Menjadi Konser Berpenonton Pertama di Ruang Terbuka Selama PPKM, Jazz Gunung Bromo 2021 Kembali Digelar

Oleh: welly - 24 Sep 2021

CreativeDisc, Malang.

Setelah sukses menggelar Jazz Gunung Series Hybrid Concert Ijen - Bromo 2020 dengan prokes yang ketat, acara tahunan Musik Etnik Jazz bertaraf internasional : Jazz Gunung Bromo 2021 kembali digelar pada tanggal 25 September 2021. Pecinta jazz nusantara akan kembali dapat merasakan sensasi menonton pertunjukan secara live dan keindahan Gunung Bromo sembari menikmati musik dengan nyaman karena diselenggarakan di luar ruang dan berpenonton, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan. Lokasi pelaksanaan Jazz Gunung Bromo 2021 masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu di Amfiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Kecamatan Sukapuro, Probolinggo, Jawa Timur.

Pagelaran Jazz Gunung Bromo 2021 ini akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Setiap pengunjung, performer, panitia, dan semua yang terlibat dalam acara ini harus patuh dan mengikuti standar yang dibuat oleh Kemenkraf, yaitu Cleanliness, Health Safety, Environment Sustainability atau CHSE dan prosedur keamanan kesehatan yaitu wajib swab, wajib masker, wajib menjaga jarak dan wajib menjaga kebersihan (4W). Semua yang berada di kawasan amfiteater pertunjukan wajib memaki masker berstandar SNI. Penyelenggara menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer dalam jumlah yang memadai. Bahkan susunan tempat duduk penonton akan diberikan jarak, juga akan disediakan fasilitas LO (Liaison Officer) yang bertugas mendampingi setiap 25 orang pengunjung selama acara berlangsung, dan memastikan semua persyaratan prokes terpenuhi dengan baik.

Telah disediakan juga fasilitas tes swab antigen yang akan dilaksanakan di tempat. Selain tes swab antigen, semua yang datang juga disyaratkan sudah melaksanakan vaksinasi dengan menunjukkan sertifikat vaksin melalui aplikasi Peduli Lindungi. Berdasar data assesmen level Covid-19 di Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo sudah turun menjadi PPKM level 2, dan dilaporkan desa-desa di sekitar lokasi pagelaran Jazz Gunung Bromo 2021 sudah tervaksin 100 persen.

Hal ini tentu saja menjadi kabar baik, sesuai peraturan PPKM yang berlaku untuk level 2 bahwa sektor pertunjukan seni dan budaya sudah bisa dilaksanakan dengan beberapa ketentuan. Salah satunya kapasitas penonton maksimal 25 persen atau setara 500 penonton. Tiket bisa didapatkan di www.jazzgunung.com dengan harga Tribune Rp750.000, VIP Rp1.000.000, dan VVIP Rp1.250.000.

Terdapat lima penampil yang akan mengisi acara di Jazz Gunung Bromo 2021, seperti Janapati (Dewa Budjana dan Tohpati), Ring of Fire Project feat. Fariz RM, The Jam’s (Otti Jamalus dan Yance Manusama), Dua Empat, dan Surabaya Pahlawan Jazz.

“Jazz Gunung Bromo 2021 adalah jawaban atas bagaimana beradaptasi dengan aturan PPKM yang berlaku dan menjadi titik kebangkitan penyelenggaraan event seni dan budaya. Dengan disiplin dari semua pihak dan vaksinasi, kita semua akan mampu menyelamatkan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara bersama-sama,” ungkap penggagas Jazz Gunung Indonesia dan Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM), Sigit Pramono yang beliau sampaikan saat Press Conference Virtual Jazz gunung Bromo 2021 yang diselenggarakan pada Kamis, 23 September 2021 bersama Presiden Direktur BCA (Jahja Setiaatmaja), Kadisbudpar Jawa Timur (Sinarto), juga Dewa Budjana dan Bintang Indrianto (Penampil dan kurator Jazz Gunung Indonesia).

Jazz Gunung Indonesia memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk pemerintah, pengisi acara, serta penonton yang disiplin terhadap prokes dan aturan PPKM. Kolaborasi ini terbukti mampu menjawab adaptasi kita terhadap pandemi untuk tetap dapat menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya serta mendorong sektor perekonomian kreatif dan pariwisata masyarakat setempat.

“Saya mewakili ibu gubernur Khofifah Indarparawansa, sangat mengapresiasi dan mendukung langkah Jazz Gunung Bromo untuk kembali dapat mengangkat wisata di daerah tersebut dengan prokes ketat yang diterapkan,” ungkap kepala dinas kebudayaan dan pariwisata Jawa Timur, Sinarto.

BANGKIT DAN BERADAPTASI

Jazz Gunung Bromo sudah menjadi salah satu National Calendar of Event atau yang tahun ini dikenal dengan Kharisma Event Nusantara dari Kemenparekraf. Dalam kondisi pandemi, festival ini ditantang untuk dapat beradaptasi dan memberikan dampak yang berarti bagi ekosistemnya.

“Kita harus hidup berdampingan dengan pandemi. Kita kehilangan bagaimana menikmati musik, terutama pecinta jazz disajikan secara langsung. Lalu wisata yang menjadi andalan perekonomian kita juga harus turut digerakkan. Jazz Gunung Bromo pada hakikatnya untuk mengembalikan dan menginatkan bahwa wisata salah satu yang mendatangkan devisa dan perekonomian masyarakat lokal bergerak. Ini perpaduan yang baik antara musik dan pariwisata. Sebab itu kami mendukung Jazz Gunung Bromo 2021 yang berhasil membuat satu ekosistemnya,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja.

Penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 akan menjadi simbol kebangkitan pariwisata Indonesia sekaligus kebangkitan perekonomian nasional karena mampu menggairahkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif seperti hotel, restoran, pedagang, penyewaan mobil, dan pelaku industri wisata lainnya di kawasan Probolinggo.

Selain itu para artis dan pekerja seni, termasuk sektor pendukungnya seperti teknisi, sound engineer, dan rekan pekerja lainnya juga akan mendapatkan kesempatan tampil dan bekerja kembali setelah setahun lebih terpuruk tidak bisa bekerja karena pandemi.

“Saat ini yang kita butuhkan adalah saling support, saling percaya, dan saling doa lalu tetap menjalankan prokes yang baik agar semua elemen dalam ekosistem ini bergerak kembali,” kata Bintang. “Musisi dan seniman saat ini sangat disiplin. Kami bergerak dan beradaptasi dengan prokes yang berlaku demi berjalannya kembali industri musik seperti sebelum pandemi. Semoga Jazz Gunung Bromo menjadi satu momentum percontohan event lain untuk juga bisa beradaptasi,” Dewa Budjana menambahkan.

Penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 juga akan menjadi contoh dan standar penyelenggaraan konser musik di tempat terbuka, dengan protokol yang sangat ketat dan disiplin. “Dengan penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 ini, kami ingin menegaskan bahwa kita harus siap untuk bangkit dan beradaptasi dengan pandemi dan peraturan PPKM. Pertunjukkan ini akan menjadi semacam showcase, bagaimana kolaborasi pemerintah dan kelompok masyarakat mampu menyelenggarakan konser di tengah pandemi dengan protokol yang sangat ketat,” tutup Sigit.

Seluruh rangkaian kegiatan Jazz Gunung Bromo 2021 didukung oleh BCA, Kemenparekraf, Jaringan Prima, Prodia, Jiwa Jawa Resort, Java Banana, Eiger Adventure, Sportax Advertising, Gerakan Pakai Masker, Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen dan tentu saja Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Jazz Gunung Indonesia juga merupakan anggota dari Forum Jazz Indonesia dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia.

Malang, 23 September 2021.

Teks: Aiyu Asayaka

welly
More from Creative Disc