Perkenalkan, musisi baru yang siap menggebrak tahun 2021. Ed Rimar aka Hilang Child!
Ya, kita tahu, kok ada kata “hilang” di namanya? Apakah dia dari Indonesia?
Ditemui melalui Zoom minggu lalu, Ed Rimar akhirnya memberi tahu kenapa dia memilih nama “Hilang” menjadi nama panggungnya. Hal itu dikarenakan dirinya nervous!. Orang-orang mendengarkan lagu dan musiknya, jadi dia tidak mau menggunakan nama aslinya. Melainkan dia menggunakan satu kata bahasa Indonesia dan Inggris untuk merepresentasikan budaya campurannya: ‘hilang’ (lost) dan ‘child’ (anak). Hilang Child, jadi nama panggungnya seakan-akan dia mau menyembunyikan dirinya. Itulah yang membuat orang penasaran, dengan ‘anak-hilang’ ini. Meskipun sekarang sosoknya sudah diketahui, tapi dia tetap mau menggunakan nama ‘Hilang Child’ sebagai nama panggung.
Musik Hilang Child memang tidak umum. Ketika ditanya influence musiknya, Ed mengatakan tidak mau mengambil pengaruh dari teman-teman sesama musisi, supaya tidak ada kemiripan. Untuk membuat satu lagu misalnya, dia hanya duduk dan mengeluarkan apa yang ada di kepalanya, dan itu yang menjadi musiknya. “Mungkin ada dreamy-pop-nya, musik Jepangnya, ada rasa Kendrick Lamar juga. Aku tidak bisa mendefinisikan secara jelas, tapi itulah musikku. Apa yang aku suka sekarang, aku keluarkan sebagai musik,” katanya.
Untuk album baru ini, Ed sudah merilis 5 single dan video musik. Dirilis hampir setiap bulan mulai dari bulan 'Good To Be Young' (Juli), 'Seen The Boreal' (August), 'Anthropic – Cold Times' (Oktober), 'King Quail' (November), hingga 'Pesawat/Aeroplane' (Januari). Dengan konsep video yang dreamy dan punya banyak pesan, itu menggambarkan storyline dari tiap lagunya. Khusus lagu 'Pesawat/Aeroplane', menjadi lagu yang spesial. Lagu yang menceritakan tentang pandangan seorang ayah dari pesawat terbang, sebenarnya adalah lagu lama yang dibuat Ed tahun 2018 – dan sempat dinyanyikan dalam Bahasa Indonesia.
“Dulu pernah kubawakan lagu ini ini dalam bahasa Indonesia. Setelah tampil, ada beberapa orang yang komentar kalau kata-kata bahasa Indonesianya seperti susah dimengerti,” cerita Ed, yang akhirnya memutuskan untuk merilis 'Pesawat/Aeroplane' dalam bahasa Inggris di album "Every Mover" ini.
Mengenai album baru “Every Mover”, menurut Ed, adalah tentang mengenai harga diri yag sering dikaitkan dengan kata orang. “Judul album ini, aku ambil dari salah satu lirik laguku di album ini yang berurusan dengan harga diri. Tidak peduli seberapa sukses kamu, seberapa kaya kamu, album ini ambil nilai dari lirik itu,” kata Ed, menjelaskan album keduanya ini. Ini memang sedikit berbeda dengan album pertama, karena selain ini digarap di masa pandemi, album ini juga lebih kolaboratif dengan bantuan dari beberapa teman-temannya. “Hal ini juga menjadi salah satu alasan aku bermusik, yaitu ingin berkolaborasi dengan yang lain,” tutupnya.
Simak interview lengkap dengan Hilang Child di YouTube dan podcast berikut ini:
Thanks to Love Da Records Indonesia