Konser Perdana Coldplay di Jakarta, Puaskan Penantian 25 Tahun

Oleh: cung2 - 17 Nov 2023
Konser Perdana Coldplay di Jakarta, Puaskan Penantian 25 Tahun

Foto: M Risyal Hidayat

Wajar, jika tiket penerbangan ke Jakarta mahal. Wajar, jika hotel-hotel di Jakarta menjadi lebih mahal, apalagi mendekati tanggal 15 November 2023. Yak, mohon dimaklumi, karena untuk pertama kalinya Coldplay konser di Indonesia. 

Ya iyalah, setelah 25 tahun band ini berdiri, baru pertama kali Coldplay ke Indonesia. Mengingat basis pendengar Coldplay juga cukup banyak di Indonesia, wajar, jika tiket konser sold out dalam hitungan menit. Yah, memang hype, atau mungkin karena diborong calo - yang tertangkap di akhir konser, dan membuat ratusan ‘jamaah Coldplay’ mendapat ‘tiket-palsu’ dan hanya bisa melakukan ‘ibadah-perdana-di-Indonesia’ dari luar stadium GBK. Ckck.

Jadwalnya, Coldplay baru muncul di jam 9 malam, namun melihat antusiasme masyarakat (yang nonton-dan yang demo, iya ada yang demo), membuat tim CD berangkat jam 12 siang. Iya, 12 siang, dan sudah macet parah. Bersyukurlah tenant-tenant makanan yang ada di sekitar GBK yang menjadi ‘wadah penampungan’ sebelum konser - karena selalu FULL. Jalan kaki menjadi moda transportasi paling cepat.

Mari kita cepatkan saja, kita lewati proses mengantri yang ‘cukup panjang’, mulai dari check tiket, dapet Xyloband - plus diputar-putar lagi, namun semuanya berjalan lancar (asal tiketnya benar, hehehe). Tim CD masuk venue jam 8 malam, tepat saat Rahmania Astrini menjadi opening act di konser kali ini. Rahmania Astrini bangga bisa ditunjuk langsung untuk menjadi opening act, selain menyanyikan lagu-lagu lamanya, dia juga membawakan lagu terbarunya ‘Someday Somewhere Someplace Somehow'.

Ok, yang ditunggu-tunggu. Coldplay. Muncul. Dari. Penonton. Ya… Coldplay naik keatas panggung bukan dari backstage, melainkan dari area festival! Chris Martin, langsung melakukan ‘sujud syukur’ diatas panggung, sebagai rasa terima kasih bisa tampil pertama kali di Indonesia. Intro ‘Higher Power’ yang ritmis membuat Xyloband menyala dan menjadi berwarna-warni, menjadi decak kagum tersendiri. 

attachment

(Foto: M Risyal Hidayat)

Tidak banyak ba-bi-bu, Coldplay langsung memainkan ‘Adventure of Lifetime’ bersamaan dengan balon-balon yang disebar di area Festival. Setelah Chris Martin mengajak semua penonton bernyanyi “Indonesia!”, intro ‘Paradise’ langsung membuat kami seperti berada di surga, apalagi posisi bisa melihat Xyloband yang warna-warni.

‘The Scientist’ menjadi suguhan selanjutnya. Chris Martin bermain piano dan setelah bernyanyi, Chris berpantun “pinjam seratus”. Namun ternyata pantun itu juga menjadi kesempatan member Coldplay lain untuk berpindah ke tengah festival, dan bersiap-siap di lagu ‘Viva La Vida’. Chris Martin minta ‘choir-Jakarta’ untuk menyanyikan ‘oooooo~’ dari lagunya.

Setelah lagu ‘Hymn for the Weeknd’, Chris Martin kembali ke piano, sendiri, dan seperti yang sudah bisa ditebak, mencari 2 penonton untuk bernyanyi ‘Everglow’ bersama-sama. Setelah lagu ‘In My Place’, Chris Martin mengajak semua penonton mengangkat tangan, dan Xyloband berubah menjadi warna kuning, ya ‘Yellow’.

Di lagu ‘Clocks’, tiba-tiba satu stadion GBK berubah menjadi warna hijau, yang menjadi transisi Coldplay yang lebih elektrik. Chris Martin menggunakan topeng helm alien, dan bernyanyi ‘Something Just Like This’ dengan menggunakan bahasa isyarat. ‘My Universe’ kemudian dimainkan, lengkap dengan BTS yang muncul di layar, seakan kita berada di dunia baru Coldplay.

Chris Martin sempat meminta penonton untuk tidak memegang gawai di lagu ‘Sky Full of Stars’. “Ini adalah kali pertama kami disini, dan kami ingin mengenang momen. Jadi, please di lagu ini, no camera, no cellphones, kita adalah satu band!” pinta Chris. Memang, tanpa ada embel-embel stories, 80.000+ penonton jadi lebih puas menyanyikan ‘Sky Full of Stars’, bersamaan dengan kembang api.

Selesai? Tentu fans ingin ada encore. Apalagi dengan riuhan “ooo” ‘Viva La Vida’, membuat Coldplay kembali ke atas panggung. Ah, bukan, lebih jauh ke belakang, di panggung kedua. Coldplay ‘berubah’ menjadi Maliq & D’Essentials, dan membawakan ‘Senja Teduh Pelita’. Chris Martin terlihat lesehan menikmati performance Maliq.

Setelah ada beberapa ‘planet’ yang tersebar di area festival, Coldplay membawakan ‘Humankind’, dilanjut dengan anthem sepanjang masa, ‘Fix You’, dan ditutup dengan ‘Biutyful’. Setelah bermain ‘Biutyful’, Coldplay langsung ‘menghilang’ bersama dengan confetti dan kembang api. Layar LED terpampang tulisan ‘Believe in Love’ dan credit title, yang menandakan konser benar-benar usai pada pukul 23.00.

Sayangnya alur bubar konser tidak semulus berjalannya konser. Mulai dari pengembalian Xyloband, yang dari hasil akhir hanya mencapai 77%, hingga macetnya daerah Senayan hingga pukul 02.00 WIB. 

cung2