“Udah yuk kita bahas komik dan pop kultur aja jangan musik terus bosen tau”
Ucapan itu keluar dari mulut penyanyi soul tulen asal Inggris Samm Hennshaw karena sebelumnya di menit-menit terakhir wawancara saya dengannya di Oktober 2021 dia menyebutkan bahwa dia sangat menggilai komik dan menyatakan bahwa Invincible, Saga dan My Hero Academia adalah tiga komik favoritnya. (Simak interview bersama Samm Hennshaw pertama di sini)
Sontak saya sebagai penggemar My Hero Academia langsung kaget dan kami berbicara sedikit soal komik buatan Kohei Horikoshi tersebut. Ketika ia diumumkan menjadi penampil di Java Jazz Festival 2022 saya langsung meminta untuk bertemu langsung mewancarainya sekaligus menemui ia secara langsung setelah hanya bertemu melalui Zoom. Begitu berbicara My Hero Academia jiwa fanboy dan geek dari dia langsung keluar dan kami berbicara banyak kenapa ia suka My Hero Academia dan kenapa ia sangat menyukai karakter Izuku Midoriya. “Aku sangat suka My Hero Academia karena ceritanya sangat slow dan memberikan ruang untuk pengembangan karakter dan narasi ceritanya.”, kata Samm dengan mata berbinar-binar.
Kami tidak membahas musik begitu dalam karena di wawancara perdana saya sudah tahu bagaimana ia membuat dan memandang musik. Menurutnya musik itu adalah sebuah media untuk menceritakan kehidupan sehari-hari yang terkadang tidak penting atau luput dibicarakan entah itu sedang bokek, makan sayap ayam, ke gereja, atau diputusin pacar dan itu ia tumpahkan dalam album perdananya berjudul “Untidy Soul” yang dikerjakan olehnya sendiri dibawah label miliknya sendiri.
“Untidy Soul” berisikan kisah seseorang bernama Sonny dan bagaimana kisah hidupnya sehari-hari yang berisikan kisah Sonny mengarungi patah hati, kebingungan menghadapi dirinya sendiri, kebahagiaan ketika gajian, bahkan sampai kritik sosial. Kecintaannya akan komik ternyata membantu Samm dalam menciptakan album perdananya terutama komik Jepang alias manga. “Aku suka komik terutama manga akhir-akhir ini karena komik membantuku bagaimana aku membuat sebuah cerita yang padu, kompleks tapi bisa dimengerti oleh pembacanya.”, ungkap Samm. Hal itu sangat terpancar di “Untidy Soul” dimana Samm sangat jago dalam bernarasi tentang karakter yang dibuat bernama Sonny dibalut dengan musik soul yang renyah dan enak didengarkan di kuping.
Karena “Untidy Soul” adalah album yang sangat enak dan progresif dari segi narasi cerita, kami akhirnya berbicara tentang tur yang ia laksanakan nanti di Amerika Serikat pasca Java Jazz dan ia mengaku grogi karena tampil di depan orang banyak lagi setelah pandemi COVID-19 menghalangi niatannya untuk tampil. Ia menjadikan Java Jazz sebagai pemanasan dirinya untuk siap kembali tampil menghibur orang di berbagai macam penjuru dunia.
Simak pertemuan CreativeDisc dengan Samm di sela Java Jazz Festival 2022 dimana kami berbicara sedikit soal musik dan banyak soal komik dan hal-hal pop kultur lainnya (yang ternyata kebanyakan penggemarnya di Indonesia baru tahu akan hal ini) lewat video di bawah ini: