riadini
Sean “Diddy” Combs telah mengeluarkan permintaan maaf sebagai tanggapan atas video di tahun 2016 yang menunjukkan dia menyerang pacarnya, Cassie Ventura, di sebuah hotel.
Pada Minggu pagi, 19 Mei kemarin, maestro hip-hop tersebut membagikan video berdurasi 70 detik melalui media sosial sebagai pertanggungjawaban atas tindakannya yang dinilai tidak pantas dalam video yang beredar.
“Sangat sulit untuk merenungkan saat-saat tergelap dalam hidup, tapi terkadang kita harus melakukan itu,” kata Diddy dalam video permintaan maafnya, yang dia posting ke Instagram. “Saya kacau. Maksud saya, saya mencapai titik terendah. Tapi saya tidak membuat alasan. Perilaku di video itu tidak bisa dimaafkan. Saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya dalam video itu. Saya merasa jijik. Saya merasa jijik saat melakukannya, saya merasa jijik saat ini.”
Dalam video yang diperoleh CNN bertanggal 5 Maret 2016, Combs tampak mendorong Ventura ke lantai di dekat tepian lift, menendangnya beberapa kali saat perempuan tersebut tengah tergeletak dan menyeretnya ke lorong.
Combs melanjutkan permintaan maafnya dengan mengatakan, “Saya keluar dan mencari bantuan profesional. Harus menjalani terapi, menjalani rehabilitasi. Harus memohon belas kasihan dan rahmat kepada Tuhan. Saya minta maaf. Tapi saya berkomitmen untuk menjadi pria yang lebih baik setiap hari. Saya tidak meminta pengampunan. Saya benar-benar minta maaf.”
Isi video tersebut mencerminkan tuduhan penyerangan yang dibuat Cassie Ventura dalam tuntutan hukum yang telah diselesaikan yang dia ajukan terhadap Diddy pada bulan November, di mana dia juga menuduh satu contoh pemerkosaan dan contoh lain dari Combs yang memaksanya berhubungan seks dengan pekerja seks laki-laki saat dia melakukan masturbasi.
Combs membantah keras semua tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan terhadapnya. “Biar saya perjelas. Saya tidak melakukan hal buruk apa pun yang dituduhkan,” katanya dalam pernyataan yang diunggah ke media sosial pada 6 Desember. “Saya akan memperjuangkan nama saya, keluarga saya, dan kebenaran.”
