Kesampingkan dulu Korea Selatan dengan musik K-Pop yang penuh sesak dengan boyband dan girlband yang sanggup membuat kamu berdansa sambil meneteskan air liur melihat keelokan gerakan dansa dan tampang mereka. Jika kamu sudah mengesampingkan hal tersebut maka kamu akan mendapatkan artis dari negeri ginseng ini yang tidak kalah serunya dari musik K-Pop yang hingar bingar dan salah satunya adalah duo bernama Glen Check yang sudah malang melintang di skena musik indie Korsel selama lebih dari sepuluh tahun. Duo yang diisi oleh June One & Hyuk Jun ini mengawali karir musik mereka dengan mencampurkan musik electro rock, dance rock new rave dan synthpop era modern yang sering dibawakan oleh Klaxons, Two Door Cinema Club, The Teenagers, dan LCD Soundsystem ke dalam satu album bernama “HAUTE COUTURE” di tahun 2012 dan konsisten dengan gaya itu sampai bisa memenangkan Best Dance & Electronic Album di gelaran Korean Music Awards selama dua tahun berturut-turut pada 2013 dan 2014. Ditambah dengan fakta bahwa June One pernah tinggal di Amerika Serikat, Perancis dan Jepang lalu Hyuk Jun pernah tinggal di Amerika Serikat membuat mereka menjadi artis yang unik dan selangkah lebih maju dibandingkan dengan musisi Korea lainnya.
Semakin mereka bertumbuh dewasa mereka meninggalkan unsur kegembiraan dan kemeriahan tersebut dan membawakan materi yang lebih berat dan gelap hal ini kentara di album terbaru mereka “Bleach” yang memakan waktu yang sangat lama diantara album penuh mereka sebelumnya dan alasan pendewasaan menjadi factor terbesarnya. “Ketika kami membuat album pertama kami penuh dengan semangat muda yang meledak-ledak tetapi semakin bertambah dewasa kami sudah mengalami banyak pengalaman hidup dan juga berkembang dari segi musikalitas. Kami ingin sebuah album itu menjadi perwujudan identitas kami di usia kami membentuk lagu tersebut makanya setiap album kami selalu mempunyai nuansa yang berbeda-beda. Album “Bleach” sendiri muncul setelah kami merilis EP berjudul “The Glen Check Experience EP” di tahun 2017 yang berisikan materi tergelap dan terprogresif dari kami, jika dibandingkan dengan Bleach album ini malah lebih terang dari EP kami sebelumnya”, ungkap Glen Check yang memberikan jawabannya melalui surel.
Dalam album “Bleach” sendiri mereka ingin menawarkan sesuatu yang berbeda dari apa yang mereka buat sebelumnya dengan mencampurkan musik yang mereka suka tanpa kehilangan identitas dari Glen Check itu sendiri mulai dari electronic, rock, dance rock, alternative rock, acid house, rave sampai hip hop, R&B, dan trap. Hal ini terlihat dari cover album mereka yang memunculkan aura psychedelic dengan gambar kartun yang diambil dari animasi era Merrie Melodies tahun 1950’an seolah-olah mereka ingin terdengar gila dan berbeda sama seperti konsep Merrie Melodies itu sendiri dan hal itu memang benar adanya menurut mereka dimana mereka ingin album ini tidak ingin terlihat childish dan banyak bereksprimen seolah ingin memadukan unsur keliaran mereka di masa muda dengan apa yang sudah mereka jalani di usia sekarang.
Banyak track yang menarik di album ini adalah “Dive Baby, Dive” yang mereka ungkapkan adalah bentuk surat cinta mereka kepada band alternative 90’an seperti Nirvana, Weezer, dan Nine Inch Nails dengan elemen yang kekinian agar mereka masih nyaman membawakan lagu tersebut tanpa harus terdengar sangat 90’an. Lalu ada “Sins” yang terasa seperti lagu alternative dance di era 90’an, “Raving” yang bernuansa techno dan rave serta tiga lagu penutup di album ini berjudul “Runaway”, “4Ever”, dan “I Feel Like Ridin’ Slow” yang mempunyai unsur trap dan hip hop di dalam lagunya.
Keunikan ini yang membuat nama Glen Check tetap mencuat di pecinta musik indie di Korea Selatan. Mereka juga dengan senang hati menceritakan perkembangan musik indie di Korea Selatan yang jarang diketahui oleh khalayak ramai tapi seru untuk dikulik. “Orang Korea itu demen banget sama musik. Ada banyak subkultur di sekitar Seoul seperti skena klub underground di Itaewon terus juga skena rock dan hip-hop tumbuh besar di area Hongdae. Skena musik tersebut benar-benar sangat luar biasa dan musik yang mereka tawarkan juga sangat maju melebihi waktunya jika dibandingkan skena musik di tingkat internasional. Tetapi akibat pandemi klub underground ini terkena dampak besarnya dan berharap skena dan klub ini bisa pulih pasca pandemi.” Mereka juga merekomendasikan teman selabel mereka Zayvo yang lama membantu mereka di bagian gitar.
Duo yang ternyata merupakan teman satu SMA ini juga menyatakan bahwa mereka tengah mempersiapkan kembali penampilan langsung dengan penonton secara offline setelah sekain lama sambil mengerjakan musik baru yang rencananya akan dirilis nanti. Sambil menunggu hal tersebut mereka juga membuat beberapa cover song yang mereka unggah di kanal YouTube mereka. “Kami sudah mulai latihan lagi untuk live show kami karena kami harus mempelajari ulang lagu lama kami untuk manggung. Kami benar-benar mempersiapkan penampilan dan konsep untuk live show kami berikutnya.”, tutup Glen Check melalui surelnya.
Dengarkan album terbaru Glen Check “Bleach” lewat platform streaming di bawah ini: