10 Musik Terbaik Garapan Gerald Situmorang

Oleh: welly - 16 Apr 2021

Sepuluh tahun pengembaraan semesta blues, jazz, indie, pop Top 40, dan Avant-garde

Dengan perjalanan musik yang telah menembus angka 10 tahun, Gerald Situmorang telah mengukir seribu satu reputasi gemilang: blues/jazz icon, indie icon, gitaris legendaris, songwriter, produser, dan advokat industri musik Indonesia. Melihat warisan dan inspirasi yang telah ditorehkannya dalam usia yang masih terbilang muda, rasanya adalah dosa untuk tidak menyertakan nama Gerald Situmorang ke dalam daftar songwriter/producer Indonesia paling berpengaruh di era modern ini. Berikut ini adalah sepuluh karya terbaiknya—sebagai songwriter, produser, atau keduanya—menurut CreativeDisc.

10. BIANCADIMAS feat. Sketsa – “Pesan” (2018)

Bagi semua orang belum mengenal nama Gerald Situmorang, mungkin “Pesan” bisa menjadi pilihan pertama untuk didengar. Dari esensinya, “Pesan” nyaris memuat segala sesuatu yang membuat Gerald Situmorang sangat istimewa sebagai seorang songwriter dan produser: kemampuannya dalam menciptakan harmoni yang organik, memilih struktur melodi yang janggal namun tetap menggelitik di telinga, dan instrumentalisasi gitar yang selalu di atas rata-rata.

9. Afgan, Isyana Sarasvati, Rendy Pandugo – “Lagu Cinta” (2019)

Salah satu karya iconic Ahmad Dhani dikemas ulang dengan nyaris sempurna berkat harmoni AIR—trio yang terdiri dari Afgan, Isyana Sarasvati, dan Rendy Pandugo—dengan produser Gerald Situmorang selaku arsitek tunggal. Seolah-olah mengusung slogan “basic is best,” Gerald Situmorang berhasil membuktikan bahwa “Lagu Cinta” akan selalu relevan apapun itu dekadenya. Rendisi modern ini turut menganugerahkan Gerald Situmorang nominasi AMI Awards untuk Karya Produksi Aransemen Ulang Terbaik 2019.

8. Monita Tahalea – “Memulai Kembali” (2016)

Bila “Bahas Bahasa” (Barasuara) mewakili ‘keganasan’ Gerald Situmorang, maka “Memulai Kembali” mewakili kelembutannya sebagai seorang songwriter dan produser. Setidaknya di atas kertas, Gerald Situmorang tidak semestinya bersatu padu dengan Monita Tahalea yang empunya estetika musik yang rapuh namun quirky. Namun, kenyataannya balada jazz pop ini menjadi salah satu karya garapan Gerald Situmorang yang paling populer—mengakumulasi setidaknya 21 juta penonton di Youtube. Syukurlah kombinasi “yin and yang” ini masih berlanjut hingga karya-karya berikutnya seperti “Raining Flowers” dan “Perkenalan Perdana.”

7. Ify Alyssa – “What About Us?” (2020)

Tidak perlu lagi bertanya-tanya apakah Gerald Situmorang mampu menggarap musik pop Top 40 untuk audiens milenial—karena “What About Us?” sudah tersedia sebagai jawabannya. Vokal Ify Alyssa yang manis namun matang seolah-olah menjadi konduit untuk menyalurkan romantisme seorang Gerald Situmorang. Terang saja, setelahnya semakin bermunculan para artis muda yang merilis karya musik pop yang menggaungkan warna “What About Us?”—entah disengaja atau tidak.

6. Gamaliel – “/ unfindable /” (2021)

Kerap kali Gerald Situmorang terlibat dalam penggarapan album yang merefleksikan evolusi seorang artis—tidak terkecuali artis seperti Gamaliel. Mengambil ranah art pop sebagai koridor debut EP-nya, kejeniusan Gerald Situmotang begitu kental dalam track nomor tiga “/ unfindable /” yang seolah-olah terdengar seperti soundtrack trilogi Lord of the Rings (namun with a twist). Terlepas dari liriknya yang sarat akan aneka makna, tidak bisa disangkal “/ unfindable/” adalah highlight dari EP debut Gamaliel.

5. Jason Mountario feat. Gerald Situmorang – “Even 20” (2017)

Di antara seluruh karya garapan Gerald Situmorang, mungkin balada pop rock yang satu ini termasuk salah satu kreasinya yang paling mengejutkan. Terdapat cukup banyak elemen kejutan sepanjang 4 menit dan 30 detik: introduksi minimalis disertai aransemen gitar akustik yang selanjutnya disusul dengan modifikasi heavy metal yang kemudian ditutup dengan sang vokalis bergumam, “Pegel. Cukuplah!” Singkat kata, “Even 20” adalah salah satu berlian terpendam yang patut dikuak oleh penggemar berat seorang Gerald Situmorang.

4. Raisa – “Biarkanlah” (2016)

Mungkin ini terkesan agak mengejutkan, namun faktanya sang diva pop Raisa pernah menggarap karya musik bersama dengan icon blues/jazz Gerald Situmorang. Meskipun “Biarkanlah” tidak dirilis sebagai single, waktu kemudian membuktikan bahwa balada pop ini seakan-akan memberikan inspirasi bagi Raisa untuk membubuhkan aransemen tidak biasa untuk karya masa depan—seperti “Ragu” dan “Kutukan (Cinta Pertama)”. Ditambah lagi, “Biarkanlah” menjadi bukti bagi kedua icon ini bahwa tidak ada kemustahilan untuk melebarkan sayap musik masing-masing.

3. Asteriska – “Khayalku” (2018)

Gerald Situmorang dan Asteriska meracik melting pot yang terdiri dari jazz, folk, bluegrass, dan country yang kemudian mereka namai “Khayalku”. Produk akhirnya terbukti penuh dengan celoteh, humor, dan menjadi salah satu ciptaan paling feel-good yang pernah dilahirkan oleh Gerald Situmorang. Tidak berhenti sampai di situ, Gerald Situmorang turut memproduseri keseluruhan album Asteriska yang bertajuk ‘Past Possessions’.

2. Isyana Sarasvati – “Untuk Hati yang Terluka” (2019)

“Untuk Hati yang Terluka” mungkin adalah kreasi Gerald Situmorang yang paling dramatis and sinematik hingga saat ini. Pastinya tidak mudah untuk mendokumentasi evolusi seorang Isyana Sarasvati dalam bentuk mahakarya Avant-garde yang tetap mempertahankan secercah sensibilitas pop modern. Pada akhirnya, “Untuk Hati yang Terluka” menjadi pertaruhan yang berbuah manis, yakni nominasi Artis Solo Wanita Pop Terbaik di ajang AMI Awards 2020 untuk Isyana Sarasvati.

1. Barasuara – “Bahas Bahasa” (2015)

Dari seluruh sumbangsih Gerald Situmorang untuk Barasuara, mungkin “Bahas Bahasa” adalah karya Barasuara paling mengesankan yang memuat sidik jarinya. Berperan sebagai gitaris, co-producer, dan songwriter, sangat terlihat bahwa Gerald Situmorang begitu merdeka dalam mengekspresikan estetikanya bersama all-star lineup yang satu ini—entah itu jazz atau blues atau bahkan hard rock. Tidak berhenti sampai di situ, “Bahas Bahasa” turut mengganjar Gerald Situmorang dengan piala AMI Awards untuk Karya Produksi Alternatif Terbaik 2016.

TENTANG PENULIS

Felix Martua adalah penulis, editor, traveler, kurator, dan cataloger bilingual (Bahasa Inggris dan Indonesia) untuk musik, hiburan dan all things pop culture. Felix bisa dihubungi via martuafelix00@gmail.com

welly
More from Creative Disc