CreativeDisc Exclusive Interview with Peach Tree Rascals: Bangga Menjadi Band Lintas Genre & Lintas Wilayah

Oleh: luthfi - 05 May 2021

Di era globalisasi seperti sekarang dan di era dimana musik bisa dibuat dari mana saja dan kapan saja dengan bantuan teknologi rekaman yang semakin canggih serta dengan pengaruh musik yang semakin beragam berkat internet genre musik seolah merupakan kata-kata yang usang dan mengklasifikasi musik hanya dari genre saja seolah tidak relevan lagi. Setidaknya itu yang dirasakan oleh grup kolektif musik asal San Jose, California bernama Peach Tree Rascals yang terdiri dari Isaac Pech, Tarrek Abdel-Khaliq, Joseph Barros, Dominic Pizzano, dan Jorge Olazaba. Tidak semua di grup ini bernyanyi karena Dominic fokus menjadi produser dan mixer, sedangkan Jorge fokus menjadi pengarah kreatif untuk grup ini.

Orang tua dari personil Peach Tree Rascals kebanyakan datang sebagai imigran dan bukan warga asli Amerika, mereka bertemu sewaktu SMA dan terus membuat musik yang mereka suka. “Mempunyai teman teman dari budaya dan kebiasaan yang berbeda membuat pertemanan kami semakin kuat dan membuat kami tahan akan tekanan apapun”, ungkap Peach Tree Rascals lewat wawancaranya bersama CreativeDisc.

Konsistensi mereka dalam bermusik terbayar pada tahun 2019 setelah lagu mereka “Mariposa” sukses menjadi lagu viral di TikTok dan menjadi lagu yang membuka jalur mereka untuk menyeriusi berkarir di musik. “Mariposa” sendiri mempunyai karakteristik sound yang memang melambangkan Peach Tree Rascals secara keseluruhan sebuah lagu yang menggabungkan nuansa indie pop, baroque pop, jazz, soul dengan vokal hip hop bernada rendah seperti tipikal lagu hip hop saat ini. Kunci sukses dari lagu ini tentunya adalah keberanian mereka untuk mencampurkan semua genre musik tersebut tanpa terdengar aneh dan masih tetap catchy.

“Kami membuat lagu berdasarkan apa yang kami suka terlepas dari genre-nya seperti apa, kami ingin membuat lagu yang biasa sudah kamu dengarkan tapi di saat yang bersamaan kamu mendengar sebuah lagu baru dan itu membuat kami jujur dengan diri kami sendiri ketika membuat lagu”, kata mereka dan itu terungkap di EP terbaru mereka “Camp Nowhere” yang berjarak dua tahun dari single yang melambungkan nama mereka “Mariposa”.

“Camp Nowhere ini hadir sebagai jawaban setelah “Mariposa” karena kami merasa tertekan ketika tahu lagu itu sukses dan kami ingin lanjut berfokus ke proyek yang lebih serius”, ungkap mereka. Mendengarkan “Camp Nowhere” seolah mengonfirmasi pernyataan mereka, EP ini berisi delapan lagu yang penuh dengan berbagai macam genre bahkan satu lagu saja bisa memasukkan genre yang berbeda-beda seperti “OOZ” yang bernuansa seperti lagu alternative pop yang sering digaungkan Beck dengan sentuhan hip hop kekinian, “LEAVE ME” yang memasukkan unsur jazz, soul dan hip hop dalam satu lagu, “Pockets” yang bernuansa acoustic pop, “Doing Fine” yang bernuansa sangat PBR&B lengkap dengan bumbu trap untuk menambah cita rasa lagu. “Bagi kami EP ini berwarna, penuh dengan power, pokoknya semua-muanya. EP ini bukanlah kombinasi dari genre ini adalah kombinasi dari warna bermusik kami. EP ini melambangkan ikatan yang terus menguatkan kami terus menerus”, kata mereka.

Nakama power atau kekuatan persahabatan memang erat dengan grup ini, mereka seolah berbagi kesenangan dan kesedihan secara bersamaan sehingga mereka mampu membuat album yang memasukkan banyak genre. Memang tidak mudah untuk membuat hal seperti itu tapi karena mereka sudah tahu satu sama lain rasanya mereka bisa melewati tantangan tersebut dan secara tidak langsung memperkaya telinga pendengarnya dengan membawakan berbagai macam jenis musik dalam satu lagu.

Simak wawancara selengkapnya bersama Peach Tree Rascals dimana kami bercerita tentang awal pertemanan mereka, Camp Nowhere, pengaruh musik mereka, dan kisah persahabatan yang membawa Peach Tree Rascal sampai ke titik sekarang.

Teks dan interview by Luthfi.

Terima kasih Universal Music Indonesia atas bantuan wawancaranya.

luthfi
More from Creative Disc