dundhee
Untuk kedua kalinya, akhirnya Jeremy Zucker kembali setelah di tahun 2019 dia sempat datang untuk tampil di salah satu festival di Indonesia. Tahun ini, dia dijadwalkan tampil di We The Fest 2022. Sebelum tampil, Jerm (sapaan untuk Jeremy), menyempatkan diri untuk bertemu dengan media dan mengadakan interview. Salah satunya adalah Creativedisc.
Dengan rambut kriwil hitam, kaos, dan celana jeans oversize, Jeremy menyapa Creativedisc sambil menanyakan kabar sekaligus tersenyum kecil. Sama seperti saat ditemui di tahun 2019, Jeremy masih saja terasa malu-malu namun tetap nyaman saat ditanya-tanya oleh Creativedisc. Dia mengaku sangat senang akhirnya dapat kembali ke Indonesia, terlebih untuk melakukan tour kembali selepas pandemi Covid-19 yang mengharuskannya untuk menghentikan tour. “Aku sangat menunggu waktu untuk akhirnya kembali (ke Indonesia), Covid dan pandemik membuatnya sulit, tapi akhirnya kita dapat mewujudkannya,” katanya sambil tersenyum.
Tentu, merasakan energi dari fans saat perform lagu-lagu hits sekaligus dapat berada di atas panggung menjadi alasan mengapa Tour menjadi saat terbaik dalam hidup tiap musisi. Namun saat, Creativedisc menanyakan adakah hal lain terbaik lainnya yang dia rasakan selama tour, dia menjawab bahwa makanan menjadi nomor 2.
“Kurasa itulah (merasakan energi fans dan ada di atas panggung) yang membuat tour menyenangkan kan? Tapi kurasa, nomor 2 terbaik saat mengadakan tour adalah makan,” jelasnya. “Selama di Indonesia, aku banyak makan Nasi Gorang yang pedas, aku juga mencoba beberapa snack dari Indonesia, salah satunya adalah makaroni,” lanjut Jeremy yang ternyata penyuka makanan-makanan pedas ini.
Berbicara tentang musik, setiap orang tentu suka untuk mendengarkan musik. Tidak terlepas dari Jeremy yang juga tidak jarang menghabiskan waktunya untuk mendengarkan musik. Lalu, musisi siapa saja sih yang menjadi ‘playlist’ dari seorang Jeremy Zucker? “Aku mendengarkan banyak sekali lagu. Saat ini, aku sering mendengarkan lagu dari Beabadoobee, aku juga suka sekali The 1975, Alex G, Rex Orange County, dan masih banyak lagi,” ungkapnya.
Menutup obrolan siang itu, Creativedisc mengajukan pertanyaan yang selama ini ingin kami tanyakan. Mengapa Jeremy menulis Wermus Maximus II di akun Instagramnya?
“Oh, itu,” kata Jeremy sambil tertawa kecil. “Jadi, namaku adalah Jeremy atau sering dipanggil Jerm. Jerm kuubah jadi Wem. Werm jadi Wermus karena menambahkan ‘us’ ke sebuah nama itu adalah kebiasaan orang Romawi. Jadi, karena aku sudah menemukan Wermus, aku tambahkan Maximus sehingga menjadi Wermus Maximus. Lalu, aku berpikir itu masih kurang, jadi aku menambahkan kedua (the second) di belakang. Wermus Maximus II (the second),” jelasnya gamblang.
Simak obrolan lengkap Creativedisc bersama Jeremy Zucker dimana kami juga membahas tentang karya-karya terbarunya yang akan segera dirilis, sekaligus bagaimana cara dia menggabungkan lagu yang manis, namun dapat memiliki lirik yang ‘mean’ lewat video di bawah ini.
Special Thanks to Universal Music Indonesia & Ismaya Live.
