CreativeDisc Exclusive Interview With Phoenix: Membuat Sesuatu Yang Sederhana Dalam “Alpha Zulu”

Oleh: luthfi - 29 Mar 2023

Kuartet pop rock legendaris asal Perancis Phoenix sudah mencoba hampir semua sound yang tidak pernah dibayangkan oleh grup pop rock lainnya. Mulai dari membawakan nuansa indie pop Eropa dalam tiga album awal mereka “United”, “Alphabetical”, dan “It’s Never Been Like That”, bermain dengan sound yang super megah dan besar di album “Wolfgang Amadeus Phoenix” yang membuat mereka pulang membawa Grammy Awards untuk Album Musik Alternatif Terbaik, “Bankrupt” yang ambisius, dan “Ti Amo” yang berkreasi dengan sound Italo-disco.

Album ketujuh mereka “Alpha Zulu” terdengar begitu unik jika mendengar nama tempat album ini dibuat. Dibuat selama masa pandemi di museum legendaris Musée des Arts décoratif yang terletak di Istana Louvre Perancis mereka terdengar lebih fokus dalam membuat sebuah karya sambil berpetualang mengelilingi museum yang kosong selama masa pandemi, mereka mengerjakan album ini di studio yang dibangun di tempat bekas gudang kosong dengan layout studio yang sederhana layaknya sebuah kantor perusahaan yang baru didirikan.

Meskipun tempat mereka bernaung selama masa pandemi terdengar mewah namun album “Alpha Zulu” merupakan album mereka yang paling sederhana dari segi sound, tidak ada lagi sound yang menggelegar dan ambisius seperti album mereka sebelumnya, tidak ada lagi tema utuh yang wajib dibawakan dari awal sampai akhir album. Hasilnya adalah sebuah album yang sederhana dan enak untuk didengar dan menjadi representasi orang-orang setelah pandemi yang ingin hidup enak dan hidup sehat tanpa ada ambisi yang menjadi-jadi. Bahkan dari nama albumnya saja, Thomas Mars sang vokalis hanya mengambil dari nama suara yang ia didengarkan ketika ia berada di pesawat.

Namun, membuat album yang sederhana bagi grup yang selalu tampil maksimal di setiap album dan pertunjukan utamanya sangatlah susah pada awalnya. “Jujur untuk kami membuat album yang sangat sederhana itu sangat susah, jadi kami berterima kasih jika ada yang mengatakan bahwa album “Alpha Zulu” ini merupakan album Phoenix yang paling sederhana.”, ungkap sang gitaris Christian Mazzalai yang ditemui beberapa saat sebelum tampil di Joyland Festival Bali 2023.

Banyak yang menggangap bahwa Phoenix mandul di album “Alpha Zulu” karena tidak seobsesif dan seambisius dalam mencari sound seperti album mereka terdahulu tetapi bagi sebuah grup yang memang pada awalnya hanya ingin membuat musik enak dan bisa dinyanyikan bersama terkadang menjadi sederhana sudah lebih dari cukup.

Simak wawancara CreativeDisc bersama vokalis Thomas Mars dan gitaris Christian Mazzalai dari grup band legendaris asal Perancis Phoenix di dalam rangkaian wawancara di Joyland Festival Bali 2022 lewat video di bawah ini:




luthfi
More from Creative Disc