CreativeDisc Exclusive Interview With Gatton: Solois Yang Tidak Mau Terpaku Pada Keviralan

Oleh: luthfi - 04 Apr 2022

Ketika ada musisi yang viral di TikTok berkat lagunya dipakai di banyak video biasanya musisi tersebut langsung jumping the bandwagon atau dalam bahasa Indonesia-nya menjadi latah karena hal itu sedang populer. Para musisi ini langsung membuat lagu yang benar-benar bisa populer di TikTok berikutnya dengan gaya yang TikTok sekali. Tetapi itu semua tidak berlaku untuk solois folk dan akustik bernama Gatton dimana ia tidak memperdulikan tentang hal tersebut ketika lagunya yang dirilis di tahun 2018 berjudul “When Scars Become Art” menjadi lagu yang viral di TikTok berkat sensasi acoustic soul sinematis yang ia bawakan. “

Sejujurnya aku tidak menyangka lagu ini menjadi viral di TikTok karena lagu ini dirilis empat tahun lalu dan viralnya baru sekarang. Aku merasa aneh jika lagu ini bisa viral di TikTok karena sebenarnya tema lagu ini sangat berat loh”, ungkap Gatton ketika ditemui CreativeDisc via Zoom.

Makna dari “When Scars Become Art” sendiri berbicara lebih dari hanya sekedar lagu tentang move on karena ketika ia membuat lagu tersebut ia berbicara kepada 85 orang dari berbagai macam profesi mulai dari atlet, dokter, psikiater, janda, penyanyi, terapis, profesor dan masih banyak lagi. Semua itu Gatton lakukan demi mengetahui bagaimana orang-orang tersebut menemui kegagalan dan rasa duka dalam hidupnya lalu berusaha untuk membuat sesuatu yang berharga dari perasaan tersebut. Ia memang tidak main-main dalam membuat musik dan sisi musikalitas Gatton memang melebihi dari sebuah track mellow “When Scars Become Art”. Ketika melihat karya Gatton lainnya ia sangat piawai dalam menciptakan sound folk akustik yang atmosferik dan sinematis, ia memasukkan berbagai macam unsur alam seperti hembusan angin, kicauan burung, dan desiran ombak demi menguatkan citra musik dan liriknya.

“Selain menjadi seorang musisi aku aslinya adalah seorang creative director dan aku bersyukur aku menjadi seorang creative director karena itu membantuku membuat atmosfir dan menguatkan konsepku ketika aku membuat sebuah lagu. Ketika menjadi seorang creative director kamu harus paham betul konsep apa yang kamu ingin hadirkan sebelum masuk ke proses pembuatannya dan cara kerja tersebut menular ketika aku membuat musik.”, kata Gatton.  

Tentang keviralannya di TikTok ia mengaku tidak mau mengincar keviralan berikutnya di platform tersebut karena ia memang membuat musik bukan mengincar kepopuleran, musik buatnya adalah tempat ia bercerita dan berkonsep dengan bantuan nada-nada dan atmosfir di sekitarnya. “Aku sebenarnya bukan tipe musisi yang jumping the bandwagon harus membuat lagu viral TikTok berikutnya demi menjaga kepopuleranku bahkan aku tidak terlalu memerdulikan hal tersebut. Kalau misalnya ada karyaku yang viral dan dinikmati oleh orang banyak aku merasa bersyukur dan itu adalah rezeki buatku tapi kalau tidak juga ya tidak apa-apa juga toh alasanku bermusik memang murni hanya bercerita dan mengungkapkan apa yang aku rasakan”, kata Gatton yang dirinya sendiri mengaku tidak tahan dengan suasana konser dan masih sangat grogi ketika ia harus tampil di depan panggung untuk menyanyikan karyanya.

Simak wawancara eksklusif CreativeDisc dengan Gatton selengkapnya yang berbicara tentang musik, seni dan kekreatifan lewat video di bawah ini. Percayalah obrolan 30 menit di video ini berbicara lebih dari sekedar membahas musik dan bisa menjadi sebuah obrolan inspirasi yang bisa kamu dengarkan seperti menonton TedTalk.

luthfi
More from Creative Disc