CreativeDisc Exclusive Interview With LP: Semakin Tua, Semakin Powerful

Oleh: luthfi - 12 May 2021

Penyanyi kelahiran New York yang mempunyai darah Italia, LP memang terlihat tidak lagi muda dengan umurnya yang sudah menyentuh empat puluh. Namun di usianya yang sudah mulai memasuki kepala empat dia tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah atau membuat musik yang lebih jinak mengikuti umurnya. Sebaliknya, ia masih terdengar bersemangat dalam membuat materi barunya seolah-olah karirnya baru dimulai beberapa tahun lalu.

Sebenarnya karir LP sudah dimulai sejak lama ia memulai karir bermusiknya di tahun 1998 dan mengeluarkan album perdananya pada tahun 2001 berjudul "Heart-Shaped Scar" dan "Suburban Sprawl & Alcohol" pada tahun 2004. Namun kedua album tersebut tidak terlalu mendapatkan kepopuleran yang diharapkan. Ia bolak balik keluar masuk label untuk mencari wadah dimana ia bisa merilis karyanya tetapi selalui menemui jalan buntu. Akhirnya ia memilih untuk menulis lagu untuk penyanyi lain terlebih dahulu dan perlahan namanya dikenal sebagai penulis lagu mulai dari menulis untuk Backstreet Boys, Christina Aguilera, Rita Ora, Leona Lewis dan lagu hits milik Rihanna yang ia tulis “Cheers (Drink to That)” yang berhasil meraih posisi tujuh di US Billboard Hot 100.

Setelahnya ia kembali merilis album solonya “Forever For Now” dan puncak popularitasnya sebagai penyanyi solo lewat lagu folk rock/americana “Lost on You” yang terkenal bukan di Amerika Serikat tetapi di Perancis, Meksiko, Belgia, Polandia, Swiss, German, Rusia, dan Yunani, nama-nama negara yang biasanya tidak dilirik sebagai patokan seorang artis terkenal atau tidak. LP berhasil menarik perhatian di negara-negara Eropa berkat musiknya yang banyak mengambil unsur Eropa Timur dan juga banyak memakai sound Italia secara subtle.

“Awalnya saya juga tidak menyangka lagu saya terkenal di negara tersebut tetapi makin ke sini ternyata asyik juga mempunyai lagu yang bisa didengar dimana-mana”, ungkap LP.

“Lost on You” sukses mengamankan kepopuleran LP sebagai penyanyi solo dan membuat dia bisa lebih bebas dalam berkarya karena ia akhirnya menemukan citra lagu yang pas buat dirinya. Setelah “Lost on You” dirilis ia menjadi lebih fokus dalam hal sound dimana ia menggabungkan suaranya yang dipengaruhi unsur blues dengan tarikan pop dengan musik yang lebih mengacu kepada musik folk, blues, alternative, dan Americana. Karena hal tersebut ia menjadi lebih jujur dalam berkarya dan lebih bebas mengekspresikan sesuatu lewat musiknya membuat ia semakin powerful dalam bermusik dan itu dibuktikan lewat single terbarunya “One Last Time”.

Menurutnya, “One Last Time” berisi tentang perjuangan dalam membela apa yang ia cintai meskipun itu adalah saat terakhir bagi keduanya. Kebesaran tema tersebut diiringi dengan musik ambisius yang mencampurkan nuansa americana, musik Eropa Timur yang eksotis dan juga vokal blues yang kuat dari LP. Powerful memang merupakan kata yang tepat untuk mendefinisikan single ini dan ia benar-benar tidak mengendurkan semangatnya dalam bermusik meskipun di umur yang bukan muda lagi. “Ketika saya sudah bertambah tua saya makin mengenal diri saya dan saya sudah tidak peduli lagi dengan apa kata orang karena saya sudah jujur dengan diri saya sendiri dan itu membuat saya semakin lebih kuat.”, kata LP.

Simak wawancara lengkap CreativeDisc bersama LP dimana kami berbicara soal single terbarunya, cerita kesuksesannya yang tidak biasa, cerita proses pembuatan musiknya sampai ke koleksi T-Shirt jaman dulu yang sering ia koleksi lewat video di bawah ini.

Interview by Luthfi.

Terima kasih Love Da Indonesia.

luthfi
More from Creative Disc