CreativeDisc Exclusive Interview with Maggie Lindemann: Bukan “Your Pretty Girl” Lagi

Oleh: luthfi - 20 May 2021

Solois asal Texas Maggie Lindemann mengenyam kesuksesan di usia dini di usia 18 tahun ketika lagunya “Pretty Girl” populer dan masuk ke posisi 10 besar di berbagai macam negara mulai dari Swedia, Irlandia, sampai Inggris. Lewat single perdananya yang bernuansa pop di bawah major label ia berhasil menggondol lebih dari 10 plakat platinum di seluruh dunia dan menjadi salah satu penyanyi pop pendatang baru yang diperhitungkan namanya di dunia musik pop.

Tapi itu cerita di tahun 2016, di tahun 2021 ia punya cerita yang sangat berbeda dari puncak kepopulerannya. Ia merubah secara total image dan sound pop-nya menjadi sound alternative rock dan pop punk dari image remaja yang manis nan ceria beralih ke seseorang perempuan yang tomboi dengan dandanan yang lebih gelap dan metal. Hal ini bisa didengarkan dari lagu “GASLIGHT!” yang berkolaborasi bersama Siiickbrain dimana ia memamerkan sound baru yang lebih gelap lengkap dengan vokal screamo sumbangan Siiickbrain. “Siickbrain adalah teman baikku dan karena aku gak bisa vokal scream jadinya aku meminta bantuannya untuk mengisi lagu ini”, ungkap Maggie dalam wawancaranya bersama CreativeDisc.

Mendengarkan EP terbaru dari Maggie berjudul “PARANOIA” akan sangat terasa bahwa ia membuang total sound pop yang ia tempelkan selama ini menjadi sound alternative pop yang sangat dipengaruhi oleh musik emo, alternative rock, dan pop punk. Musik pop yang catchy dan imut sudah diganti dengan musik rock yang kencang dan berdurasi cepat.

“Alasan aku merubah total musikku adalah karena sebenarnya dari dulu aku sangat suka dengan musik alternative rock dan ketika usiaku bertambah tua aku mulai sadar aku harus membuat sesuatu yang aku suka lagipula aku bukanlah anak 16 tahun lagi jadinya aku memutuskan untuk mengganti musikku”, ujar Maggie.

Kecintaannya akan musik alternative rock dan emo sangat terasa ketika ia berkata bahwa album Avril Lavigne “Let Go”, Paramore “Riot”, No Doubt “Tragic Kingdom”, dan semua album Sleeping With Sirens adalah album yang paling ia suka. Kini Maggie siap menyambut hal baru dalam musiknya, tidak ada lagi image “pretty girl” yang membuat namanya naik dan membuat dirinya aman di jalur pop itu semua sudah berganti dengan image yang lebih berandalan dan bebas. Mungkin hal ini akan sedikit membingungkan penggemar lamanya tetapi selama Maggie merasa bebas mengekspresikan dirinya melalui musik keras setidaknya Maggie bisa lebih jujur dan bebas dalam berkarya tanpa terhalang sekat apapun.

Simak wawancara selengkapnya bersama Maggie Lindemann tentang EP terbarunya, pertemuan dia dengan Siiickbrain, dan bagaimana ia menjadikan musik sebagai sarana terapi untuk dirinya.

Teks by Luthfi

luthfi
More from Creative Disc