Meskipun ia bukanlah seorang pengisi suara (seiyuu)atau bahkan karakter animenya sendiri nama Hiroyuki Sawano adalah salah satunama paling populer dan legendaris di dunia anime. Komposer Jepangkelahiran 1980 ini populer berkat membuat musik untuk anime hits sepertiMobile Suit Gundam UC, Ao no Exorcist, Sengoku Basara, Kill la Kill, Nanatsu noTaizai, Aldnoah Zero, Owari no Seraph, 86 dan tentunya yang melambungkannamanya sehingga menjadi superstar yaitu Shingeki no Kyojin atau Attack onTitan. Selain menjadi komposer anime ia juga memproduseri dan membuatlagu untuk artis Jepang lainnya seperti DEPAPEPE, Aimer, Sukima Switch, PornoGraffitti, Ado, RIP SLYME, Do As Infinity dan masih banyak lagi.
Selain karena membuat musik untuk anime populerSawano juga terkenal berkat sound-nya yang khas (dan judul laguoriginalnya yang susah dibaca dan memadukan huruf besar dan kecil). Ia selalumemainkan sound yang bombastis dan megah dalam waktu bersamaan sehinggamenghasilkan kesan epik dan “wah” di karya yang ia buat. Tetapi di proyekmusiknya dia yang terbaru bernama NAQT VANE ia malah ingin membuat musik popyang bernuansa soulful dan alternative R&B (meskipun ia masihmenyelipkan nuansa bombastisnya yang sudah menjadi signature sound miliknya).
Ia mengajak seorang vokalis perempuan bernama Harukazeyang asli dari Jepang tapi bersekolah di Amerika dan mendapatkan gelar dibidang bisnis musik. “Awalnya ketika aku dipasangkan dengan Sawano kukiraorangnya galak karena di foto publiknya dia gak pernah senyum tapi pas ketemuternyata orangnya ngelawak terus pas aku di studio.”, begitulah impresi pertamaHarukaze ketika menemui Sawano pertama kali. Melalui wawancara via Zoom,Harukaze mengatakan bahwa proyek NAQT VANE ini muncul karena Sawano ingin membuatlagu yang terdengar western dan tidak terlalu terdengar anime bangetdan itu diwujudkan lewat lagu perdana mereka berjudul “Break Free” dimana vokalhalus Harukaze yang dipengaruhi sound R&B berpadu dengan musikSawano yang menghentak dan dipengaruhi dengan sound electro modern,seperti mendengar lagu Trampoline milik Shaed tetapi dengan intensitas yanglebih kencang dan bergemuruh. Tema dari lagu ini menurut Harukaze berbicaratentang kebebasan untuk melakukan hal yang disukai dan tidak pernah menyerahuntuk melakukan hal tersebut walau berbagai tantangan dan cobaan menghadang.“Lagu ini dibuat untuk orang-orang yang terbebas dari cangkang yang membatasiberbagai macam kebebasan yang ada di dalam diri seseorang sehingga orangtersebut bisa bebas melakukan hal yang dia inginkan”, ungkap Harukaze lebihlanjut.
Menurut Harukaze, Sawano belajar banyak dari lagu-lagupop luar negeri dan mencoba mengintegrasikannya ke dalam sound NAQT VANE.“Sawano sebenarnya juga suka musik luar negeri dan dia penggemar berat DuaLipa, dia sangat suka dengan sound dari Dua Lipa”, ungkapnya. Ia jugamengatakan bahwa NAQT VANE akan merilis lagu lebih banyak lagi di masa depandengan musik pop yang berbeda dari apa yang dibawakan Sawano sebelumnya. Jujurnama Sawano masih terlalu kuat sebagai seorang komposer anime, Patutdiperhatikan dan didengar juga nantinya bagaimana Sawano bersama Harukazedalam mengadaptasikan musik pop globalke dalam musik NAQT VANE.
Simak wawancara eksklusif CreativeDisc bersamaHarukaze dari NAQT VANE dimana kami berbicara soal lagu perdananya, tentangHiroyuki Sawano yang mempunyai sisi unik, filosofi dari NAQT VANE, dan ceritatentang sewaktu bekerja di balik layar di manajemen artis sampai sekarangmenjadi artis di depan layar lewat video di bawah ini:
Terima kasih kepada Avex atas wawancaranya