Pada tahun 2014, solois muda pendatang baru asal Skotlandia yang mempunyai darah Swedia, Nina Nesbitt sukses membuat keramaian di Inggris (dan juga di situs ini juga) berkat single “Selfies” dan album “Peroxide” dimana ia menujukkan sisi imutnya dan dengan musik pop yang ia campur dengan berbagai macam jenis musik entah itu indie folk sampai indie rock, semua itu ia lakukan demi bisa diterima oleh orang banyak dari berbagai macam lapisan. Sayangnya hal itu tidak berhasil dan ia memutuskan untuk menghilang menjadi orang dibalik layar dengan menjadi penulis lagu.
Lima tahun setelahnya di tahun 2019 ia berkarir kembali menjadi seorang penyanyi di bawah label independent Cooking Vinyl dan lebih memfokuskan kepada musik pop dengan iringan R&B yang tenang dan sendu ketimbang mencampurkan musik dari berbagai genre layaknya gado-gado di dalam album “The Sun Will Come Up, The Season Will Change”. Hasilnya, ia berhasil mendapatkan pendengar baru dan musiknya semakin jujur dengan lirik-lirik yang lebih banyak tentang refleksi dan pencarian jati diri.
Selama pandemi, pandangan hidup Nina telah berubah dan berbeda dari sebelum pandemi. Hal ini tertuang dalam album terbarunya yang berjudul ”Älskar” yang mempunyai arti “cinta” dalam bahasa Swedia. Cinta yang dimaksud di dalam album ini melebihi hubungan percintaan dan romansa tetapi lebih kepada bagaimana Nina memandang hidupnya selama pandemi dan kembali meninjau ulang apa yang sudah alami selama hidup sebagai bentuk mencintai diri sendiri. “Mungkin pengaruh pandemi dan usia membuatku menjadi bertambah dewasa dari segi lirik dan musik”, ungkap Nina ketika ditemui melalui Zoom.
Lirik di album ini semakin lugas dan langsung tanpa ada metafora yang njelimet seperti “No Time (For My Life to Suck)” dan “Pressure Make Diamonds”, sajian musik di album ini juga lebih pelan dan lebih lambat disbanding album sebelumnya seolah Nina ingin bercerita lebih intim dengan pendengarnya. “Aku rasa ada perbedaan yang jauh antara album ini dibandingkan album sebelumnya, di album sebelumnya kebanyakan lagunya aslinya bukan buatku tapi buat orang lain karena waktu itu aku jadi orang dibalik layar dengan menulis lagu untuk orang lain. Di album ini karena aku memposisikan diriku sebagai seorang artis jadinya tema dan musik di album ini lebih dalam dan pasti berbeda di album sebelumnya.”, kata Nina terkait konsep album terbarunya.
Lewat album ini Nina seolah berbicara lebih banyak dengan dirinya sendiri tentang apa yang ia alami dan ini merupakan kali pertamanya Nina terdengar seperti itu.
Simak wawancara eksklusif Creativedisc bersama Nina Nesbitt dimana kami bercerita tentang dirinya yang membuka tur untuk Coldplay, cerita di waktu pandemi, tentang album terbarunya, dan pesan yang ingin ia sampaikan ke masa mudanya dulu lewat video di bawah ini: