Rahmania Astrini Melampaui Ekspektasi Melalui ‘Adolescent’

Oleh: cung2 - 28 Feb 2021

EP debut artis R&B berusia 19 tahun ini menjadi bukti bahwa eksistensinya di industri musik bukanlah berkat potensi semata

Ketika Rahmania Astrini memenangkan AMI Awards untuk Artis Solo R&B/Soul Terbaik Terbaik 2019 (berkat single-nya 'It’s Amazing'), prestasi tersebut dapat dikatakan mengejutkan. Kala itu Rahmania Astrini, yang masih sangat hijau di industri musik, berhasil mengalahkan artis R&B yang lebih senior seperti Teza Sumendra ('WKNDCRUISIN'') dan Rinni Wulandari ('Crazy Over You'). Kini, Rahmania Astrini merilis EP debut yang bertajuk "Adolescent" sebagai bukti bahwa kemenangannya dua tahun lalu bukanlah sekedar penghargaan atas potensi kawula muda.

Melihat credit list di balik layar, jelas sekali bahwa EP debut yang satu ini mengemban misi yang sangat ambisius. Tidak tanggung-tanggung, Rahmania Astrini menggaet kolaborator internasional seperti duo soul dari Filipina, Leanne & Naara (“Baby”), McKay (“Baby”), dan tim produser berbasis di Stockholm, Northbound Music Group (“Take Me Home”). Rahmania Astrini menyeimbangkan sensibilitas internasional dengan sentuhan orisinil dari Monica Karina dan Kayman (“Pretty Like You”). Alhasil, meskipun EP ini hanya terdiri dari enam track, keseluruhan koleksi menawarkan petualangan audio yang terasa mahal.

Berbeda dengan kala pertama Rahmania Astrini meniti karier di industri musik ('It’s Amazing', 'Menua Bersama'), "Adolescent" lebih memberikan bobot untuk komposisi soul dan funk ketimbang R&B. Mengingat Rahmania Astrini masih berusia 19 tahun kala EP ini dirilis, bisa dikatakan Rahmania mengambil koridor musik yang sangat anti-mainstream bila dibandingkan dengan artis-artis seusia seperti Mawar de Jongh dan Tiara Andini. Bahkan, "Adolescent" nyaris tidak menawarkan sensibilitas pop sama sekali. Bagi para pendengar yang menanti sesuatu seperti 'Menua Bersama' dan 'Tak Bisa', "Adolescent" pastinya akan menjadi kejutan yang melampaui ekspektasi akan bagaimana tipikalnya artis muda seperti Rahmania Astrini menggarap sebuah karya.

"Adolescent" mengukuhkan apa yang sesungguhnya menjadi kekuatan seorang Rahmania Astrini: slow jam dengan harmonisasi R&B dan funk. Rahmania Astrini berhasil mendendangkan narasi kompleks seperti pergulatan hasrat ('Shush') dan escapism ('Take Me Home') dengan karisma dan kepercayaan diri yang melampaui usianya yang belia. Rahmania Astrini juga cukup percaya diri untuk bicara tentang female empowerment bersama Monica Karina ('Pretty Like You'). Akan tetapi, patut diakui bahwa vokal Monica Karina dan produksi R&B-meets-chamber pop sumbangsih Kayman yang keluar sebagai juara yang mengangkat track tersebut. Pada akhirnya, Rahmania Astrini masih perlu belajar banyak mengenai bagaimana cara mengeluarkan attitude untuk jenis-jenis narasi lagu tertentu.

Satu hal yang pasti, "Adolescent" adalah EP yang turut menjadikan tahun 2021 ini terasa seperti comeback bagi industri musik yang sempat terpuruk akibat pandemik. Akan tetapi, untuk seorang pemenang AMI Awards, rasa-rasanya merilis EP sebagai album debut merupakan langkah yang underwhelming. Sulit untuk tidak membayangkan bagaimana jadinya jika "Adolescent" digarap sebagai album panjang/LP. Apakah Rahmania Astrini mampu mempertahankan karisma dan potensinya apabila "Adolescent" terdiri dari 10 track?


IN A NUTSHELL:

+ "Adolescent" menjadi debut yang tidak tanggung-tanggung mengukuhkan identitas dan individualisme Rahmania Astrini sebagai artis soul, R&B, dan funk.

- Singkat kata, "Adolescent" adalah debut yang terlalu singkat bagi potensi seorang Rahmania Astrini.

 

RECOMMENDED TRACKS:

'Shush', 'Take Me Home', 'Pretty Like You'

 

TENTANG PENULIS

Felix Martua adalah penulis, editor, traveler, kurator, dan cataloger bilingual (Bahasa Inggris dan Indonesia) untuk musik, hiburan dan all things pop culture. Felix bisa dihubungi via martuafelix00@gmail.com

cung2
More from Creative Disc