-karya yang ia ciptakan, serta album terbaru yang tengah ia persiapkan untuk dirilis.

Simak wawancara Creative Disc bersama Bruno Major berikut ini.

Creative Disc: Apa kabarmu?

Bruno Major: Luar biasa. Saya baru saja bangun tidur, namun merasa senang bisa ada disini.

Creative Disc: Terakhir kita ketemu adalah di tahun 2018 saat show pertamamu di Jakarta. Apa yang terjadi selama rentang waktu tersebut hingga saat ini?

Bruno Major: Pada dasarnya, saya sedang mengerjakan album kedua, dan juga touring di waktu yang bersamaan. Tapi fokus saya adalah menulis dan merekam materi untuk album terbaru saya yang sudah selesai saat ini. Setelah tour yang saya jalani saat ini, kami akan mengerjakan tur Amerika, lalu menunggu hingga albumnya keluar.

Creative Disc: Rilisan terbarumu, ‘Tapestry’, bisa ceritakan sedikit mengenai lagu tersebut?

Bruno Major: Lagu tersebut saya tulis setelah periode writer’s block yang cukup lama. Saya pernah bekerja sebagai komposer untuk sebuah pementasan Shakespeare di London, dan saya rasa setelah sekian lama dikelilingi dengan kalimat-kalimat indah (ala Shakespeare) membuat saya terinspirasi untuk menulis. ‘Tapestry’ menjadi lagu pertama yang saya ciptakan setelah hampir setahun saya tidak menulis lagu. Jadi lagu itu sangat penting untuk saya.

Creative Disc: Kamu pernah mengalami writer’s block sebelumnya. Bagaimana caramu mengatasi fase tersebut?

Bruno Major: Di saat itu, saya banyak mendengarkan karya Shakespeare. Tapi, lain waktu beda cara mengatasinya. Layaknya sebuah baterai, saat dayanya sudah habis, kamu harus isi ulang. You have to live life a little bit in order to write about it. Lucunya, dengan rangkaian tur yang dijalankan, kamu perlu waktu untuk tidak tur, pulang dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Jika tidak, semuanya akan terasa kaku. Naik ke atas panggung, tampil, dan turun panggung. Kamu harus benar-benar menjalani hidupmu.

Creative Disc: Apa inspirasimu dalam menulis sebuah lagu?

Bruno Major: Semuanya menginspirasi saya. Dari film, buku, iklan TV hingga apapun yang orang katakan. Lebih banyak lewat apa yang dikatakan oleh orang-orang tercinta, sengaja atau tidak. Aku langsung menulisnya di notepad, segala hal yang membuatku tertarik.

Creative Disc: Bagaimana menjadi seorang musisi bisa memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidupmu?

Bruno Major: Saya tidak terlalu suka melakukan hal lainnya. Saat sekolah, saya merasa jadi orang paling malas, karena saya tidak mengerjakan tugas sekolah. Tapi sekarang saya sadar bukannya saya malas, saya hanya suka mengerjakan musik karena itu hal yang paling menarik bagi saya. It’s not hard to work hard when you do what you love.

Creative Disc: Jadi kamu selalu tahu bahwa kamu ingin menjadi seorang musisi dari kecil?

Bruno Major: Ya, mungkin sejak umur 7 tahun. Saat itu saya mulai belajar main gitar. Saya pernah ingin jadi pemain bola, tapi saya kurang tinggi. (sambil tertawa)

Creative Disc: Menurut kamu, kapan saat yang tepat untuk mendengarkan lagu-lagumu?

Bruno Major: Saya rasa lebih cocok sebagai musik penghantar tidur. Kamu bisa cek di internet, seperti Spotify atau Apple Music, di bagian analytic, kapan biasanya orang-orang mendengarkan lagu-lagu saya. Biasanya, lagu-lagu saya didengarkan sekitar jam 11 malam atau 4 pagi. Biasanya malam hari, tapi bisa juga untuk pagi hari, seperti di Minggu pagi. Whenever the f*** you want. Oops, sorry. (lalu tertawa)

Creative Disc: Apa yang bisa kami harapkan dari penampilanmu malam ini?

Bruno Major: Saya akan membawakan lagu-lagu dari album pertama saya, dan juga beberapa lagu dari album baru.

Creative Disc: Kamu akan tampil dua kali bukan?

Bruno Major: Ya, malam ini dan besok malam.

Creative Disc: Apakah akan ada perbedaan pada dua show tersebut?

Bruno Major: Everytime’s different. Tapi setlist-nya akan tetap sama.

Creative Disc: Apa rencanamu di tahun 2020 ini, selain merilis album kedua?

Bruno Major: A lot of tour.. Kami akan tur di Asia, lalu Amerika. Kemudian merilis album, lalu akan ada tur lagi yang belum kami umumkan.

Creative Disc: Apa yang ada di playlist-mu saat ini?

Bruno Major: Saya sedang getol mendengarkan album milik pianis klasik bernama Martha Argerich. She is amazing. Ia memainkan (karya) Maurice Ravel lebih baik dari yang lainnya yang pernah saya dengar. So I’ve been listening to her a lot. Saya juga sedang gemar mendengarkan John Coltrane. Ada sebuah album miliknya yang berkolaborasi dengan Cannonball Adderley, yang saya rasa sebuah album live. Disitu mereka memainkan ‘Limehouse Blues’. Saya lagi sering mendengarkannya.

Creative Disc: Sebagai seorang musisi, apa pendapatmu mengenai kolaborasi dengan sesama musisi? Apakah akan ada kolaborasi di rilisan terbarumu nanti?

Bruno Major: Ada tren saat ini dimana para musisi saling bekerjasama di sebuah album atau lagu, that’s cool. Saya juga berkolaborasi dengan orang lain banyak kali. Saya menulis lagu bersama orang lain, tampil bareng musisi lain, namun saat ini saya berada di sebuah periode dimana saya lebih mengutamakan karya pribadi. Banyak hal yang ingin saya sampaikan dan tidak perlu untuk dikolaborasikan bersama orang lain. Mungkin setelah saya selesai dengan album baru ini nantinya, atau dengan satu album lagi, mungkin saya akan memiliki minat untuk melakukannya (kolaborasi) di masa depan.

Creative Disc: Pertanyaan terakhir, apa nasihat terbaik yang pernah orang lain berikan padamu?

Bruno Major: Hmm… Pertanyaan yang mendalam. Saya pernah ketemu dengan Robert Plant, vokalis Led Zeppelin, dan ia berkata bahwa dirinya sempat akan menjalani karir diluar musik, namun sekarang ia malah menjadi penyanyi Rock & Roll terbaik sepanjang masa. Ia pun berkata, tidak masalah, asalkan kau tersenyum.

rendy-salendu
More from Creative Disc