10 Lagu Suram Untuk Valentine Playlist Kamu

Oleh: cung2 - 13 Feb 2021

Ketika Hari Kasih Sayang tidak lagi menjadi sebuah perayaan

Akui saja: Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang memiliki makna yang berbeda untuk masing-masing orang. Bagi beberapa orang, Hari Kasih Sayang masih bermakna asmara, romansa, dan senyum penuh pengharapan bersama orang-orang tersayang. Namun, bagi kebanyakan orang (terlebih akibat pandemik global yang semakin parah ini), Hari Kasih Sayang adalah momen tahunan ketika kita dihadapkan dengan duka, kekecewaan, dan harapan palsu.

Berikut ini adalah rekomendasi lagu cinta untuk playlist kamu hari Minggu nanti. Sesuram-suramnya lagu ini, kamu pasti tetap akan tergoda untuk memencet tombol ‘REPEAT’.

  1. Demi Lovato - ‘Don’t Forget’

Ketika sang kekasih (sengaja) melupakan fakta bahwa Hari Kasih Sayang sebentar lagi tiba, lebih seringnya tragedi tersebut adalah bendera merah berakhirnya sebuah romansa. ‘Don’t Forget’ menceritakan secara akurat bagaimana memori adalah jebakan cinta paling mengerikan. (Did you forget that I was even alive? Did you forget everything we ever had?)

  1. Taylor Swift feat. The National - ‘coney island’

Kolaborasi antara Taylor Swift dan Matt Berninger (vokalis band indie rock The National) menceritakan tentang kencan yang berakhir dengan bencana. Rasa-rasanya semua orang bisa memahami bagaimana perihnya dikecewakan--dan juga mengecewakan sang kekasih. (Lost again with no surprises / Disappointments, close your eyes / ’And it gets colder and colder)

  1. Sam Hunt - ‘Break Up in a Small Town’

Lagu yang satu ini paling pas bagi semua orang di luar sana yang menangkap basah sang mantan bercengkerama dengan mesranya bersama sang sahabat/musuh/tetangga/mantan sahabat. (And I wanna jump out / I wanna fight / I wanna say, ‘F**k that guy!’ / But I can't)

  1. Machine Gun Kelly feat. Halsey - ‘forget me too’

Rasanya bukan Hari Kasih Sayang bila tidak memasukkan lagu punk rock penuh amarah di dalam playlist kita-- apalagi bila tema lagunya adalah mengenai betapa sulitnya moving on. (Hey you / Tell me why you do the things that make me / Hate you)

  1. My Chemical Romance - ‘Dead!’

Ada kalanya sebuah judul telah menceritakan seisi sebuah lagu. Dan, ada kalanya sisi gelap sebuah perasaan harus dilampiaskan dalam bentuk musik rock cadas, bukannya dimaklumkan seolah-olah tidak ada hati yang terluka. (Have you heard the news that you're dead? / No one ever had much nice to say / I think they never liked you anyway)

  1. Birdy - ‘Skinny Love’

Biasanya, setelah puas melampiaskan segala macam emosi dan amarah, barulah akal sehat kita bergerak dan mendorong kita untuk bertanya, “What went wrong”’ Rasa-rasanya rendisi Birdy untuk ‘Skinny Love’ yang satu ini bisa membantu kita introspeksi diri sejenak. (Who will love you?/ Who will fight? / Who will fall far behind?)

  1. Eric Clapton - ‘Lonely Stranger’

Melanjutkan poin sebelumnya, pada akhirnya, alasan paling logis sekalipun tidak akan mengobati fakta bahwa--seperti narasi ‘Lonely Stranger’--tidak ada pilihan selain kembali hidup dalam kesendirian. Beberapa hal mungkin ditakdirkan untuk berakhir begitu saja. (Because I'm a lonely stranger here / Well, beyond my day / And I don't know what's going on)

  1. Michelle Branch - ‘All You Wanted’

Seringkali melupakan tidak selalu bermakna membenci. Dan, seperti narasi ‘All You Wanted’ yang satu ini, terkadang hati yang patah tetap mampu untuk bangkit dan mencoba mengklaim apa yang telah hilang. Lagu ini mungkin juga bisa menjadi nostalgia manis bagi generasi 2000-an. (If you want to / I can save you / I can take you away from here)

  1. David Archuleta - ‘A Little Too Not Over You’

Satu lagi throwback untuk generasi 2000-an, ‘A Little Too Not Over You’ bisa menjadi tonik bagi semua orang yang gagal untuk move on--namun memang sejak awal tidak pernah berniat untuk move on. Bertambah usia tidak sama dengan bertambah dewasa, betul? (Sometimes I try to hide / What I feel inside / And I turn around / You're with him now)

  1. Tori Kelly - ‘Sorry Would Go A Long Way’

Ketika masih terbuka pintu untuk rekonsiliasi, hal terbaik adalah mengawali dengan satu kata ajaib yang satu itu. Yang menjadi pertanyaan: siapa yang mau mengucapkan kata itu pertama kali? Hati sanggup berbisik, namun harga diri sanggup menjerit. Track ini cukup pantas untuk menutup playlist kita hari Minggu nanti. (And after the heartache, after the hurt / Why is it so hard to say that one word / If it's really over?)


TENTANG PENULIS

Felix Martua adalah penulis, editor, traveler, kurator, dan cataloger bilingual (Bahasa Inggris dan Indonesia) untuk musik, hiburan dan all things pop culture. Felix bisa dihubungi via martuafelix00@gmail.com


cung2