Dibalik hingar bingar lagu EDM yang meriah dan semarak biasanya ada nama Sara Hjellström atau lebih dikenal dengan nama panggungnya yaitu Shy Martin di balik orang yang membuat lagunya. Dari iseng-iseng membuat lagu EDM untuk “The Ocean” milik Mike Perry yang ternyata menjadi hits dimana-mana ia akhirnya menjadi salah satu penulis lagu paling populer di dunia musik ajeb-ajeb. Ia sudah menulis lagu hits di skena musik EDM untuk The Chainsmokers (All We Know), Kygo (First Time), NEIKED (Old Skool Love), NOTD (I Wanna Know), Timeflies (Raincoat), dan Alan Walker (Different World). Meskipun ia mencetak banyak lagu hits untuk musisi EDM ia sendiri mengaku pemalu dan bukan orang yang suka berpesta pora. Rasa malunya tersebut membuat musik yang ia buat benar-benar personal dan terdengar jujur dari dalam hatinya. Ia sendiri tengah bersiap-siap merilis album perdananya berjudul “late night thoughts”.
Sambil menunggu perilisan albumnya yang akan dirilis 19 Mei nanti, CreativeDisc mengobrol bersama Martin membahas album perdananya, karir kepenulisan lagunya dan musik EDM yang membuat namanya sebagai penulis lagu melejit.
CreativeDisc (CD): Halo, Shy Martin lagi ngapain nih?
Shy Martin (SM): Halo juga, aku baru bangun dan baru bikin kopi jadi maaf ya kalau aku rada ngantuk dan lemas.
CD: Oh gak apa-apa, ini juga lagi ngantuk dan lemas karena lagi puasa Ramadhan
SM: Ngomong-ngomong soal puasa aku juga kemarin ngelakuin puasa Ramadhan karena suamiku Muslim dan itu adalah salah satu hal yang terberat yang pernah ku coba dalam hidupku.
CD: Sebelumnya aku mau nanya lebih lanjut. Bisa deskripsikan “Shy Martin” ini seperti apa?
SM: Kalau ditanya soal ini aku masih mencari tahu siapa diriku sebenarnya dari dulu sampai sekarang. Aku dulu berpikir bagaimana bisa memadukan kepribadianku ke dalam karya yang aku buat supaya musiknya terdengar jujur dan benar-benar tidak dibuat-buat, semakin aku bertambah tua aku semakin menemukan titik nyamannya seperti apa dalam memadukan diriku dan juga musik yang aku buat.
CD: Kamu akan membuat album perdana berjudul “Late Night Thoughts”, bisa diceritakan lebih rinci tentang album ini?
SM: Album ini benar-benar sangat personal buatku. Warna musiknya sedikit berbeda dari karyaku sebelumnya tapi masih tetap sama. Aku juga berkembang dari segi penulisan lagu karena aku bertambah tua dan merasakan banyak hal yang terjadi di dalam hidupku. Aku juga menantang diri sendiri dari segi kepenulisan lagu dan musik.
CD: Berbicara soal tantangan yang kamu hadapi di album ini, untuk membuat album yang benar-benar personal dan jujur tentunya merupakan sebuah tantangan tersendiri. Bagaimana kamu bisa melewati tantangan tersebut dan membuat album yang isinya banyak lagu mellow dan personal?
SM: Menurutku tantangan yang aku hadapi selama membuat album ini merupakan sebuah proses yang sangat aku nikmati. Sebelum menulis album ini aku mencoba menyeimbangkan menulis lagu untuk orang lain dan lagu untuk diriku sendiri dan itu membuatku serasa hidup di antara dua hal. Ketika aku mengerjakan album ini aku fokus kepada diriku sendiri sambil dibantu oleh dua orang temanku yang pernah bekerjasama dengan Kygo. Kami membuat tempat yang aman untuk mencurahkan segala emosi yang kurasakan dan bekerjasama untuk membuat satu lagu yang bagus. Hal itu membuatku nyaman dan aku sangat senang dengan proses yang ada di album ini.
CD: Banyak unsur folk dan akustik yang lebih kuat di album perdanamu, seolah-olah ada hal yang ditanggalkan dari apa yang sudah kamu buat sebelumnya
SM: Setiap aku datang ke studio untuk mengerjakan album ini aku langsung membuang semua yang kupelajari tentang menulis lagu di sepanjang karirku dan itu membuatku lebih bebas dalam mengutarakan perasaanku ke dalam lagu dan itu membuat album ini terdengar berbeda dari karyaku yang pernah aku rilis.
CD: Jadi kita bisa melihat emosi Shy Martin secara utuh tanpa dibuat-buat di album ini?
SM: Itu memang tujuanku dari awal ketika membuat album ini. Terima kasih sudah menyampaikannya.
CD: Di album ini kamu ingin membuat musik apa adanya yang menggambarkan emosi pribadi paling dalam dengan tempo pelan. Tapi kamu sudah banyak mencetak hits di jenis musik EDM yang penuh dengan hingar bingar dan bertempo cepat.
SM: Sejujurnya aku tidak suka dengan musik EDM loh bahkan aku mendengarkan Avicii dan Swedish House Mafia ketika lagi nongkrong sama teman. Aku lebih senang mendengarkan lagu folk dan akustik yang tenang dan pelan.
CD: Kalau kamu tidak suka musik ajeb-ajeb gimana ceritanya kamu bisa banyak mencetak hits untuk musisi EDM?
SM: Semua bermula ketika aku menulis lagu “The Ocean” bersama suamiku sebagai proyek iseng belaka. Karena kami iseng jadinya kami tidak ada beban dan bersenang-senang ngerjainnya bahkan aku rekaman vokalnya di lemari baju. Mungkin salah satu alasan kenapa aku banyak menulis lagu untuk musik EDM karena musik ini kental dengan bersenang-senang tanpa beban dan aku merasa menulis lagu EDM adalah hal mudah karena kamu tidak usah terlalu berpikir banyak ketika mengerjakannya.
CD: Hal yang unik dari lagu EDM yang kamu buat adalah kamu membuat lagu EDM jadi ada rasa emosionalnya dan lebih personal gak cuman tentang mabuk-mabukan atau bersenang-senang dari malam ketemu pagi seperti “First Time”-nya Kygo dan “All We Know”-nya The Chainsmokers jadinya lagu EDM yang kamu buat terasa dibuat oleh seorang manusia yang punya emosi.
SM: Terima kasih banyak kamu telah mengungkapkan hal itu, jujur itu adalah pujian buatku.
CD: Benarkah? Sama-sama kalau begitu. Kenapa kamu selalu memasukkan unsur emosional ke dalam lagu EDM yang penuh dengan euforia?
SM: Karena sebenarnya aku gak jago buat lagu bertema gembira dan senang-senang (tertawa). Tapi aku bisa membuat lagu galau dan depresif apalagi tinggal di Swedia yang selalu gelap mendukung hal tersebut. Aku selalu menaruh hal emosional di setiap lirik yang aku buat mungkin musisi EDM suka akan hal itu.
CD: Berbicara tentang “The Ocean” yang merupakan lagu hits pertamamu secara tidak sengaja dan membuka jalurmu di musik EDM. Bisa kamu ceritakan kembali tentang lagu itu?
SM: Waktu aku mau merilis “The Ocean” aku butuh nama panggung untuk merilis lagu itu karena nama asliku susah disebut jadinya aku pakai nama saudara kembarku Martin dan dia orangnya pemalu makanya nama panggungku “Shy Martin”. Kalau ga ada lagu itu mungkin nama “Shy Martin” gak akan ada, sepertinya aku harus membayar sebagian royaltiku ke adikku karena aku memakai namanya (tertawa).
CD: Jadi kamu ini sebenarnya party girl atau gak?
SM: Tentu tidak jawabannya. Aku anak rumahan banget, kalau dipilih nongkrong sama temen atau diem di rumah aku lebih baik di rumah menemani suamiku sambil main board game.
CD: Sebutkan album dari artis lain yang paling kamu suka?
SM: Aku paling suka album Bon Iver “For Emma, Forever Ago” dan juga Justin Bieber “Purpose” karena aku suka penulisan lagu dari dua album itu.
CD: Kamu memilih “Purpose” karena penulisan lagunya bukan dari segi musiknya dan jarang sekali ada orang yang berpendapat demikian karena biasanya orang suka “Purpose” karena mereka suka Justin Bieber.
SM: Aku sangat menyukai album itu karena aku suka lagu yang ditulis dengan sangat bagus dan orang-orang dibalik lagu tersebut sangat bagus membuat lagu yang ada di “Purpose”. Aku kalau mendengarkan album biasanya gak terlalu peduli artisnya besar atau gak asal lagunya ditulis dengan bagus aku akan langsung suka dengan lagu tersebut, mungkin karena aku adalah seorang penulis lagu jadi lebih nyari album yang lagunya ditulis dengan bagus bukan dari segi musiknya dulu.
CD: Sebutkan lima hal yang kami tidak ketahui tentang Shy Martin?
SM:
1.Aku suka banget dengan board game terutama Catan. Aku dulu jago memainkan game itu tapi sering kalah akhir-akhir ini karena teman-temanku jauh lebih jago ternyata.
2.Aku vegetarian.
3.Aku punya saudara kembar cowok.
4.Aku punya kucing peliharaan namanya Torsten, itu nama lama di daerah Skandinavia.
5.Aku suka kopi terutama kopi yang kenceng terutama dari Swedia. Kopi di Inggris gak enak karena rasanya kaya teh.
CD: Terakhir, apa yang bakal kamu lakukan berikutnya setelah wawancara ini selesai?
SM: Setelah merilis album perdanaku kemungkinan aku akan berkeliling untuk tampil di panggung membawakan karya soloku sambil menulis lagu untuk orang lain yang mudah-mudahan akan semakin banyak keluar di tahun ini.