Mari kita berbicara sedikit tentang penampilan Madeon yang dari semua penampil membawakan live set berjudul “Good Faith Forever”. Sudah tujuh tahun Madeon terakhir tampil di Jakarta semenjak tampil di We The Fest 2015 dan jujur saya sedikit kecewa karena saya hanya melihat seorang pemuda 21 tahun sibuk memainkan launchpad tanpa ada gimmick apapun, kekecewaan saya terbayar ketika melihat penampilan live set “Good Faith Forever” di mana ia menjadi satu-satunya penampil utama DWP yang nyanyi dari awal sampai akhir dan memainkan berbagai macam instrumen mulai dari synth, sampler, launchpad, drum machine, dan piano secara live.
Semua itu diiringi dengan visual yang luar biasa, tata panggung yang magis, koordinasi visual dan instrumen yang berpadu dengan pas, serta aksi dan koreografi panggung dari Madeon yang benar-benar sangat sempurna dan selalu berpadu dengan tema lagunya. Menikmati Madeon serasa bukan melihat DJ yang tampil dengan hanya memutar lagu dari CDJ tetapi melihat penampilan artis rock dengan konsep dan tata panggungnya yang berkonsep serta dikalkulasi dengan rapi. Madeon sepertinya belajar banyak dari penampilan musisi progressive rock serta glam rock jaman dulu untuk membuat penampilan yang teatrikal dan mempunyai konsep yang luar biasa. Benar-benar penampilan yang luar biasa dan mencengangkan. Untuk saya, penampilan Madeon menjadi penampilan artis elektronika terbaik yang pernah saya lihat di Jakarta setelah Pet Shop Boys di tahun 2013 kemarin karena sukses menggabungkan visual dan musik dengan padu dan mempunyai konsep yang tinggi. Benar-benar menjadi anomali yang luar biasa dan tidak terlupakan di DWP 2022.
Jujur, semua memori DWP 2022 saya benar-benar tersapu bersih oleh penampilan Madeon yang membawakan dimensi baru dalam DWP yang selalu identik dengan penampilan CDJ yang memutarkan lagu-lagu EDM yang paling hits saat ini karena penampilan panggungnya yang sukses membuat saya menganga sampai saya bingung bagaimana menutup tulisan tentang acara ini.